Selamat Datang

Selamat Datang di Blog Rahayu. Ini adalah blog resmi dari Rahayu. Blog ini resmi rilis pada tahun 2011. Rahayu hanyalah seorang gadis remaja biasa asal Kecamatan Brondong , Kabupaten Lamongan yang ingin selalu mengembangkan kreativitasnya. Blog ini sekarang lagi dalam perbaikan, dari segi kualitas konten maupun semuanya. Karena penulis yang sekaligus pemilik Blog ini pada beberapa tahun terakhir sedang sibuk menyelesaikan studi.nya. Kalian sekarang dapat menikmati beberapa konten, antara lain : "Music" yang akan diposting tiap 3 hari sekali, "Komputer" yang akan diposting 1 kali seminggu, "Agama Islam" yang akan diposting 2 hari sekali, "Gaya Hidup" yang akan diposting 2 minggu sekali, dan lain-lain, kalau mau tau jadwalnya silahkan lihat di kolom "'jadwal postingan". Ohh ya kalian juga bisa menghubungi Rahayu melalui:
Halaman facebook: Rahayu

Minggu, 27 April 2025

Masyarakat dan Kebudayaan


Assalamu'alaikum wr.wb. Haii semua.. Apa kabarnya nih? Hari ini, Bu Rahayu mau membahas tentang SOSIOLOGI lagi nih. Kali ini materi kita adalah MASYARAKAT & KEBUDAYAAN. Mau tau bagaimana? Mari kita simak yuk..!!

A. MASYARAKAT
Masyarakat adalah kumpulan manusia yang hidup bersama, memiliki norma, nilai, dan struktur sosial yang sama, serta berinteraksi dalam waktu dan ruang tertentu. 

1. Ahli Sosiologi
a.  Émile Durkheim : Masyarakat adalah kumpulan individu yang hidup bersama dan memiliki kesadaran kolektif.
b.  Max Weber : Masyarakat adalah kumpulan individu yang memiliki tujuan dan nilai yang sama.
c.  Karl Marx : Masyarakat adalah kumpulan individu yang memiliki hubungan produksi dan kelas sosial.
d.  Herbert Spencer : Masyarakat adalah organisme sosial yang memiliki struktur dan fungsi.

2. Ahli Antropologi
a. .  Clifford Geertz : Masyarakat adalah kumpulan individu yang memiliki kebudayaan dan sistem nilai.
2.  Bronislaw Malinowski : Masyarakat adalah kumpulan individu yang memiliki kebutuhan dasar dan struktur sosial.
3.  Ruth Benedict : Masyarakat adalah kumpulan individu yang memiliki pola perilaku dan kebudayaan.

3. Ahli Lain
1.  Ibn Khaldun : Masyarakat adalah kumpulan individu yang memiliki solidaritas dan kebersamaan.
2.  Auguste Comte : Masyarakat adalah kumpulan individu yang memiliki hukum dan struktur sosial.
3.  Talcott Parsons : Masyarakat adalah kumpulan individu yang memiliki sistem sosial dan kebudayaan.


B. Karakteristik Masyarakat
Masyarakat memiliki karakteristik sebagai berikut:
a.  Kumpulan individu: terdiri dari orang-orang yang memiliki latar belakang, kepentingan, dan tujuan yang berbeda.
b. Norma dan nilai: memiliki aturan tidak tertulis yang mengatur perilaku.
c. Struktur sosial: terdiri dari hubungan antara individu dan kelompok.
d. Interaksi sosial: terjadi komunikasi dan pertukaran nilai.
e.  Kontinuitas: masyarakat memiliki sejarah dan masa depan.


C. Jenis Masyarakat
1. Masyarakat Tradisional 
berbasis agraris, norma dan nilai kuat, contohnya desa-desa di Indonesia.

a. Karakteristik
1).  Basis agraris : Ekonomi berbasis pertanian dan pertambangan.
2)  Struktur sosial sederhana : Terdiri dari keluarga, clan, dan komunitas kecil.
3)  Norma dan nilai kuat : Dipengaruhi oleh tradisi, adat istiadat, dan agama.
4)  Kohesi sosial tinggi : Hubungan sosial erat dan solidaritas kuat.
5)  Perubahan sosial lambat : Resistensi terhadap perubahan dan inovasi.
6)  Ketergantungan pada alam : Kehidupan sehari-hari dipengaruhi oleh faktor alam.

b. Ciri-ciri Sosial
1).  Hierarki sosial : Struktur sosial berlapis dengan pemimpin tradisional.
2).  Peran gender : Peran laki-laki dan perempuan terdefinisi secara tradisional.
3).  Sistem pendidikan informal : Pengetahuan dan keterampilan diteruskan secara lisan.
4).  Kebudayaan lokal : Bahasa, adat istiadat, dan tradisi unik.

c. Contoh Masyarakat Tradisional
1). Suku Dayak (Kalimantan, Indonesia)
2). Suku Toraja (Sulawesi Selatan, Indonesia)
3). Masyarakat pedalaman Papua
4). Suku Maori (Selandia Baru)
5). Masyarakat Amish (Amerika Serikat)

d. Kekuatan
Kekuatan masyarakat tradisional, antara lain: 1).  Kohesi sosial kuat, 2).  Kebudayaan unik , 3).  Ketergantungan pada alam , 4)  Sistem pendidikan informal , 5).  Resistensi terhadap perubahan negatif 

e. Keterbatasan
Keterbatasan masyarakat tradisional, antara lain:  1).  Ketergantungan pada alam , 2).  Perubahan sosial lambat , 3).  Keterbatasan akses pendidikan formal , 4)   Keterbatasan ekonomi , 5)   Rentan terhadap pengaruh luar 

f. Dampak Modernisasi
Dampak modernisasi masyarakat tradisional, antara lain: 1)  Perubahan sosial cepat, 2). Hilangnya tradisi dan kebudayaan lokal, 3). Ketergantungan pada teknologi, 4). Perubahan struktur sosial, 5) Keterbukaan terhadap pengaruh luar

2.  Masyarakat Modern 
berbasis industri, perubahan sosial cepat, contohnya kota-kota besar di dunia.

a. Ciri-Ciri Masyarakat Modern
1).  Industrialisasi : Berbasis ekonomi industri, teknologi, dan manufaktur.
2).  Urbanisasi : Banyak penduduk yang tinggal di kota-kota besar.
3).  Pendidikan Tinggi : Akses pendidikan yang luas dan berkualitas.
4).  Globalisasi : Interaksi ekonomi, budaya, dan politik dengan negara lain.
5).  Teknologi Maju : Penggunaan teknologi informasi dan komunikasi.
6).  Stratifikasi Sosial : Lapisan sosial berdasarkan pendapatan, pendidikan, dan pekerjaan.
7).  Mobilitas Sosial : Pergerakan individu antara lapisan sosial relatif mudah.
8).  Kehidupan yang Dinamis : Perubahan sosial, ekonomi, dan politik yang cepat.

b. Karakteristik Sosial
1).  Individualisme : Meningkatkan kebebasan individu.
2).  Kesetaraan : Menghilangkan diskriminasi dan memperkuat hak asasi manusia.
3)  Demokrasi : Pemerintahan yang berpartisipasi dan transparan.
4)   Pluralisme : Menghargai keberagaman budaya dan agama.
5)  Kesadaran Lingkungan : Peduli terhadap lingkungan dan keberlanjutan.

c. Contoh Masyarakat Modern
Contoh Masyarakat Modern, antara lain : 1). Amerika Serika, 2). Eropa Barat (Jerman, Perancis, Inggris), 3). Jepang, 4). Korea Selatan, 5). Singapura, 6). Australia, 7) Kanada

d. Teori Masyarakat Modern
1) .  Teori Modernisasi  (Walt Rostow): Masyarakat modern sebagai hasil perkembangan ekonomi.
2) .  Teori Dependensi  (André Gunder Frank): Masyarakat modern sebagai hasil interaksi global.
3)  Teori Post-Modernisme  (Jean Baudrillard): Masyarakat modern sebagai hasil konstruksi sosial.

3. Masyarakat Post-Modern 
berbasis teknologi, pluralisme dan globalisasi, contohnya masyarakat digital.

a. Ciri-Ciri Masyarakat Post-Modern
1) .  Globalisasi Ekonomi : Interaksi ekonomi global yang intensif.
2)  Teknologi Informasi : Penggunaan internet, media sosial, dan teknologi digital.
3).  Kebudayaan Hibrida : Campuran budaya lokal dan global.
4).  Individualisme Ekstrem : Meningkatkan kebebasan individu dan privasi.
5).  Kesadaran Lingkungan : Peduli terhadap lingkungan dan keberlanjutan.
6).  Demokrasi Partisipatif : Pemerintahan yang transparan dan berpartisipasi.
7).  Pluralisme dan Diversitas : Menghargai keberagaman budaya, agama, dan orientasi seksual.

b. Karakteristik Sosial
1).  Masyarakat yang Terhubung : Interaksi sosial melalui media digital.
2).  Identitas yang Fleksibel : Perubahan identitas dan peran sosial.
3).  Kehidupan yang Cepat : Perubahan sosial, ekonomi, dan politik yang cepat.
4).  Konsumsi yang Berlebihan : Konsumsi barang dan jasa yang tidak perlu.
5).  Krisis Kepercayaan : Kehilangan kepercayaan terhadap institusi dan otoritas.

c. Contoh Masyarakat Post-Modern
Contoh Masyarakat Post-Modern, antara lain: 1)  Amerika Serikat, 2). Eropa Barat (Jerman, Perancis, Inggris), 3). Jepang, 4). Korea Selatan, 5). Singapura, 6). Australia, 7). Kanada

d. Teori Masyarakat Post-Modern
1).  Teori Post-Modernisme  (Jean Baudrillard): Masyarakat post-modern sebagai hasil konstruksi sosial.
2).  Teori Globalisasi  (Anthony Giddens): Masyarakat post-modern sebagai hasil interaksi global.
3)  Teori Informasi  (Manuel Castells): Masyarakat post-modern sebagai hasil revolusi informasi.

4.  Masyarakat Agraris 
Berbasis pertanian, contohnya desa-desa di pedesaan.

a. Karakteristik
1)  Ekonomi berbasis pertanian (tanaman pangan, buah-buahan, sayuran).
2). Penggunaan teknologi sederhana (alat tradisional).
3). Ketergantungan pada alam (musim, cuaca).
4). Struktur sosial sederhana (keluarga, clan).
5). Norma dan nilai tradisional.
6) Kohesi sosial kuat.
7). Peran gender jelas (laki-laki: pertanian, perempuan: rumah tangga).

b. Ciri-ciri Sosial
Ciri-ciri sosial masyarakat agraris, antara lain: 1). Hierarki sosial sederhana, 2). Sistem pendidikan informal, 3). Kebudayaan lokal kuat, 4). Perayaan tradisional (panen, hari raya keagamaan), 5). Solidaritas komunitas tinggi.

c. Contoh Masyarakat Agraris
1). Desa-desa di Indonesia (Jawa, Sumatera, Sulawesi).
2). Pedesaan di India.
3). Masyarakat rural di Afrika
4) Komunitas pertanian di Amerika Latin.
5). Desa-desa di Vietnam.

d. Kekuatan
Kekuatan masyarakat agraris, antara lain: 1). Kohesi sosial kuat, 2). Kebudayaan lokal unik, 3) Ketergantungan pada alam, 4) Sistem pendidikan informal, 5) Solidaritas komunitas.

e. Keterbatasan
Keterbatasan masyarakat agraris, antara lain: 1). Ketergantungan pada alam, 2) Produktivitas rendah, 3). Keterbatasan akses pendidikan formal, 4)  Keterbatasan ekonomi, 5) Rentan terhadap bencana alam.

f. Dampak Perubahan
Dampak perubahan pada masyarakat agraris, antara lain: 1). Modernisasi pertanian, 2). Perubahan struktur sosial, 3) Meningkatnya akses pendidikan, 4) Pengaruh globalisasi, 5) Perubahan kebudayaan lokal.

g. Teori
1). Teori Marxisme: Masyarakat agraris sebagai tahap awal perkembangan sosial.
2). Teori Fungsionalisme: Masyarakat agraris sebagai sistem sosial yang stabil.
3) Teori Antropologi: Masyarakat agraris sebagai contoh kebudayaan lokal.


5. Masyarakat Industri 
berbasis manufaktur, contohnya kota-kota industri.

a. Ciri-Ciri Masyarakat Industri
1).  Ekonomi berbasis industri : Produksi massal dan penggunaan teknologi.
2)  Urbanisasi : Penduduk pindah ke kota untuk mencari pekerjaan.
3)  Spesialisasi kerja : Pembagian kerja yang jelas dan spesifik.
4)  Stratifikasi sosial : Lapisan sosial berdasarkan pendapatan dan pekerjaan.
5)  Pendidikan formal : Akses pendidikan yang luas dan berkualitas.
6)  Transportasi dan komunikasi : Penggunaan teknologi transportasi dan komunikasi.
7)  Konsumsi massal : Produksi dan konsumsi barang-barang industri.

b. Karakteristik Sosial
1).  Individualisme : Meningkatkan kebebasan individu.
2)   Mobilitas sosial : Pergerakan individu antara lapisan sosial.
3)  Kohesi sosial : Hubungan sosial yang kuat diantara anggota masyarakat.
4)   Kebudayaan material : Fokus pada konsumsi dan materialisme.
5) Perubahan sosial cepat : Perubahan teknologi dan ekonomi yang cepat.

c. Contoh Masyarakat Industri
Contoh masyarakat industri, antara lain: 1) Amerika Serikat, 2). Jerman, 3) Jepang, 4). Korea Selatan, 5)  Inggris, 6) Perancis, 7)  Italia

d. Teori Masyarakat Industri
1).  Teori Marxisme : Masyarakat industri sebagai hasil perjuangan kelas.
2)   Teori Fungsionalisme : Masyarakat industri sebagai sistem yang terintegrasi.
3) .  Teori Modernisasi : Masyarakat industri sebagai hasil perkembangan ekonomi.

e. Dampak Masyarakat Industri
Dampak masyarakat industri, antara lain: 1). Peningkatan ekonomi dan pendapatan, 2) Perubahan sosial dan budaya, 3). Peningkatan kesadaran lingkungan, 4)  Ketergantungan pada teknologi, 5) Perubahan struktur keluarga.

6. Masyarakat Informasi 
berbasis pengetahuan dan teknologi, contohnya masyarakat digital.
Masyarakat informasi adalah suatu sistem sosial yang berbasis pada penggunaan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) untuk mengakses, mengolah, dan menyebarkan informasi. 

a. Karakteristik
Karakteristik masyarakat informasi, antara lain: 1). Penggunaan TIK yang luas (internet, media sosial, smartphone), 2)  Akses informasi yang cepat dan mudah, 3)  Komunikasi yang efektif dan efisien, 4) Globalisasi ekonomi dan budaya, 5) Perubahan struktur sosial dan politik, 6) Meningkatnya kesadaran dan partisipasi masyarakat, 7)  Pengembangan ekonomi digital.

b. Ciri-ciri Sosial
Ciri-ciri sosial masyarakat informasi, antara lain: 1) Masyarakat yang terhubung (jaringan sosial online), 2) Identitas digital (profil media sosial), 3)  Komunikasi virtual (email, chat, video konferensi), 4)  Kerja remote dan fleksibilitas waktu, 5) Akses pendidikan online, 6) Kebudayaan digital (konten kreator, influencer), 7) Politik digital (kampanye online, e-voting).

c. Contoh Masyarakat Informasi
Contoh masyarakat informasi, antara lain: 1). Singapura, 2)  Korea Selatan, 3)  Jepang, 4). Amerika Serikat, 5)  Eropa Barat (Jerman, Perancis, Inggris), 6)  Australia, 7) Kanada.

d. Kekuatan
Kekuatan masyarakat informasi, antara lain: 1). Akses informasi yang cepat, 2) Komunikasi efektif, 3)  Inovasi dan kreativitas, 4). Ekonomi digital yang berkembang, 5) Kesadaran dan partisipasi masyarakat, 6) Peningkatan kualitas hidup, 7) Globalisasi ekonomi dan budaya.

e. Keterbatasan
Keterbatasan masyarakat informasi, antara lain: 1)  Ketergantungan pada teknologi, 2). Risiko keamanan data, 3). Kesenjangan digital, 4)  Pengaruh negatif media sosial, 5). Ketergantungan pada internet, 6). Perubahan struktur sosial, 7)  Keterbatasan privasi.

f. Teori
1) Teori Informasi (Manuel Castells).
2) Teori Globalisasi (Anthony Giddens).
3) . Teori Masyarakat Jaringan (Barry Wellman).
4). Teori Ekonomi Digital (Don Tapscott).

7.   Masyarakat Global 
berbasis interaksi global, contohnya masyarakat internasional.
Masyarakat global adalah suatu sistem sosial yang terhubung secara global melalui teknologi, ekonomi, politik dan budaya. 

a. Karakteristik
1)  Interkoneksi global: Hubungan antarnegara, organisasi dan individu melalui teknologi.
2). Ekonomi global: Perdagangan internasional, investasi dan pasar global.
3)  Globalisasi budaya: Pertukaran budaya, nilai dan ide.
4) Sistem politik global: Kerjasama internasional dan organisasi global (PBB, WTO).
5) Teknologi informasi: Internet, media sosial dan komunikasi digital.
6)  Mobilitas global: Perpindahan orang, barang dan jasa.
7) . Kesadaran global: Peduli terhadap isu lingkungan, hak asasi manusia dan keamanan.

b. Ciri-ciri Sosial
1) Diversitas budaya: Campuran budaya lokal dan global.
2). Individualisme: Meningkatkan kebebasan individu.
3). Solidaritas global: Kerjasama antarnegara dan komunitas.
4)  Konflik global: Pertentangan antarnegara dan kelompok.
5) Ketergantungan pada teknologi.

c. Contoh Masyarakat Global
1)  Kota-kota global (New York, London, Tokyo).
2) Negara-negara maju (Amerika Serikat, Eropa Barat, Jepang).
3). Komunitas internasional (PBB, WTO, IMF).
4). Perusahaan multinasional.
5) Jaringan sosial global (Facebook, Twitter).

d. Kekuatan
Kekuatan masyarakat global, antara lain: 1) Pertukaran budaya dan pengetahuan, 2) Peningkatan ekonomi global, 3)  Kerjasama internasional, 4)  Akses informasi global, 5) . Mobilitas dan fleksibilitas.

e. Keterbatasan
Keterbatasan masyarakat sosial, antara lain: 1). Ketergantungan pada teknologi,.2). Ketimpangan ekonomi global, 3) Konflik budaya dan politik, 4)  Ancaman keamanan global, 5) Dampak lingkungan.

f. Teori
1). Teori Globalisasi (Anthony Giddens).
2) Teori Sistem Dunia (Immanuel Wallerstein).
3). Teori Masyarakat Informasi (Manuel Castells).
4) Teori Globalisasi Ekonomi (Joseph Stiglitz).


D. Karakteristik Masyarakat
1. Kohesi Sosial 
kekuatan ikatan sosial antara anggota.
Kohesi sosial adalah kekuatan ikatan sosial yang mempersatukan anggota masyarakat, membangun kesadaran bersama, dan menciptakan rasa identitas kolektif. 

a. Faktor Pendorong Kohesi Sosial
Faktor pendorong kohesi sosial, antara lain: 1). Kesamaan nilai dan norma, 2)  Identitas budaya dan agama, 3)  Kebudayaan dan tradisi, 4)  Pendidikan dan kesadaran sosial, 5) Interaksi sosial dan komunikasi, 6). Keterlibatan dalam kegiatan komunitas, 7) Keadilan sosial dan ekonomi

b. Manfaat Kohesi Sosial
Manfaat kohesi sosial : 1)  Meningkatkan kesadaran dan rasa bangga komunitas, 2). Membangun kepercayaan dan solidaritas, 3). Mengurangi konflik dan kesenjangan sosial, 4). Meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraan, 5)  Membangun identitas dan citra positif komunitas, 6) Meningkatkan partisipasi dan keterlibatan masyarakat, 7)  Mengembangkan ekonomi dan pembangunan lokal. 

c. Faktor Penghambat Kohesi Sosial
Faktor penghambat kohesi sosial, antara lain : 1). Perbedaan budaya dan agama, 2)  Kesenjangan ekonomi dan sosial, 3)  Konflik politik dan ideologi, 4)  Diskriminasi dan ketidakadilan, 5)  Kurangnya komunikasi dan interaksi, 6) Perubahan sosial dan budaya cepat, 7)  Pengaruh media sosial negatif

d. Strategi Meningkatkan Kohesi Sosial
1)  Program pendidikan dan pelatihan
2) . Kegiatan komunitas dan sosialisasi
3) Dialog antarbudaya dan agama
4) . Pembangunan infrastruktur dan ekonomi
5) . Kebijakan sosial dan ekonomi yang adil
6). Promosi kesadaran dan kebanggaan komunitas
7). Peningkatan komunikasi dan interaksi

e. Teori Kohesi Sosial
1) . Teori Fungsionalisme (Émile Durkheim)
2) . Teori Konflik (Karl Marx)
3). Teori Interaksionisme (George Herbert Mead)
4) Teori Sistem Sosial (Talcott Parsons)

2.  Solidaritas : 
Rasa kesatuan dan kebersamaan.
Solidaritas adalah rasa kesatuan, kebersamaan dan dukungan di antara anggota masyarakat atau kelompok sosial. 

a. Jenis Solidaritas
1. Solidaritas mekanik: Hubungan sosial yang kuat dan terstruktur (misalnya, keluarga, komunitas kecil).
2. Solidaritas organik: Hubungan sosial yang kompleks dan beragam (misalnya, masyarakat modern).
3. Solidaritas moral: Rasa kebersamaan berdasarkan nilai-nilai dan prinsip moral.

b. Karakteristik Solidaritas
Karakteristik solidaritas sosial, antara lain: 1)  Rasa kebersamaan dan kesatuan, 2) . Dukungan dan bantuan timbal balik, 3) Kesadaran bersama dan identitas, 4) . Keterlibatan dan partisipasi, 5)  Rasa tanggung jawab sosial, 6). Kebudayaan dan tradisi bersama, 7). Komunikasi efektif.

c. Faktor Pendorong Solidaritas
Faktor pendorong solidaritas, antara lain: 1) Kesamaan nilai dan tujuan, 2)  Kebudayaan dan tradisi, 3) Pendidikan dan kesadaran sosial, 4) Interaksi sosial dan komunikasi, 5) Keterlibatan dalam kegiatan komunitas, 6)  Keadilan sosial dan ekonomi.

d. Manfaat Solidaritas
Manfaat solidaritas, antara lain : 1). Meningkatkan kekuatan sosial, 2). Mengurangi konflik dan kesenjangan, 3)  Membangun kepercayaan, 4) . Meningkatkan kualitas hidup, 5). Mengembangkan ekonomi lokal, 6). Meningkatkan kesadaran dan kebanggaan komunitas.

e. Contoh Solidaritas
1). Gerakan sosial (misalnya, hak asasi manusia).
2)  Kegiatan komunitas (misalnya, bantuan korban bencana).
3). Organisasi non-profit.
4) Kelompok dukungan sosial.
5) Pergerakan buruh.

f. Teori Solidaritas
Teori solidaritas, antara lain: 1). Teori Solidaritas Émile Durkheim,  2) Teori Konflik Karl Marx, 3). Teori Fungsionalisme Talcott Parsons  4). Teori Interaksionisme George Herbert Mead.

3. Stratifikasi Sosial 
lapisan sosial berdasarkan status dan kekuasaan.
Stratifikasi sosial adalah sistem pengaturan masyarakat ke dalam lapisan-lapisan sosial berdasarkan kriteria tertentu. 

a. arakteristik Stratifikasi Sosial
1). Hierarki: Lapisan sosial yang berjenjang.
2) Perbedaan status: Perbedaan kedudukan dan kekuasaan.
3) Perbedaan hak dan kewajiban: Perbedaan dalam memperoleh sumber daya.
4). Mobilitas sosial: Pergerakan individu antara lapisan sosial.
5). Ketergantungan: Interaksi antara lapisan sosial.

b. Kriteria Stratifikasi Sosial
Kriteria Stratifikasi sosial, antara lain: 1). Kekayaan (ekonomi), 2). Pendidikan, 3). Pekerjaan, 4) Kasta (tradisional), 5). Agama, 6). Etnis, 7). Jenis kelamin, 8). Usia, 9). Kedudukan politik

c. Jenis Stratifikasi Sosial
1) Stratifikasi Tertutup: Tidak ada mobilitas sosial (kasta).
2) . Stratifikasi Terbuka: Mobilitas sosial ada (kapitalisme).
3) Stratifikasi Campuran: Kombinasi tertutup dan terbuka.

d. Lapisan Sosial
1) Lapisan atas (elit): Kekayaan, pendidikan, kekuasaan.
2)  Lapisan menengah: Pekerjaan profesional, bisnis.
3) . Lapisan bawah: Buruh, petani.
4) . Lapisan terbawah: Masyarakat miskin.

e. Teori Stratifikasi Sosial
1) Teori Marxisme: Perjuangan kelas antara burjuis dan proletar.
2) . Teori Fungsionalisme: Stratifikasi sebagai sistem yang stabil.
3)  Teori Konflik: Perjuangan antara kelompok kuat dan lemah.

f. Dampak Stratifikasi SosiaL
Dampak stratifikasi sosial, antara lain: 1)  Ketimpangan ekonomi, 2)  Diskriminasi, 3)  Konflik sosial, 4). Mobilitas sosial terbatas, 5). Ketergantungan pada lapisan atas.

g. Contoh Stratifikasi Sosial
1). Sistem kasta di India.
2) Masyarakat feudalistik di Eropa.
3). Sistem kapitalisme di Amerika Serikat.
4) Masyarakat aristokratik di Inggris.

4.  Mobilitas Sosial :
Pergerakan individu antara lapisan sosial.
Mobilitas sosial adalah pergerakan individu atau kelompok dari satu lapisan sosial ke lapisan sosial lainnya, baik secara vertikal (naik/turun) maupun horizontal (lateral).

a. Jenis Mobilitas Sosial
1) Mobilitas vertikal: Pergerakan ke atas (promosi) atau ke bawah (degradasi) dalam struktur sosial.
2)  Mobilitas horizontal: Pergerakan lateral dalam struktur sosial tanpa perubahan status.
3) . Mobilitas geografis: Pergerakan individu atau kelompok ke lokasi baru.
4) . Mobilitas ocupasional: Pergerakan individu antar profesi atau pekerjaan.
5). Mobilitas pendidikan: Pergerakan individu ke tingkat pendidikan yang lebih tinggi.

b. Faktor yang Mempengaruhi Mobilitas Sosial
Faktor yang mempengaruhi mobilitas sosial, antara lain: 1). Pendidikan dan keterampilan, 2). Ekonomi dan keuangan, 3). Koneksi sosial dan jaringan, 4) Kebudayaan dan nilai-nilai, 5) . Kebijakan pemerintah dan regulasi  6). Teknologi dan inovasi, 7). Kesehatan dan kondisi fisik.

c. Contoh Mobilitas Sosial
1) Seorang pegawai yang dipromosikan menjadi manajer.
2). Seorang pengusaha yang memulai usaha dari nol.
3). Seorang mahasiswa yang menjadi profesor.
4). Seorang pekerja migran yang pindah ke negara lain.
5) Seorang artis yang naik daun.

d. Teori Mobilitas Sosial
1). Teori Mobilitas Sosial Émile Durkheim.
2) Teori Stratifikasi Sosial Karl Marx.
3). Teori Mobilitas Ocupasional Max Weber.
4) Teori Kapital Sosial Pierre Bourdieu.

e. Manfaat Mobilitas Sosial
Manfaat mobilitas sosial:  1). Meningkatkan kesempatan dan kualitas hidup, 2)  Mengurangi kesenjangan sosial, 3). Meningkatkan inovasi dan kreativitas, 4). Membangun kepercayaan dan kesadaran diri, 5). Mengembangkan ekonomi dan masyarakat.

f. Tantangan Mobilitas Sosial
Tantangan mobilitas sosial, antara lain: 1). Kesenjangan sosial dan ekonomi, 2) Diskriminasi dan ketidakadilan, 3) Kurangnya akses pendidikan dan pelatihan, 4). Keterbatasan sumber daya, 5)  Perubahan teknologi dan globalisasi.

5.  Konflik Sosial 
 Pertentangan antara individu atau kelompok.
Konflik sosial adalah pertentangan atau perbedaan pendapat antara individu, kelompok atau masyarakat yang disebabkan oleh perbedaan nilai, kepentingan, status sosial, ekonomi, politik atau budaya.

a. Karakteristik Konflik Sosial
Karakteristik konflik sosial, antara lain : 1) Pertentangan antara pihak-pihak yang berbeda, 2) Perbedaan nilai, kepentingan atau tujuan, 3) Keterlibatan emosi dan kepentingan pribadi, 4)  Penggunaan kekuatan atau strategi untuk mencapai tujuan, 5)  Dampak pada hubungan sosial dan struktur masyarakat.

b  jenis Konflik Sosial
1). Konflik horizontal (antara kelompok yang setara).
2). Konflik vertikal (antara kelompok yang berbeda status).
3) Konflik internal (dalam diri individu).
4) Konflik eksternal (antara individu/kelompok dengan lingkungan).

c. Penyebab Konflik Sosial
Penyebab konflik sosial, antara lain : 1) Perbedaan nilai dan kepercayaan, 2) Kesenjangan ekonomi dan sosial, 3) Diskriminasi dan ketidakadilan, 4). Perebutan sumber daya, 5). Perbedaan budaya dan agama, 6) Politik dan kekuasaan, 7). Perubahan sosial dan ekonomi.

d. Tahap Konflik Sosial
1. Laten (tersembunyi): Konflik belum terlihat.
2. Manifest (terbuka): Konflik sudah terlihat.
3. Eskalasi: Konflik memburuk.
4. De-eskalasi: Konflik mereda.
5. Resolusi: Konflik selesai.

e. Dampak Konflik Sosial
Dampak konflik sosial, antara lain: 1)  Kerusakan hubungan sosial, 2). Kehilangan kepercayaan, 3)  Kesenjangan sosial, 4) . Kerugian ekonomi, 5) Kehilangan nyawa, 6)  Perubahan struktur sosial, 7)  Dampak psikologis.

f. Contoh Konflik Sosial
1). Konflik agama di Irak.
2). Konflik rasial di Amerika Serikat.
3). Konflik kasta di India.
4) Konflik politik di Venezuela.
5). Konflik etnis di Papua.

g. Teori Konflik Sosial
1) Teori Konflik Karl Marx.
2). Teori Fungsionalisme Émile Durkheim.
3) Teori Interaksionisme George Herbert Mead.
4). Teori Konflik Simbolik Charles Horton Cooley.


E. Fungsi Masyarakat
a.  Mengatur Perilaku : melalui norma dan nilai.
b.  Membentuk Identitas : melalui kebudayaan dan tradisi.
c.  Mengembangkan Kesadaran Sosial : melalui pendidikan dan komunikasi.
d.  Meningkatkan Kesejahteraan : melalui pelayanan sosial dan ekonomi.
e.  Menghadapi Perubahan : melalui adaptasi dan inovasi.


F. Teori Masyarakat
a.   Teori Fungsionalisme : masyarakat sebagai sistem.
b.  Teori Konflik : masyarakat sebagai arena perjuangan kelas.
c.  Teori Interaksionisme : masyarakat sebagai hasil interaksi individu.


G.  KOMPONEN MASYARAKAT
a. Struktur Sosial
Struktur sosial merupakan organisasi dan hubungan antara komponen masyarakat, mencakup: Lapisan sosial (stratifikasi),  Peran dan status sosial,  Hubungan antara individu dan kelompok,  Kekuasaan dan otoritas, Mobilitas sosial

b. . Norma dan Nilai
Norma dan nilai merupakan pedoman perilaku masyarakat, mencakup: Norma sosial (aturan tidak tertulis), Norma hukum (aturan tertulis), Nilai budaya (keyakinan dan prinsip),  Etika dan moral, Kebiasaan dan tradisi

c.  Lembaga Sosial
Lembaga sosial merupakan struktur yang terorganisir untuk mencapai tujuan bersama, mencakup: Keluarga, Pendidikan, Agama, Ekonomi, Politik,  Hukum, Kesehatan

d. Kelompok Sosial
Kelompok sosial merupakan kumpulan individu dengan kesamaan karakteristik, mencakup: Kelompok primer (keluarga, teman),  Kelompok sekunder (organisasi, komunitas),  Kelompok formal (institusi), Kelompok informal (grup sosial), Kelompok referensi (pengaruh sosial)

F. KEBUDAYAAN
Kebudayaan adalah keseluruhan sistem nilai, norma, pengetahuan, dan perilaku yang dimiliki dan diwariskan oleh masyarakat dari satu generasi ke generasi lainnya.

a. Unsur Kebudayaan
1. Bahasa: sistem komunikasi verbal dan nonverbal.
2. Norma dan nilai: pedoman perilaku dan kepercayaan.
3. Pengetahuan: ilmu pengetahuan, teknologi, dan kebijaksanaan.
4. Keseniaan: seni, musik, tarian, dan ekspresi artistik.
5. Adat istiadat: ritual, tradisi, dan kebiasaan.
6. Sistem sosial: struktur sosial, peran, dan status.
7. Teknologi: alat, mesin, dan teknik produksi.
8. Agama: kepercayaan dan praktik keagamaan.

b. Fungsi Kebudayaan
1. Mengatur perilaku sosial.
2. Membentuk identitas dan kesadaran diri.
3. Mengembangkan kreativitas dan inovasi.
4. Meningkatkan kesadaran dan kepedulian sosial.
5. Mengatur hubungan antar individu dan kelompok.
6. Membangun kepercayaan dan kesatuan sosial.

c. Jenis Kebudayaan
1. Kebudayaan lokal (tradisional).
2. Kebudayaan nasional (kebudayaan negara).
3. Kebudayaan global (kebudayaan internasional).
4. Kebudayaan populer (budaya pop).
5. Kebudayaan elit (budaya tinggi).

d. Proses Pembentukan Kebudayaan
1. Difusi (penyebaran).
2. Akulturasi (pencampuran).
3. Asimilasi (penggabungan).
4. Inovasi (pembaharuan).
5. Tradisi (pewarisan).

e. Teori Kebudayaan
1. Teori Kebudayaan Émile Durkheim.
2. Teori Kebudayaan Karl Marx.
3. Teori Kebudayaan Max Weber.
4. Teori Kebudayaan Clifford Geertz.


G. HUBUNGAN MASYARAKAT DENGAN KEBUDAYAAN
a. Aspek Hubungan
1.  Pembentukan Identitas : Kebudayaan membentuk identitas masyarakat dan membedakannya dari masyarakat lain.
2.  Pengaturan Perilaku : Kebudayaan mengatur perilaku masyarakat melalui norma, nilai, dan adat istiadat.
3.  Pengembangan Kreativitas : Masyarakat mengembangkan kreativitas dan inovasi melalui kebudayaan.
4.  Pengawetan Tradisi : Masyarakat melestarikan tradisi dan kebudayaan melalui generasi.
5.  Interaksi Sosial : Kebudayaan memfasilitasi interaksi sosial dan komunikasi antar anggota masyarakat.

b. Fungsi Kebudayaan dalam Masyarakat
1.  Mengatur Struktur Sosial : Kebudayaan mengatur hierarki dan peran sosial.
2.  Meningkatkan Kesadaran : Kebudayaan meningkatkan kesadaran dan kepedulian sosial.
3.  Membangun Keharmonisan : Kebudayaan membangun keharmonisan dan kesatuan sosial.
4.  Mengembangkan Ekonomi : Kebudayaan mendukung pengembangan ekonomi melalui pariwisata dan industri kreatif.
5.  Mempertahankan Kemandirian : Kebudayaan mempertahankan kemandirian dan kedaulatan masyarakat.

c. Pengaruh Masyarakat terhadap Kebudayaan
1.  Perubahan Sosial : Perubahan sosial mempengaruhi kebudayaan.
2.  Globalisasi : Globalisasi mempengaruhi kebudayaan lokal.
3.  Teknologi : Teknologi mempengaruhi kebudayaan dan komunikasi.
4.  Pendidikan : Pendidikan mempengaruhi kesadaran dan apresiasi kebudayaan.
5.  Kebijakan Pemerintah : Kebijakan pemerintah mempengaruhi pelestarian kebudayaan.

d. Teori
1.  Teori Kebudayaan Émile Durkheim : Kebudayaan sebagai sistem nilai dan norma.
2.  Teori Kebudayaan Karl Marx : Kebudayaan sebagai alat kontrol sosial.
3.  Teori Kebudayaan Clifford Geertz : Kebudayaan sebagai sistem simbolik.

.
DAFTAR PUSTAKA
1. Durkheim, É. (1895). Sosiologi. Paris: PUF.
2. Weber, M. (1922). Ekonomi dan Masyarakat. München: Mohr.
3. Marx, K. (1867). Das Kapital. Hamburg: Meissner.
4. Soekanto, S. (1982). Sosiologi. Jakarta: Rajawali.
5. Geertz, C. (1973). Masyarakat dan Kebudayaan. Jakarta: Universitas Indonesia.
6. Koentjaraningrat. (1980). Antropologi dan Sosiologi. Jakarta: Universitas Indonesia.
7. Alexander, J. (1988). Teori Sosiologi. Jakarta: Rajawali.
8. Baudrillard, J. (1981). Masyarakat Post-Modern. Paris: Galilée.
9. Castells, M. (1996). Masyarakat Informasi. Barcelona: Universitas Oberta.
10. Giddens, A. (1990). Globalisasi. Cambridge: Polity Press.
11. Wallerstein, I. (1974). Sistem Dunia. New York: Academic Press.
12. Durkheim, Émile. (1893). De la Division du Travail Social (Kohesi Sosial). Paris: Alcan.
13. Durkheim, Émile. (1895). Les Règles de la Méthode Sociologique (Solidaritas). Paris: Alcan.
14. Marx, Karl. (1848). Manifest der Kommunistischen Partei (Manifesto Komunis, bab Konflik Sosial). London: Burghard.
15. Universitas Indonesia. (2010). Ensiklopedia Sosiologi. Jakarta: Universitas Indonesia.
16. Universitas Indonesia. (2015). Ensiklopedia Kebudayaan. Jakarta: Universitas Indonesia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar