ETIKA PENELITIAN PSIKOLOGI
Oleh : SRI RAHAYU, S.Pd.
A. INFORMED CONSENT
Informed consent adalah prinsip etika penelitian psikologi yang sangat penting untuk diperhatikan
a. Definisi Informed Consent
Informed consent adalah proses di mana peneliti memberikan informasi yang jelas dan lengkap tentang penelitian kepada partisipan, sehingga partisipan dapat membuat keputusan yang tepat tentang apakah mereka ingin berpartisipasi dalam penelitian atau tidak.
b. Komponen Informed Consent
Informed consent memiliki beberapa komponen yang penting, yaitu:
1. Informasi tentang penelitian: Peneliti harus memberikan informasi yang jelas dan lengkap tentang penelitian, termasuk tujuan, prosedur, risiko, dan manfaat.
2. Kesempatan untuk bertanya: Partisipan harus diberikan kesempatan untuk bertanya tentang penelitian dan mendapatkan jawaban yang jelas.
3. Keputusan untuk berpartisipasi: Partisipan harus dapat membuat keputusan yang tepat tentang apakah mereka ingin berpartisipasi dalam penelitian atau tidak.
c. Pentingnya Informed Consent
Informed consent sangat penting dalam penelitian psikologi karena:
1. Menghormati hak partisipan: Informed consent menghormati hak partisipan untuk membuat keputusan tentang apakah mereka ingin berpartisipasi dalam penelitian atau tidak.
2. Mengurangi risiko: Informed consent dapat mengurangi risiko yang terkait dengan penelitian, karena partisipan dapat membuat keputusan yang tepat tentang apakah mereka ingin berpartisipasi atau tidak.
3. Meningkatkan kepercayaan: Informed consent dapat meningkatkan kepercayaan partisipan terhadap peneliti dan penelitian.
B. TIDAK ADA KERUSAKAN
Tidak ada kerusakan (non-maleficence) adalah salah satu prinsip etika penelitian psikologi yang penting. Prinsip ini menyatakan bahwa peneliti harus memastikan bahwa penelitian tidak menyebabkan kerusakan atau kerugian pada partisipan.
a. Definisi Tidak Ada Kerusakan
Tidak ada kerusakan berarti bahwa peneliti harus menghindari melakukan tindakan yang dapat menyebabkan kerusakan fisik, emosional, atau psikologis pada partisipan. Kerusakan dapat berupa cedera fisik, stres, kecemasan, atau dampak negatif lainnya pada partisipan.
b. Penerapan Tidak Ada Kerusakan dalam Penelitian Psikologi
1. Mengidentifikasi Risiko: Peneliti harus mengidentifikasi potensi risiko yang terkait dengan penelitian dan mengambil langkah-langkah untuk mengurangi risiko tersebut.
2. Menginformasikan Partisipan: Peneliti harus menginformasikan partisipan tentang potensi risiko dan manfaat penelitian sehingga partisipan dapat membuat keputusan yang tepat tentang partisipasi mereka.
3. Menggunakan Prosedur yang Aman: Peneliti harus menggunakan prosedur yang aman dan efektif untuk mengurangi risiko kerusakan pada partisipan.
4. Mengawasi Partisipan: Peneliti harus mengawasi partisipan selama penelitian untuk memastikan bahwa mereka tidak mengalami kerusakan atau kesulitan.
c. Contoh Penerapan Tidak Ada Kerusakan
- Menggunakan kuesioner yang tidak menimbulkan stres atau kecemasan pada partisipan
- Menghindari penggunaan prosedur yang dapat menyebabkan cedera fisik atau psikologis pada partisipan
- Menginformasikan partisipan tentang hak-hak mereka dan prosedur untuk mengatasi masalah yang mungkin timbul selama penelitia
C. KERAHASIAAN
Kerahasiaan dalam penelitian psikologi adalah prinsip etika yang sangat penting untuk menjaga privasi dan keamanan informasi partisipan. Berikut adalah beberapa aspek penting terkait kerahasiaan dalam penelitian psikologi :
- Pengertian Kerahasiaan: Kerahasiaan berarti menjaga informasi partisipan tetap rahasia dan tidak membagikannya kepada pihak lain tanpa izin.
- Pentingnya Kerahasiaan: Kerahasiaan membantu membangun kepercayaan antara peneliti dan partisipan, sehingga partisipan dapat memberikan informasi yang jujur dan akurat.
- Kewajiban Peneliti: Peneliti wajib menjaga kerahasiaan partisipan dan informasi yang diperoleh selama penelitian.
- Pengecualian: Kerahasiaan dapat dikecualikan jika ada izin tertulis dari partisipan atau jika ada kewajiban hukum untuk membagikan informasi.
D. MENGHORMATI HAK PARTISIPAN
Menghormati hak partisipan adalah salah satu prinsip etika yang sangat penting dalam penelitian psikolog
a. Hak Partisipan:
1. Informed Consent: Partisipan harus diberikan informasi yang jelas dan lengkap tentang penelitian, termasuk tujuan, prosedur, risiko, dan manfaat.
2. Kerahasiaan: Partisipan memiliki hak untuk menjaga kerahasiaan data dan identitas mereka.
3. Tidak Ada Paksaan: Partisipan tidak boleh dipaksa untuk berpartisipasi dalam penelitian.
4. Hak untuk Menarik Diri: Partisipan memiliki hak untuk menarik diri dari penelitian kapan saja.
5. Penghormatan terhadap Martabat: Partisipan harus diperlakukan dengan hormat dan martabat.
b. Mengapa Menghormati Hak Partisipan Penting?
1. Melindungi Partisipan: Menghormati hak partisipan dapat melindungi mereka dari risiko dan kerugian.
2. Meningkatkan Kepercayaan: Menghormati hak partisipan dapat meningkatkan kepercayaan partisipan terhadap peneliti dan penelitian.
3. Menjaga Integritas Penelitian: Menghormati hak partisipan dapat menjaga integritas penelitian dan memastikan bahwa penelitian dilakukan dengan etis.
c. Cara Menghormati Hak Partisipan:
1. Berikan Informasi yang Jelas: Berikan informasi yang jelas dan lengkap tentang penelitian kepada partisipan.
2. Dapatkan Persetujuan: Dapatkan persetujuan dari partisipan sebelum melakukan penelitian.
3. Jaga Kerahasiaan: Jaga kerahasiaan data dan identitas partisipan.
4. Hormati Keputusan Partisipan: Hormati keputusan partisipan jika mereka ingin menarik diri dari penelitian
E. KEADILAN
Keadilan adalah salah satu prinsip etika yang sangat penting dalam penelitian psikologi. Prinsip keadilan menekankan bahwa peneliti harus memastikan bahwa penelitian mereka dilakukan dengan cara yang adil dan tidak memihak kepada kelompok tertentu.
a. Aspek Keadilan dalam Penelitian Psikologi
1. Persepsi yang Adil: Peneliti harus memastikan bahwa penelitian mereka tidak memihak kepada kelompok tertentu dan tidak memiliki prasangka terhadap kelompok lain.
2. Pengambilan Sampel yang Adil: Peneliti harus memastikan bahwa sampel penelitian mereka representatif dan tidak memihak kepada kelompok tertentu.
3. Perlakuan yang Adil: Peneliti harus memastikan bahwa partisipan penelitian mereka diperlakukan dengan hormat dan tidak ada diskriminasi terhadap kelompok tertentu.
4. Kompensasi yang Adil: Peneliti harus memastikan bahwa partisipan penelitian mereka diberikan kompensasi yang adil dan tidak ada eksploitasi.
b. Implikasi Keadilan dalam Penelitian Psikologi
1. Meningkatkan Validitas Penelitian: Keadilan dalam penelitian psikologi dapat meningkatkan validitas penelitian karena peneliti dapat memastikan bahwa hasil penelitian mereka tidak dipengaruhi oleh faktor-faktor yang tidak adil.
2. Meningkatkan Kepercayaan Partisipan: Keadilan dalam penelitian psikologi dapat meningkatkan kepercayaan partisipan karena mereka merasa bahwa peneliti memperlakukan mereka dengan hormat dan adil.
3. Mengurangi Risiko: Keadilan dalam penelitian psikologi dapat mengurangi risiko karena peneliti dapat memastikan bahwa partisipan tidak mengalami kerugian atau eksploitasi.
c. Contoh Keadilan dalam Penelitian Psikologi
1. Penggunaan Sampel yang Representatif: Peneliti menggunakan sampel yang representatif dari populasi yang ingin diteliti untuk memastikan bahwa hasil penelitian mereka dapat digeneralisasi.
2. Penggunaan Prosedur yang Adil: Peneliti menggunakan prosedur yang adil dalam pengambilan data untuk memastikan bahwa partisipan tidak mengalami kerugian atau eksploitasi.
F. KOMPETENSI
Kompetensi adalah salah satu aspek penting dalam etika penelitian psikologi. Kompetensi peneliti sangat penting untuk memastikan bahwa penelitian dilakukan dengan cara yang profesional, etis, dan berkualitas.
a. Definisi Kompetensi
Kompetensi dalam penelitian psikologi merujuk pada kemampuan peneliti untuk melakukan penelitian dengan cara yang profesional, etis, dan berkualitas. Kompetensi mencakup pengetahuan, keterampilan, dan pengalaman yang diperlukan untuk melakukan penelitian psikologi.
b. Aspek Kompetensi
Aspek kompetensi dalam penelitian psikologi meliputi:
1. Pengetahuan: Peneliti harus memiliki pengetahuan yang cukup tentang topik penelitian, metode penelitian, dan etika penelitian.
2. Keterampilan: Peneliti harus memiliki keterampilan yang diperlukan untuk melakukan penelitian, seperti keterampilan analisis data dan keterampilan komunikasi.
3. Pengalaman: Peneliti harus memiliki pengalaman yang cukup dalam melakukan penelitian psikologi.
4. Kemampuan untuk Mengikuti Etika: Peneliti harus memiliki kemampuan untuk mengikuti etika penelitian psikologi, seperti menghormati hak-hak partisipan dan menjaga kerahasiaan data.
c. Pentingnya Kompetensi
Kompetensi sangat penting dalam penelitian psikologi karena:
1. Menjamin Kualitas Penelitian: Kompetensi peneliti dapat menjamin kualitas penelitian dan hasilnya.
2. Menghindari Kesalahan: Kompetensi peneliti dapat menghindari kesalahan dalam penelitian dan analisis data.
3. Menghormati Hak-Hak Partisipan: Kompetensi peneliti dapat menjamin bahwa hak-hak partisipan dihormati dan dilindungi
G. PENGGUNAAN DATA YANG BERTANGGUNG JAWAB
Penggunaan data yang bertanggung jawab adalah salah satu aspek penting dalam etika penelitian psikologi.
a. Prinsip-Prinsip Penggunaan Data yang Bertanggung Jawab
1. Kerahasiaan: Peneliti harus menjaga kerahasiaan data responden dan tidak membagikan data tersebut kepada pihak lain tanpa izin dari responden.
2. Anonimitas: Peneliti harus menjaga anonimitas responden dan tidak mengungkapkan identitas responden dalam publikasi atau presentasi hasil penelitian.
3. Penggunaan Data yang Sah: Peneliti harus menggunakan data hanya untuk tujuan penelitian yang sah dan tidak menggunakan data untuk tujuan lain yang tidak etis.
4. Pengamanan Data: Peneliti harus mengamankan data responden dan mencegah akses tidak sah ke data tersebut.
b. Etika Penggunaan Data dalam Penelitian Psikologi
1. Menghormati Hak Responden: Peneliti harus menghormati hak responden untuk menentukan bagaimana data mereka digunakan dan dibagikan.
2. Menghindari Kerusakan: Peneliti harus menghindari kerusakan atau kerugian yang dapat dialami oleh responden sebagai hasil dari penelitian.
3. Menggunakan Data dengan Integritas: Peneliti harus menggunakan data dengan integritas dan tidak memanipulasi data untuk mendapatkan hasil yang diinginkan.
H. PENGUNGKAPAN HASIL YANG JUJUR
a. Definisi Pengungkapan Hasil yang Jujur
Pengungkapan hasil yang jujur adalah prinsip etika penelitian yang mengharuskan peneliti untuk mengungkapkan hasil penelitian secara akurat dan jujur, tanpa menyembunyikan atau memanipulasi data.
b. Pentingnya Pengungkapan Hasil yang Jujur
Pengungkapan hasil yang jujur sangat penting dalam penelitian psikologi karena:
1. Membangun Kepercayaan: Pengungkapan hasil yang jujur membantu membangun kepercayaan antara peneliti dan partisipan, serta antara peneliti dan masyarakat ilmiah.
2. Menghindari Kesalahan: Pengungkapan hasil yang jujur membantu menghindari kesalahan dalam interpretasi hasil penelitian.
3. Meningkatkan Validitas: Pengungkapan hasil yang jujur meningkatkan validitas hasil penelitian.
c. Cara Mengungkapkan Hasil yang Jujur
Berikut adalah beberapa cara untuk mengungkapkan hasil yang jujur dalam penelitian psikologi:
1. Menggunakan Bahasa yang Jelas: Peneliti harus menggunakan bahasa yang jelas dan tidak ambigu dalam mengungkapkan hasil penelitian.
2. Menghindari Bias: Peneliti harus menghindari bias dalam mengungkapkan hasil penelitian.
3. Mengungkapkan Keterbatasan: Peneliti harus mengungkapkan keterbatasan penelitian dan hasil penelitian.
4. Menggunakan Data yang Akurat: Peneliti harus menggunakan data yang akurat dan tidak memanipulasi data.
I. PENGGUNAAN HEWAN DALAM PENELITIAN
Penggunaan hewan dalam penelitian psikologi telah menjadi topik yang kontroversial dan kompleks. Berikut adalah beberapa aspek yang perlu dipertimbangkan:
a. Kelebihan Penggunaan Hewan dalam Penelitian Psikologi
- Kontrol yang Lebih Baik: Hewan dapat dikontrol dalam lingkungan laboratorium, sehingga memungkinkan peneliti untuk mengisolasi variabel yang ingin dipelajari.
- Pengamatan yang Lebih Mendalam: Hewan dapat diamati dalam jangka waktu yang lama, sehingga memungkinkan peneliti untuk memahami perilaku dan proses psikologis yang kompleks.
b. Kekurangan Penggunaan Hewan dalam Penelitian Psikologi
- Etika dan Kesejahteraan Hewan: Penggunaan hewan dalam penelitian psikologi menimbulkan pertanyaan etis tentang kesejahteraan hewan dan apakah penelitian tersebut dapat dibenarkan.
- Keterbatasan Generalisasi: Hasil penelitian pada hewan tidak selalu dapat digeneralisasikan ke manusia, sehingga perlu dilakukan penelitian lanjutan pada manusia.
.c. Prinsip Etika dalam Penggunaan Hewan dalam Penelitian Psikologi
- Prinsip 3R: Prinsip 3R (Replacement, Reduction, Refinement) merupakan prinsip etika yang digunakan dalam penelitian hewan. Prinsip ini menekankan pada penggantian hewan dengan metode lain, pengurangan jumlah hewan yang digunakan, dan penyempurnaan metode penelitian untuk mengurangi penderitaan hewan.
J. PENGAWASAN ETIKA
Pengawasan etika dalam penelitian psikologi adalah proses yang sangat penting untuk memastikan bahwa penelitian dilakukan dengan cara yang etis dan tidak membahayakan partisipan.
a. Prinsip-Prinsip Etika
1. Menghormati Hak Partisipan: Peneliti harus menghormati hak-hak partisipan, termasuk hak untuk memberikan informed consent, hak untuk menolak berpartisipasi, dan hak untuk menarik diri dari penelitian.
2. Tidak Membahayakan: Peneliti harus memastikan bahwa penelitian tidak membahayakan partisipan secara fisik atau psikologis.
3. Menguntungkan: Peneliti harus memastikan bahwa penelitian memiliki manfaat yang signifikan dan tidak membuang-buang waktu dan sumber daya.
b. Proses Pengawasan Etika
1. Review Etika: Peneliti harus mengajukan proposal penelitian kepada komite etika untuk mendapatkan persetujuan sebelum melakukan penelitian.
2. Informed Consent: Peneliti harus memberikan informed consent kepada partisipan sebelum melakukan penelitian.
3. Pengawasan: Peneliti harus melakukan pengawasan terhadap penelitian untuk memastikan bahwa penelitian dilakukan dengan cara yang etis
DAFTAR PUSTAKA
1. Reichardt, J. W., & Cook, T. D. (2015). Principles of Psychological Research. Pearson Education, New York.
2. Santrock, J. W. (2018). Research Methods in Psychology. McGraw-Hill Education, New York.
3. Elmes, D. G., Kantowitz, B. H., & Roediger, H. L. (2012). Principles of Psychological Research. Wadsworth, Cengage Learning, Boston.
4. Beauchamp, T. L., & Childress, J. F. (2013). Principles of Biomedical Ethics. Oxford University Press, New York.
5. Koocher, G. P., & Keith-Spiegel, P. (2016). Ethics in Psychology: A Guide for Researchers. Oxford University Press, New York.
6. Buchanan, A., & Furnham, A. (2015). The Oxford Handbook of Research Ethics. Oxford University Press, New York.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar