Selamat Datang

Selamat Datang di Blog Rahayu. Ini adalah blog resmi dari Rahayu. Blog ini resmi rilis pada tahun 2011. Rahayu hanyalah seorang gadis remaja biasa asal Kecamatan Brondong , Kabupaten Lamongan yang ingin selalu mengembangkan kreativitasnya. Blog ini sekarang lagi dalam perbaikan, dari segi kualitas konten maupun semuanya. Karena penulis yang sekaligus pemilik Blog ini pada beberapa tahun terakhir sedang sibuk menyelesaikan studi.nya. Kalian sekarang dapat menikmati beberapa konten, antara lain : "Music" yang akan diposting tiap 3 hari sekali, "Komputer" yang akan diposting 1 kali seminggu, "Agama Islam" yang akan diposting 2 hari sekali, "Gaya Hidup" yang akan diposting 2 minggu sekali, dan lain-lain, kalau mau tau jadwalnya silahkan lihat di kolom "'jadwal postingan". Ohh ya kalian juga bisa menghubungi Rahayu melalui:
Halaman facebook: Rahayu

Selasa, 27 Mei 2025

Komposisi Atmosfer Bumi

KOMPOSISI ATMOSFER

By: SRI RAHAYU, S.Pd.


 Komposisi atmosfer bumi terdiri dari beberapa gas yang berbeda dalam proporsi dan fungsi. Berikut adalah komposisi atmosfer bumi: 

1.  Nitrogen (N2) : 78,08% (Wallace & Hobbs, 2006)

Nitrogen adalah gas yang paling banyak terkandung dalam atmosfer bumi. Gas ini tidak reaktif dan tidak berpartisipasi dalam reaksi kimia yang signifikan.

2.  Oksigen (O2) : 20,95% (Wallace & Hobbs, 2006)

Oksigen adalah gas yang sangat penting bagi kehidupan di bumi. Gas ini digunakan dalam proses respirasi seluler dan merupakan komponen penting dalam banyak reaksi kimia.

3.  Argon (Ar) : 0,93% (Wallace & Hobbs, 2006)

Argon adalah gas mulia yang tidak reaktif dan tidak berpartisipasi dalam reaksi kimia yang signifikan.

4.  Karbon dioksida (CO2) : 0,04% (IPCC, 2021)

Karbon dioksida adalah gas yang penting dalam proses fotosintesis dan respirasi seluler. Gas ini juga merupakan gas rumah kaca yang signifikan.

5.  Neon (Ne) : 0,0018% (Wallace & Hobbs, 2006)

Neon adalah gas mulia yang tidak reaktif dan tidak berpartisipasi dalam reaksi kimia yang signifikan.

6.  Helium (He) : 0,0005% (Wallace & Hobbs, 2006)

Helium adalah gas mulia yang tidak reaktif dan tidak berpartisipasi dalam reaksi kimia yang signifikan.

7.  Metana (CH4) : 0,0002% (IPCC, 2021)

Metana adalah gas rumah kaca yang signifikan dan memiliki potensi pemanasan global yang tinggi.

8.  Hidrogen (H2) : 0,00006% (Wallace & Hobbs, 2006)

Hidrogen adalah gas yang sangat ringan dan dapat bereaksi dengan oksigen untuk membentuk air.

9.  Nitrogen oksida (N2O) : 0,00003% (IPCC, 2021)

Nitrogen oksida adalah gas rumah kaca yang signifikan dan memiliki potensi pemanasan global yang tinggi.

10.  Ozon (O3) : 0,00001% (Wallace & Hobbs, 2006)

Ozon adalah gas yang penting dalam stratosfer karena dapat menyerap radiasi ultraviolet dari matahari.

11.  Krypton (Kr) : 0,0001% (gas mulia yang tidak reaktif)

12.  Xenon (Xe) : 0,000008% (gas mulia yang tidak reaktif)

13.  Hidrokarbon : seperti etana (C2H6), propana (C3H8), dan lain-lain

14.  Hidrogen sulfida (H2S) : gas yang dapat bereaksi dengan oksigen untuk membentuk sulfur dioksida

15.  Amonia (NH3) : gas yang dapat bereaksi dengan asam untuk membentuk garam amonium

16.  Sulfur dioksida (SO2) : gas yang dapat bereaksi dengan oksigen untuk membentuk sulfur trioksida

17.  Nitrogen dioksida (NO2) : gas yang dapat bereaksi dengan air untuk membentuk asam nitrat

18.  Karbon monoksida (CO) : gas yang dapat bereaksi dengan oksigen untuk membentuk karbon dioksida

19.  Radon (Rn) : gas radioaktif yang dapat terbentuk dari peluruhan uranium dan thorium

20.  Partikulat : seperti debu, asap, dan aerosol lainnya yang dapat mempengaruhi kualitas udara

21.  Gas-gas lainnya : seperti hidrogen fluorida (HF), hidrogen klorida (HCl), dan lain-lain


Sumber:

1. Wallace, J. M., & Hobbs, P. V. (2006). Atmospheric Science: An Introductory Survey. San Diego: Academic Press.

2. IPCC (Intergovernmental Panel on Climate Change). (2021). Climate Change 2021: The Physical Science Basis. Contribution of Working Group I to the Sixth Assessment Report of the Intergovernmental Panel on Climate Change. Cambridge: Cambridge University Press.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar