OBSERVASI PARTISIPATIF SEBAGAI METODE PENELITIAN ANTROPOLOGI
Oleh : SRI RAHAYU, S.Pd.
A. DEFINISI
Observasi partisipatif adalah suatu metode penelitian yang memungkinkan peneliti untuk memperoleh data yang lebih mendalam dan detail tentang budaya dan masyarakat melalui pengamatan langsung dan partisipasi aktif dalam kegiatan masyarakat yang diteliti.
B. KARAKTERISTIK
1. Pengamatan langsung: Observasi partisipatif melibatkan pengamatan langsung terhadap kegiatan dan perilaku masyarakat yang diteliti.
2. Partisipasi aktif: Peneliti tidak hanya mengamati, tetapi juga berpartisipasi aktif dalam kegiatan masyarakat yang diteliti.
3. Pengumpulan data yang kontekstual: Observasi partisipatif memungkinkan peneliti untuk memperoleh data yang kontekstual dan relevan dengan situasi dan kondisi masyarakat yang diteliti.
4. Fleksibilitas: Observasi partisipatif memungkinkan peneliti untuk menyesuaikan metode penelitian dengan situasi dan kondisi masyarakat yang diteliti.
C. TAHAPAN
a.Tahapan observasi partisipatif
1. Pemilihan lokasi penelitian: Peneliti memilih lokasi penelitian yang sesuai dengan tujuan penelitian.
2. Pengumpulan data: Peneliti melakukan pengamatan langsung dan partisipasi aktif dalam kegiatan masyarakat yang diteliti.
3. Pengolahan data: Peneliti mengolah data yang diperoleh dari observasi partisipatif, termasuk analisis dan interpretasi data.
4. Pelaporan: Peneliti membuat laporan tentang hasil penelitian, termasuk kesimpulan dan rekomendasi.
b. Menurut Ilmuan
Menurut James P. Spradley, seorang antropolog Amerika, tahapan observasi partisipatif adalah:
1. Getting in: Peneliti memasuki lokasi penelitian dan membangun hubungan dengan masyarakat yang diteliti.
2. Getting along: Peneliti membangun kepercayaan dan hubungan yang baik dengan masyarakat yang diteliti.
3. Getting the data: Peneliti mengumpulkan data melalui pengamatan langsung dan partisipasi aktif.
4. Getting out: Peneliti meninggalkan lokasi penelitian dan mengolah data yang diperoleh
.
D. KELEBIHAN
1. Memungkinkan pengumpulan data yang mendalam: Observasi partisipatif memungkinkan peneliti untuk memperoleh data yang lebih mendalam dan detail tentang budaya dan masyarakat.
2. Pengumpulan data yang kontekstual: Observasi partisipatif memungkinkan peneliti untuk memperoleh data yang kontekstual dan relevan dengan situasi dan kondisi masyarakat yang diteliti.
3. Kemampuan untuk menangkap nuansa: Observasi partisipatif memungkinkan peneliti untuk menangkap nuansa dan detail yang tidak dapat diperoleh melalui metode penelitian lainnya.
4. Meningkatkan validitas data: Observasi partisipatif dapat meningkatkan validitas data karena peneliti dapat memperoleh data yang lebih akurat dan jujur melalui pengamatan langsung dan partisipasi aktif.
E. KEKURANGAN
1. Subjektivitas: Observasi partisipatif dapat dipengaruhi oleh subjektivitas peneliti, sehingga hasil penelitian dapat berbeda-beda tergantung pada perspektif peneliti.
2. Keterbatasan waktu: Observasi partisipatif memerlukan waktu yang cukup untuk memperoleh data yang lengkap dan mendalam.
3. Ketergantungan pada peneliti: Observasi partisipatif sangat tergantung pada kemampuan dan kualitas peneliti dalam mengumpulkan dan menganalisis data.
4. Kesulitan dalam mengontrol variabel: Observasi partisipatif sulit mengontrol variabel-variabel yang dapat mempengaruhi hasil penelitian.
5. Kemungkinan bias: Observasi partisipatif dapat dipengaruhi oleh bias peneliti atau masyarakat yang diteliti.
DAFTAR PUSTAKA
1. Spradley, J. P. (1980). Participant Observation. New York: Holt, Rinehart and Winston.
2. Bogdan, R. C., & Biklen, S. K. (2007). Qualitative Research for Education: An Introduction to Theories and Methods. Boston: Pearson/Allyn & Bacon.
3. Patton, M. Q. (2002). Qualitative Research & Evaluation Methods. Thousand Oaks, CA: Sage Publications.
4. Denzin, N. K., & Lincoln, Y. S. (1994). Handbook of Qualitative Research. Thousand Oaks, CA: Sage Publications.
5. Gorden, R. L. (1987). Interviewing: Strategy, Techniques, and Tactics. Dorsey Press.
6. Agar, M. H. (1980). The Professional Stranger: An Informal Introduction to Ethnography. New York: Academic Press.
7. Fetterman, D. M. (1989). Ethnography: Step by Step. Newbury Park, CA: Sage Publications.
8. Emerson, R. M. (1983). Contemporary Field Research: A Collection of Readings. Boston: Little, Brown.
9. Lofland, J., & Lofland, L. H. (1984). Analyzing Social Settings: A Guide to Qualitative Observation and Analysis. Belmont, CA: Wadsworth.
10. Miles, M. B., & Huberman, A. M. (1984). Qualitative Data Analysis: A Sourcebook of New Methods. Beverly Hills, CA: Sage Publications.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar