Selamat Datang

Selamat Datang di Blog Rahayu. Ini adalah blog resmi dari Rahayu. Blog ini resmi rilis pada tahun 2011. Rahayu hanyalah seorang gadis remaja biasa asal Kecamatan Brondong , Kabupaten Lamongan yang ingin selalu mengembangkan kreativitasnya. Blog ini sekarang lagi dalam perbaikan, dari segi kualitas konten maupun semuanya. Karena penulis yang sekaligus pemilik Blog ini pada beberapa tahun terakhir sedang sibuk menyelesaikan studi.nya. Kalian sekarang dapat menikmati beberapa konten, antara lain : "Music" yang akan diposting tiap 3 hari sekali, "Komputer" yang akan diposting 1 kali seminggu, "Agama Islam" yang akan diposting 2 hari sekali, "Gaya Hidup" yang akan diposting 2 minggu sekali, dan lain-lain, kalau mau tau jadwalnya silahkan lihat di kolom "'jadwal postingan". Ohh ya kalian juga bisa menghubungi Rahayu melalui:
Halaman facebook: Rahayu

Jumat, 23 Mei 2025

Observasi Menjadi Salah Satu Metode Pengumpulan Data Statistik

Observasi : Salah Satu Metode Pengumpulan Data Statistik

Oleh : SRI RAHAYU, S.Pd.


A. DEFINISI

Metode observasi adalah suatu metode pengumpulan data yang dilakukan dengan cara mengamati dan mencatat perilaku atau fenomena yang diamati. Observasi dapat dilakukan dalam berbagai konteks, seperti penelitian sosial, psikologi, antropologi, dan lain-lain.



B.  JENIS-JENIS OBSERVASI 

1.  Observasi Partisipatif

a. Definisi

Observasi partisipatif adalah suatu metode penelitian yang dilakukan dengan cara peneliti terlibat langsung dalam kegiatan yang diamati. Dalam observasi partisipatif, peneliti tidak hanya mengamati perilaku atau fenomena yang diamati, tetapi juga berpartisipasi dalam kegiatan tersebut.


b.  Kelebihan Observasi Partisipatif 

1.  Data yang lebih mendalam : Observasi partisipatif dapat memberikan data yang lebih mendalam tentang perilaku atau fenomena yang diamati karena peneliti dapat memahami konteks dan nuansa yang terkait.

2.  Kemampuan untuk memahami perspektif : Observasi partisipatif dapat memungkinkan peneliti untuk memahami perspektif dan pengalaman dari partisipan yang diamati.

3.  Data yang lebih kaya : Observasi partisipatif dapat memberikan data yang lebih kaya tentang perilaku atau fenomena yang diamati karena peneliti dapat mengamati berbagai aspek dari kegiatan yang diamati.



c.  Kekurangan Observasi Partisipatif

1.  Subjektivitas : Observasi partisipatif dapat dipengaruhi oleh subjektivitas peneliti, sehingga dapat mempengaruhi hasil penelitian.

2.  Keterlibatan yang berlebihan : Observasi partisipatif dapat membuat peneliti terlalu terlibat dalam kegiatan yang diamati, sehingga dapat mempengaruhi objektivitas penelitian.

3.  Keterbatasan waktu dan sumber daya : Observasi partisipatif dapat memerlukan waktu dan sumber daya yang banyak, sehingga dapat mempengaruhi efisiensi penelitian.


d.  Langkah-Langkah Observasi Partisipatif 

1.  Penentuan tujuan penelitian : Peneliti menentukan tujuan penelitian dan memilih metode observasi partisipatif sebagai metode penelitian.

2.  Pemilihan lokasi dan partisipan : Peneliti memilih lokasi dan partisipan yang akan diamati.

3.  Pengumpulan data : Peneliti mengumpulkan data melalui observasi partisipatif.

4.  Analisis data : Peneliti menganalisis data yang telah dikumpulkan.


2.  Observasi Non-Partisipatif 

a  Definisi

Observasi non partisipatif adalah suatu metode penelitian yang digunakan untuk mengumpulkan data dengan cara mengamati fenomena atau perilaku tanpa terlibat langsung dalam kegiatan yang diamati. Observasi non partisipatif dapat dilakukan dalam berbagai konteks, seperti penelitian sosial, pendidikan, atau psikologi.


b.  Karakteristik Observasi Non Partisipatif 

1.  Tidak terlibat langsung : Peneliti tidak terlibat langsung dalam kegiatan yang diamati, sehingga dapat mengamati fenomena secara objektif.

2.  Menggunakan metode pengamatan : Peneliti menggunakan metode pengamatan untuk mengumpulkan data, seperti catatan lapangan atau rekaman video.

3.  Dapat dilakukan dalam berbagai konteks : Observasi non partisipatif dapat dilakukan dalam berbagai konteks, seperti laboratorium, lapangan, atau situasi alami.


c.  Kelebihan Observasi Non Partisipatif 

1.  Objektivitas : Observasi non partisipatif dapat meningkatkan objektivitas penelitian karena peneliti tidak terlibat langsung dalam kegiatan yang diamati.

2.  Dapat mengumpulkan data yang kaya : Observasi non partisipatif dapat mengumpulkan data yang kaya dan beragam tentang fenomena yang diamati.

3.  Dapat mengurangi bias : Observasi non partisipatif dapat mengurangi bias karena peneliti tidak memiliki kepentingan pribadi dalam kegiatan yang diamati.


d.  Kekurangan Observasi Non Partisipatif 

1.  Keterbatasan interpretasi : Observasi non partisipatif dapat memiliki keterbatasan interpretasi karena peneliti tidak memiliki pengalaman langsung dengan fenomena yang diamati.

2.  Kemungkinan kesalahan pengamatan : Observasi non partisipatif dapat memiliki kesalahan pengamatan karena peneliti tidak terlibat langsung dalam kegiatan yang diamati.

3.  Kemungkinan bias seleksi : Observasi non partisipatif dapat memiliki bias seleksi karena peneliti memilih sampel yang tidak representatif.


3.  Observasi Terstruktur

a. Definisi

Observasi terstruktur adalah suatu metode penelitian yang digunakan untuk mengumpulkan data dengan cara mengamati perilaku atau fenomena yang spesifik dalam situasi yang terkontrol. Observasi terstruktur melibatkan penggunaan protokol observasi yang telah dirancang sebelumnya untuk memastikan bahwa data yang dikumpulkan akurat dan relevan.


b.  Karakteristik Observasi Terstruktur 

1.  Penggunaan protokol observasi : Observasi terstruktur melibatkan penggunaan protokol observasi yang telah dirancang sebelumnya untuk memastikan bahwa data yang dikumpulkan akurat dan relevan.

2.  Pengamatan yang sistematis : Observasi terstruktur melibatkan pengamatan yang sistematis dan terstruktur untuk memastikan bahwa data yang dikumpulkan lengkap dan akurat.

3.  Penggunaan kategori observasi : Observasi terstruktur sering menggunakan kategori observasi yang telah dirancang sebelumnya untuk mengklasifikasikan data yang dikumpulkan.


c.Kelebihan Observasi Terstruktur 

1.  Data yang akurat : Observasi terstruktur dapat mengumpulkan data yang akurat dan relevan karena menggunakan protokol observasi yang telah dirancang sebelumnya.

2.  Kemampuan untuk mengukur perilaku : Observasi terstruktur dapat digunakan untuk mengukur perilaku atau fenomena yang spesifik dalam situasi yang terkontrol.

3.  Kemampuan untuk meningkatkan reliabilitas : Observasi terstruktur dapat meningkatkan reliabilitas data karena menggunakan protokol observasi yang telah dirancang sebelumnya.


d.  Kekurangan Observasi Terstruktur 

1.  Keterbatasan fleksibilitas : Observasi terstruktur dapat memiliki keterbatasan fleksibilitas karena menggunakan protokol observasi yang telah dirancang sebelumnya.

2.  Kemungkinan bias : Observasi terstruktur dapat memiliki bias jika protokol observasi tidak dirancang dengan baik atau jika pengamat tidak terlatih dengan baik.

3.  Kemungkinan kesalahan observasi : Observasi terstruktur dapat memiliki kesalahan observasi jika pengamat tidak memperhatikan detail yang penting.


4.  Observasi Tidak Terstruktur 

a. Definisi

Observasi tidak terstruktur adalah suatu metode penelitian yang digunakan untuk mengumpulkan data dengan cara mengamati fenomena atau perilaku secara langsung tanpa menggunakan struktur atau pedoman yang ketat. Observasi tidak terstruktur memungkinkan peneliti untuk mengumpulkan data yang kaya dan mendalam tentang fenomena yang dipelajari.


b   Karakteristik Observasi Tidak Terstruktur 

1.  Tidak ada struktur yang ketat : Observasi tidak terstruktur tidak memiliki struktur atau pedoman yang ketat, sehingga peneliti dapat mengamati fenomena secara lebih bebas.

2.  Fleksibilitas : Observasi tidak terstruktur memungkinkan peneliti untuk mengubah fokus atau pendekatan penelitian berdasarkan hasil observasi.

3.  Pengumpulan data yang kaya : Observasi tidak terstruktur dapat mengumpulkan data yang kaya dan mendalam tentang fenomena yang dipelajari.


c.  Kelebihan Observasi Tidak Terstruktur 

1.  Dapat mengumpulkan data yang kaya : Observasi tidak terstruktur dapat mengumpulkan data yang kaya dan mendalam tentang fenomena yang dipelajari.

2.  Dapat meningkatkan pemahaman : Observasi tidak terstruktur dapat meningkatkan pemahaman peneliti tentang fenomena yang dipelajari.

3.  Dapat mengidentifikasi pola : Observasi tidak terstruktur dapat mengidentifikasi pola atau tren yang tidak terlihat sebelumnya.


d.  Kekurangan Observasi Tidak Terstruktur 

1.  Kemungkinan bias : Observasi tidak terstruktur dapat memiliki bias karena peneliti dapat memilih untuk mengamati hanya fenomena tertentu.

2.  Kemungkinan kesalahan interpretasi : Observasi tidak terstruktur dapat memiliki kesalahan interpretasi karena peneliti dapat salah memahami fenomena yang dipelajari.

3.  Dapat memakan waktu : Observasi tidak terstruktur dapat memakan waktu yang lama karena peneliti harus mengamati fenomena secara langsung.



C.  KELEBIHAN METODE OBSERVASI 

1.  Data yang lebih akurat : Metode observasi dapat memberikan data yang lebih akurat karena peneliti dapat mengamati langsung perilaku atau fenomena yang diamati.

2.  Data yang lebih kaya : Metode observasi dapat memberikan data yang lebih kaya karena peneliti dapat mengamati berbagai aspek dari perilaku atau fenomena yang diamati.



D.  KEKURANGAN METODE OBSERVASI 

1.  Subjektivitas : Metode observasi dapat dipengaruhi oleh subjektivitas peneliti, sehingga dapat mempengaruhi hasil penelitian.

2.  Keterbatasan waktu dan sumber daya : Metode observasi dapat memerlukan waktu dan sumber daya yang banyak, sehingga dapat mempengaruhi efisiensi penelitian.



DAFTAR PUSTAKA

1. Creswell, J. W. (2014). Research Design: Qualitative, Quantitative, and Mixed Methods Approaches. Thousand Oaks: Sage Publications.

2. Bryman, A. (2016). Social Research Methods. Oxford: Oxford University Press.

3. Jorgensen, Danny L. (1989). Participant Observation: A Methodology for Human Studies. Newbury Park: Sage Publications.

4. Junker, Buford (1960). The Participant Observer: A Methodology for the Study of Human Interaction. New York: Human Relations Area Files Press.

5. Lee, Raymond M. (2000). Observational Research. Thousand Oaks: Sage Publications.

6. Lofland, John (1971). The Art of Observation. Chicago: University of Chicago Press.

7. Bulmer, Martin (1982). Structured Observation. London: Academic Press.

8. Merriam, Sharan B. (2009). Qualitative Research Methods. San Francisco: Jossey-Bass.

9. Wolcott, Harry F. (1995). The Art of Fieldwork. Walnut Creek: AltaMira Press.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar