a. Karakteristik Periode Persia
1) Bahasa resmi: Bahasa Persia (Aramaik menjadi bahasa kedua).
2) Agama: Zoroastrianisme.
3). Pemerintahan: Monarki.
4). Budaya: Pengaruh budaya Persia terhadap arsitektur, seni dan sastra.
b. Pengaruh Bahasa Persia terhadap Dialek Mawsili
1) Kosakata: Pinjaman kata-kata Persia seperti "dūkān" (toko) dan "bāzār" (pasar).
2) Struktur kalimat: Penggunaan struktur kalimat Persia.
3). Fonologi: Pengaruh bunyi-bunyi Persia seperti "kh" dan "gh".
4) Morfologi: Penggunaan sufiks Persia.
c. Tokoh Penting
1) Cyrus Agung (559-530 SM).
2) Darius I (522-486 SM).
3) Xerxes I (486-465 SM).
d. Fonem dialek Mawsili zaman Persia (539-330 SM)
1) Fonem Vokal
a) /a/ (ā) dalam kata "āb" (air)
b) /i/ (ī) dalam kata "īš" (tuhan)
c) . /u/ (ū) dalam kata "ūm" (hari)
d) /e/ (ē) dalam kata "ēkall" (istana)
e) . /o/ (ō) dalam kata "ōm" (kota)
2) Fonem Konsonan
a) . /p/ dalam kata "pad" (kaki)
b) /t/ dalam kata "tal" (gunung)
c) /k/ dalam kata "kal" (anjing)
d) /m/ dalam kata "mā" (air)
e) /n/ dalam kata "nā" (kota)
f) . /ng/ dalam kata "ngā" (makanan)
g) . /l/ dalam kata "lab" (besar)
h). /r/ dalam kata "rab" (besar)
i). /s/ dalam kata "sāl" (damai)
j) /š/ dalam kata "šāh" (raja)
k) /ḫ/ dalam kata "ḫāl" (kebahagiaan)
l) . /ĝ/ dalam kata "ĝāl" (kekuatan)
3) Fonem Konsonan Aspirasi
a) . /ph/ dalam kata "phar" (api)
b) /th/ dalam kata "thal" (tiga)
c) . /kh/ dalam kata "khal" (kekuatan)
4) Fonem Vokal Panjang
a) /ā/ dalam kata "āl" (kota)
b) /ī/ dalam kata "īš" (tuhan)
c) /ū/ dalam kata "ūm" (hari)
5) Perubahan Fonem
a) /p/ menjadi /f/ dalam kata "fal" (rumah)
b) /t/ menjadi /th/ dalam kata "thal" (tiga)
c) /k/ menjadi /kh/ dalam kata "khal" (kekuatan)
e. Semantik dialek Mawsili zaman Persia (539-330 SM)
a) Kosakata
1) Pengaruh bahasa Persia (Bahasa Iran Kuno) terhadap kosakata.
2) Penggunaan kata-kata pinjaman dari bahasa Persia.
3) Perubahan makna kata-kata karena pengaruh budaya.
b) Makna Kata
1) "Šah" (šh) - raja, penguasa.
2). "Khshathra" (xš) - kerajaan.
3) "Dahyu" (dhy) - provinsi.
4) "Khwarrah" (xwr) - kekuatan, kekuasaan.
c) Konsep dan Simbolisme
1). "Auramazda" (wrmd) - dewa utama Persia, melambangkan kebijaksanaan.
2). "Khvarenah" (xwrnh) - kekuatan ilahi, melambangkan kekuasaan.
3). "Dāt" (dt) - hukum, keadilan.
d) Struktur Kalimat
1) Subjek-Objek-Verba (SOV).
2) Penggunaan sufiks untuk menunjukkan kasus (nominatif, akusatif, genitif).
3) Penggunaan prefiks untuk menunjukkan aspek waktu.
e) Pengaruh Budaya
1) Pengaruh agama Zoroastrianisme terhadap kosakata dan makna.
2) Pengaruh tradisi dan adat istiadat Persia.
3). Peran bahasa dalam ritual dan upacara keagamaan.
f. Morfologi dialek Mawsili zaman Persia (539-330 SM)
a) Morfologi Kata
1). Akar kata: Kata-kata memiliki akar yang tetap, dengan sufiks dan prefiks yang menunjukkan makna.
2) Sufiks: Menunjukkan kasus (nominatif, akusatif, genitif), seperti -u (nominatif) dan -a (akusatif).
3) Prefiks: Menunjukkan aspek waktu, seperti i- (masa lalu) dan a- (masa depan).
b) Morfologi Verba
1) Bentuk dasar: Verba memiliki bentuk dasar yang diubah dengan sufiks.
2) Sufiks waktu: Menunjukkan waktu, seperti -a (masa lalu) dan -i (masa depan).
3). Prefiks aspek: Menunjukkan aspek waktu, seperti i- (masa lalu) dan a- (masa depan).
c) Morfologi Nama
1) Bentuk dasar: Nama memiliki bentuk dasar yang diubah dengan sufiks.
2) . Sufiks kasus: Menunjukkan kasus, seperti -u (nominatif) dan -a (akusatif).
3). Prefiks kehormatan: Menunjukkan kehormatan, seperti rab- (raja).
d) Contoh
1) "Šah-u" (شاهُ) - Raja.
2). "Katab-a" (كتабا) - Menulis.
3). "I-štār-u" (إشتارو) - Dewa
e) Pengaruh Bahasa Persia
1). Kata-kata pinjaman dari bahasa Persia.
2). Penggunaan sufiks dan prefiks Persia.
3). Perubahan struktur kalimat.
g. Sintaksis dialek Mawsili zaman Persia (539-330 SM)
a) Struktur Kalimat
1) Subjek-Objek-Verba (SOV): Urutan kata yang umum digunakan.
2) Penggunaan kata-kata tugas (preposisi, konjungsi) seperti "wa" (dan), "aw" (atau), "li" (untuk).
3) Kalimat majemuk: Menggunakan kata-kata seperti "wa" (dan), "aw" (atau).
b) Jenis Kalimat
1) Kalimat afirmatif: Menyatakan sesuatu secara positif.
Contoh: "Ana šāh" (أنا شاه) - Saya raja.
2) Kalimat negatif: Menyatakan sesuatu secara negatif.
Contoh: "La ana šāh" (لا أنا شاه) - Saya tidak raja.
3) Kalimat tanya: Bertanya tentang sesuatu.
Contoh: "Hal anta šāh?" (هل أنت شاه؟) - Apakah kamu raja?
c) Fungsi Sintaksis
1). Menunjukkan hubungan antara kata-kata.
2) Mengatur struktur kalimat.
3) Membantu memahami makna kalimat.
d) Pengaruh Bahasa
1) Bahasa Persia: Penggunaan kata-kata pinjaman dan struktur kalimat.
2). Bahasa Aramia: Penggunaan kata-kata pinjaman.
3).Bahasa Akkadia: Penggunaan kata-kata pinjaman.
e) Contoh Kalimat
1) "Šah-u Pars" (شاه فارس) - Raja Persia.
2) "Katab al-kitāb" (كتابة الكتاب) - Menulis buku.
3) "Wa ana šāh wa anta wazir" (وأنا شاه وأنت وزير) - Saya raja dan kamu wazir.
h. Kritik dan Penentang Dialek Mawsili zaman Persia
1) Kelompok Internal
- Bangsa Babilonia: Meskipun sudah terasimilasi, beberapa kelompok Babilonia masih mempertahankan bahasa Babilonia.
- Bangsa Assyria: Sisa-sisa bangsa Assyria yang masih mempertahankan bahasa Assyria.
- Kelompok Yahudi: Yang menggunakan bahasa Ibrani dan Aramia, namun memiliki dialek yang berbeda.
2) Kelompok Eksternal
- Bangsa Yunani: Dari wilayah Yunani, menggunakan bahasa Yunani.
- Bangsa Lydia: Dari wilayah Anatolia (Turki modern), menggunakan bahasa Lydia.
- . Bangsa Media: Dari wilayah Iran modern, menggunakan bahasa Media.
3) Tokoh
- Raja Darius I (522-486 SM), yang mempromosikan bahasa Persia.
- Raja Xerxes I (486-465 SM), yang melarang penggunaan bahasa Aramia.
- . Herodotus (484-425 SM), sejarawan Yunani yang mencatat perbedaan bahasa.
4) Alasan Penentangan
- Alasan Politik
➡ Penyeragaman bahasa: Kekaisaran Persia ingin menyeragamkan bahasa Persia (Bahasa Official) sebagai bahasa resmi.
➡Kekuasaan pusat: Pemerintah Persia ingin mengontrol wilayah-wilayah dengan bahasa yang sama.
➡Identitas nasional: Bahasa Persia dianggap sebagai simbol identitas nasional.
-Alasan Budaya
➡. Perbedaan tradisi: Dialek Mawsili memiliki tradisi dan budaya yang berbeda dari budaya Persia.
➡. Pengaruh Aramia: Dialek Mawsili dipengaruhi oleh bahasa Aramia.
➡. Kebanggaan budaya: Bangsa Persia bangga dengan budaya dan bahasa mereka.
- Alasan Ekonomi
➡ Perdagangan: Bahasa Persia digunakan dalam perdagangan dan ekonomi.
➡. Administrasi: Bahasa Persia digunakan dalam administrasi pemerintahan.
➡Komunikasi: Bahasa Persia dianggap lebih efektif untuk komunikasi antar-wilayah.
- Alasan Agama
➡. Pengaruh Zoroastrianisme: Agama resmi Persia.
➡Ritual dan upacara: Bahasa Persia digunakan dalam ritual dan upacara keagamaan.
➡. Pengaruh keagamaan: Agama Persia ingin mempertahankan pengaruhnya.
- Alasan Lain
➡. Perbedaan geografis: Wilayah Mawsili terletak di perbatasan.
➡ Keterisolasi: Wilayah Mawsili relatif terisolasi.
➡. Identitas lokal: Dialek Mawsili merupakan simbol identitas lokal.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar