Oleh : SRI RAHAYU, S.Pd.
Selasa, 26 Agustus 2025
A. Definisi
Pengangguran friksional adalah suatu jenis pengangguran yang terjadi karena adanya proses pencarian pekerjaan yang memakan waktu. Pengangguran ini terjadi karena adanya kesenjangan antara informasi tentang lowongan pekerjaan dan kemampuan pencari kerja.
B. Penyebab
Pengangguran friksional dapat disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain:
1. Kesenjangan Informasi: Kesenjangan informasi tentang lowongan pekerjaan dan kemampuan pencari kerja dapat menyebabkan pengangguran friksional.
2. Proses Pencarian Pekerjaan: Proses pencarian pekerjaan yang memakan waktu dapat menyebabkan pengangguran friksional.
3. Perubahan Preferensi: Perubahan preferensi pencari kerja dapat menyebabkan pengangguran friksional.
C. Karakteristik Pengangguran Friksional
1. Sifatnya Sementara: Pengangguran friksional bersifat sementara dan dapat diatasi dengan meningkatkan informasi tentang lowongan pekerjaan.
2. Dapat Diatasi dengan Informasi: Pengangguran friksional dapat diatasi dengan meningkatkan informasi tentang lowongan pekerjaan dan kemampuan pencari kerja.
3. Tidak Mengindikasikan Masalah Ekonomi: Pengangguran friksional tidak mengindikasikan masalah ekonomi yang serius.
D. Dampak Pengangguran Friksional
Pengangguran friksional dapat memiliki dampak pada individu dan ekonomi secara keseluruhan. Beberapa dampak pengangguran friksional adalah:
1. Kerugian Waktu dan Sumber Daya: Pengangguran friksional dapat menyebabkan kerugian waktu dan sumber daya bagi pencari kerja dan perusahaan.
2. Pengurangan Produktivitas: Pengangguran friksional dapat menyebabkan pengurangan produktivitas karena pencari kerja tidak dapat langsung mengisi posisi yang kosong.
3. Biaya Pencarian: Pengangguran friksional dapat menyebabkan biaya pencarian yang lebih tinggi bagi perusahaan dan pencari kerja.
E. Cara Mengurangi Pengangguran Friksional
1. Meningkatkan Informasi Lowongan Pekerjaan: Meningkatkan informasi lowongan pekerjaan dapat membantu pencari kerja menemukan pekerjaan yang sesuai dengan kemampuan dan preferensi mereka.
2. Pelayanan Karir: Pelayanan karir dapat membantu pencari kerja menemukan pekerjaan yang sesuai dengan kemampuan dan preferensi mereka.
3. Pelatihan dan Pengembangan: Pelatihan dan pengembangan dapat membantu pencari kerja meningkatkan kemampuan dan meningkatkan kesempatan kerja.
4. Sistem Pencarian Pekerjaan Online: Sistem pencarian pekerjaan online dapat membantu pencari kerja menemukan lowongan pekerjaan yang sesuai dengan kemampuan dan preferensi mereka.
F. Faktor Penyebab Pengangguran Friksional dalam Konteks Ekonomi Modern
Pengangguran friksional dapat terjadi dalam berbagai konteks ekonomi, termasuk dalam ekonomi modern yang berbasis teknologi. Dalam ekonomi modern, pengangguran friksional dapat disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain:
1. Perubahan Teknologi: Perubahan teknologi dapat menyebabkan perubahan dalam permintaan tenaga kerja, sehingga menyebabkan pengangguran friksional.
2. Globalisasi: Globalisasi dapat menyebabkan perubahan dalam struktur ekonomi dan permintaan tenaga kerja, sehingga menyebabkan pengangguran friksional.
3. Perubahan Preferensi: Perubahan preferensi pencari kerja dapat menyebabkan pengangguran friksional.
G. Strategi Mengatasi Pengangguran Friksional dalam Ekonomi Modern
1. Pengembangan Keterampilan: Pengembangan keterampilan dapat membantu pencari kerja meningkatkan kemampuan dan meningkatkan kesempatan kerja.
2. Pendidikan dan Pelatihan: Pendidikan dan pelatihan dapat membantu pencari kerja meningkatkan kemampuan dan meningkatkan kesempatan kerja.
3. Sistem Pencarian Pekerjaan Online: Sistem pencarian pekerjaan online dapat membantu pencari kerja menemukan lowongan pekerjaan yang sesuai dengan kemampuan dan preferensi mereka.
4. Kerja Sama antara Industri dan Lembaga Pendidikan: Kerja sama antara industri dan lembaga pendidikan dapat membantu meningkatkan keterampilan pencari kerja dan meningkatkan kesempatan kerja.
DAFTAR PUSTAKA
1. Mankiw, N. G. (2019). Macroeconomics. 10th ed. New York: Worth Publishers.
2. Ehrenberg, R. G., & Smith, R. S. (2018). Modern Labor Economics: Theory and Public Policy. 13th ed. London: Routledge.
3. Mortensen, D. T. (1982). The Matching Process as a Non-Cooperative Bargaining Game. Journal of Labor Economics, Vol. 1, No. 1, hal 112-141. University of Chicago Press. Diakses dari https://www.journals.uchicago.edu/toc/jole/current pada tanggal 26 Agustus 2025.
4. Arrow, K. J., et al. (1954). Social Choice and Individual Values. American Economic Review, Vol. 44, No. 3, hal 328-338. American Economic Association. Diakses dari https://www.aeaweb.org/journals/aer pada tanggal 26 Agustus 2025.
5. Pissarides, C. A. (1985). Short-Run Equilibrium Dynamics of Unemployment, Vacancies, and Real Wages. American Economic Review, Vol. 75, No. 4, hal 676-690. American Economic Association.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar