PENGENALAN BISNIS
Disusun oleh : SRI RAHAYU, S.Pd.
Sabtu, 3 Mei 2025
A. DEFINISI BISNIS
Bisnis adalah suatu kegiatan atau aktivitas yang dilakukan oleh individu atau organisasi untuk menghasilkan barang atau jasa yang dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen. Bisnis dapat berupa perusahaan, organisasi, atau individu yang melakukan kegiatan ekonomi dengan tujuan untuk mendapatkan keuntungan.
a. Definisi Bisnis
Menurut Griffin (2013), bisnis adalah suatu organisasi yang menghasilkan barang atau jasa untuk dijual kepada konsumen dengan tujuan untuk mendapatkan keuntungan.
Menurut Kotler dan Keller (2016), bisnis adalah suatu proses yang dilakukan oleh perusahaan untuk menciptakan nilai bagi konsumen dan mendapatkan keuntungan.
B. JENIS-JENIS BISNIS
a. . Berdasarkan Struktur Kepemilikan
Bisnis berdasarkan struktur kepemilikan dapat dibagi menjadi tiga jenis, yaitu:
1. Usaha Perseorangan
Usaha perseorangan adalah bisnis yang dimiliki dan dijalankan oleh satu orang. Dalam usaha perseorangan, pemilik bisnis memiliki kontrol penuh atas bisnis dan bertanggung jawab atas semua keputusan yang diambil.
a) Kelebihan usaha perseorangan
- Pemilik bisnis memiliki kontrol penuh atas bisnis
- Proses pengambilan keputusan lebih cepat dan efektif
- Biaya operasional lebih rendah
b) Kekurangan usaha perseorangan
- Pemilik bisnis memiliki tanggung jawab penuh atas bisnis
- Sumber daya keuangan terbatas
- Risiko bisnis lebih tinggi
2. Persekutuan
Persekutuan adalah bisnis yang dimiliki dan dijalankan oleh dua orang atau lebih. Dalam persekutuan, pemilik bisnis memiliki tanggung jawab bersama atas bisnis dan keputusan yang diambil.
a) Kelebihan persekutuan
- Sumber daya keuangan lebih besar
- Keahlian dan pengalaman yang lebih luas
- Risiko bisnis dapat dibagi
b) Kekurangan persekutuan:
- Proses pengambilan keputusan lebih kompleks
- Konflik antara pemilik bisnis dapat terjadi
- Tanggung jawab bersama dapat meningkatkan risiko
3. Perusahaan Terbatas
Perusahaan terbatas adalah bisnis yang dimiliki oleh pemegang saham dan memiliki badan hukum yang terpisah dari pemiliknya. Dalam perusahaan terbatas, pemegang saham memiliki tanggung jawab terbatas atas bisnis dan keputusan yang diambil.
a) Kelebihan perusahaan terbatas
- Sumber daya keuangan lebih besar
- Tanggung jawab terbatas bagi pemegang saham
- Kemampuan untuk mengembangkan bisnis lebih besar
b) Kekurangan perusahaan terbatas
- Proses pengambilan keputusan lebih kompleks
- Biaya operasional lebih tinggi
- Regulasi yang lebih ketat
b. Berdasarkan Jenis Produk atau Jasa
Bisnis dapat diklasifikasikan berdasarkan jenis produk atau jasa yang dihasilkan. Berikut adalah beberapa jenis bisnis berdasarkan produk atau jasa:
1. Bisnis Manufaktur
Bisnis manufaktur adalah bisnis yang memproduksi barang-barang seperti:
- Tekstil
- Makanan dan minuman
- Elektronik
- Otomotif
- dan lain-lain
Bisnis manufaktur melibatkan proses produksi yang kompleks, mulai dari bahan baku hingga produk jadi.
2. Bisnis Jasa
Bisnis jasa adalah bisnis yang menyediakan jasa seperti:
- Konsultan
- Akuntan
- Pengacara
- Dokter
- dan lain-lain
Bisnis jasa melibatkan keahlian dan pengetahuan yang spesifik untuk memenuhi kebutuhan pelanggan.
3. Bisnis Ritel
Bisnis ritel adalah bisnis yang menjual barang-barang secara langsung kepada konsumen, seperti:
- Toko pakaian
- Toko elektronik
- Supermarket
- dan lain-lain
Bisnis ritel melibatkan penjualan produk kepada konsumen akhir.
4. Bisnis Grosir
Bisnis grosir adalah bisnis yang menjual barang-barang dalam jumlah besar kepada pedagang lain atau bisnis lain, seperti:
- Pedagang grosir makanan
- Pedagang grosir pakaian
- dan lain-lain
Bisnis grosir melibatkan penjualan produk dalam jumlah besar kepada pelanggan yang akan menjual kembali produk tersebut.
5. Bisnis Konstruksi
Bisnis konstruksi adalah bisnis yang membangun atau memperbaiki bangunan, seperti:
- Perusahaan konstruksi bangunan
- Perusahaan konstruksi jalan
- dan lain-lain
Bisnis konstruksi melibatkan proses pembangunan atau perbaikan bangunan yang kompleks.
6. Bisnis Pertanian
Bisnis pertanian adalah bisnis yang memproduksi hasil pertanian, seperti:
- Pertanian tanaman pangan
- Pertanian tanaman hortikultura
- Peternakan
- dan lain-lain
Bisnis pertanian melibatkan proses produksi hasil pertanian yang kompleks.
7. Bisnis Pariwisata
Bisnis pariwisata adalah bisnis yang menyediakan jasa pariwisata, seperti:
- Hotel
- Restoran
- Biro perjalanan
- dan lain-lain
Bisnis pariwisata melibatkan penyediaan jasa yang memenuhi kebutuhan wisatawan.
c. . Berdasarkan Ukuran
Bisnis berdasarkan ukuran dapat dibagi menjadi tiga kategori, yaitu:
1. Usaha Kecil
Usaha kecil adalah bisnis yang memiliki omzet dan jumlah karyawan yang relatif kecil
a) . Ciri-ciri usaha kecil antara lain:
- Omzet tahunan yang relatif kecil (biasanya kurang dari Rp 50 miliar)
- Jumlah karyawan yang relatif sedikit (biasanya kurang dari 20 orang)
- Struktur organisasi yang sederhana
- Pengambilan keputusan yang terpusat pada pemilik atau pengelola
b) Contoh usaha kecil antara lain:
- Warung makan
- Toko kelontong
- Salon kecantikan
- Bengkel sepeda motor
2. Usaha Menengah
Usaha menengah adalah bisnis yang memiliki omzet dan jumlah karyawan yang lebih besar dari usaha kecil.
a) Ciri-ciri usaha menengah antara lain:
- Omzet tahunan yang lebih besar dari usaha kecil (biasanya antara Rp 50 miliar hingga Rp 500 miliar)
- Jumlah karyawan yang lebih banyak dari usaha kecil (biasanya antara 20-100 orang)
- Struktur organisasi yang lebih kompleks
- Pengambilan keputusan yang lebih terdesentralisasi
b) Contoh usaha menengah antara lain:
- Perusahaan manufaktur kecil
- Distributor produk
- Restoran atau kafe
- Perusahaan jasa konsultasi
3. Usaha Besar
Usaha besar adalah bisnis yang memiliki omzet dan jumlah karyawan yang sangat besar
a) . Ciri-ciri usaha besar antara lain
- Omzet tahunan yang sangat besar (biasanya lebih dari Rp 500 miliar)
- Jumlah karyawan yang sangat banyak (biasanya lebih dari 100 orang)
- Struktur organisasi yang kompleks dan terdesentralisasi
- Pengambilan keputusan yang sangat terdesentralisasi
b) Contoh usaha besar antara lain
- Perusahaan multinasional
- Bank atau lembaga keuangan
- Perusahaan telekomunikasi
- Perusahaan otomotif
d. . Berdasarkan Sektor
Bisnis berdasarkan sektor dapat dibagi menjadi beberapa jenis, yaitu:
- Sektor Primer : Bisnis yang bergerak di sektor pertanian, perikanan, kehutanan, dan lain-lain. Sektor ini menghasilkan bahan baku yang kemudian diolah menjadi produk jadi.
- Sektor Sekunder : Bisnis yang bergerak di sektor manufaktur, seperti industri dasar dan kimia. Sektor ini mengolah bahan baku menjadi produk jadi.
- Sektor Tersier : Bisnis yang bergerak di sektor jasa, seperti perdagangan, hotel, restoran, dan lain-lain. Sektor ini menyediakan layanan kepada konsumen.
Berikut adalah beberapa contoh sektor bisnis di Indonesia
- Sektor Pertanian : Bisnis yang bergerak di sektor pertanian, perkebunan, peternakan, kehutanan, dan perikanan.
- Sektor Barang Konsumsi : Bisnis yang memproduksi barang-barang konsumsi, seperti makanan, minuman, pakaian, dan elektronik.
- Sektor Keuangan : Bisnis yang bergerak di sektor keuangan, seperti bank, pasar modal, perusahaan investasi, dan asuransi.
- Sektor Industri Dasar dan Kimia : Bisnis yang memproduksi bahan kimia industri, seperti semen, kertas, dan plastik.
- Sektor Infrastruktur, Utilitas, dan Transportasi : Bisnis yang bergerak di sektor infrastruktur, seperti jalan tol, bandara, pelabuhan, dan energi.
- Sektor Perdagangan, Jasa, dan Investasi : Bisnis yang bergerak di sektor perdagangan, jasa, dan investasi, seperti restoran, hotel, dan perusahaan investasi.
- Sektor Properti dan Real Estate : Bisnis yang bergerak di sektor properti dan bangunan, seperti pengembangan perumahan, properti komersial, dan infrastruktur.
- Sektor Pariwisata : Bisnis yang bergerak di sektor pariwisata, seperti hotel, restoran, dan jasa pariwisata.
- Sektor Teknologi Informasi : Bisnis yang bergerak di sektor teknologi informasi, seperti pengembangan perangkat lunak dan jasa teknologi informasi.
Beberapa sektor bisnis yang menjanjikan di Indonesia adalah:
- Hotel dan Industri Pariwisata : Bisnis yang bergerak di sektor pariwisata, seperti hotel, restoran, dan jasa pariwisata.
- Perdagangan dan Sektor Ritel : Bisnis yang bergerak di sektor perdagangan dan ritel, seperti toko online dan offline.
- E-commerce : Bisnis yang bergerak di sektor perdagangan online.
- Infrastruktur dan Konstruksi : Bisnis yang bergerak di sektor infrastruktur, seperti jalan tol, bandara, dan pelabuhan.
- Pabrik dan Pertanian : Bisnis yang bergerak di sektor manufaktur dan pertanian.
- Kosmetik : Bisnis yang memproduksi produk kosmetik dan kecantikan.
- Food and Beverage : Bisnis yang bergerak di sektor makanan dan minuman, seperti restoran dan kafe.
C. TUJUAN BISNIS
Tujuan bisnis adalah hasil yang diinginkan oleh perusahaan atau organisasi bisnis. Tujuan bisnis dapat berbeda-beda tergantung pada jenis perusahaan, ukuran perusahaan, dan strategi bisnis yang digunakan.
a. Tujuan Utama Bisnis
Tujuan utama bisnis adalah untuk mendapatkan keuntungan dengan memuaskan kebutuhan dan keinginan konsumen. Keuntungan dapat berupa laba, pendapatan, atau nilai tambah lainnya.
b Tujuan Lainnya
Selain tujuan utama, bisnis juga memiliki tujuan lainnya, seperti:
1. Meningkatkan nilai perusahaan : Bisnis dapat meningkatkan nilai perusahaan dengan meningkatkan pendapatan, laba, dan aset perusahaan.
2. Meningkatkan kesejahteraan karyawan : Bisnis dapat meningkatkan kesejahteraan karyawan dengan memberikan gaji yang kompetitif, benefit yang baik, dan lingkungan kerja yang nyaman.
3. Meningkatkan kontribusi pada masyarakat : Bisnis dapat meningkatkan kontribusi pada masyarakat dengan melakukan kegiatan sosial, lingkungan, dan ekonomi yang bermanfaat bagi masyarakat.
4. Meningkatkan reputasi perusahaan : Bisnis dapat meningkatkan reputasi perusahaan dengan melakukan kegiatan yang baik dan bertanggung jawab.
c Contoh Tujuan Bisnis
- Meningkatkan pendapatan sebesar 10% dalam satu tahun
- Meningkatkan laba sebesar 15% dalam dua tahun
- Meningkatkan nilai perusahaan sebesar 20% dalam tiga tahun
D. LINGKUNGAN BISNIS
[13/5 17.23] Meta AI: Lingkungan bisnis adalah suatu kondisi atau situasi yang mempengaruhi kinerja dan keputusan bisnis. Lingkungan bisnis dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu lingkungan internal dan lingkungan eksternal.
a. Lingkungan Internal
Lingkungan internal bisnis adalah kondisi atau situasi yang ada di dalam perusahaan atau organisasi. Lingkungan internal dapat mempengaruhi kinerja dan keputusan bisnis, dan dapat dibagi menjadi beberapa faktor, seperti:
1. Budaya Organisasi
Budaya organisasi adalah nilai-nilai, norma-norma, dan kepercayaan yang ada di dalam perusahaan atau organisasi. Budaya organisasi dapat mempengaruhi perilaku karyawan, keputusan bisnis, dan kinerja perusahaan. Contoh budaya organisasi yang positif adalah budaya kerja sama, budaya inovasi, dan budaya kepuasan pelanggan.
2. Struktur Organisasi
Struktur organisasi adalah cara perusahaan atau organisasi diorganisir dan diatur. Struktur organisasi dapat mempengaruhi komunikasi, koordinasi, dan pengambilan keputusan di dalam perusahaan. Contoh struktur organisasi yang efektif adalah struktur organisasi yang fleksibel, struktur organisasi yang terdesentralisasi, dan struktur organisasi yang memiliki jalur komunikasi yang jelas.
3. Sumber Daya Manusia
Sumber daya manusia adalah karyawan dan staf yang bekerja di perusahaan atau organisasi. Sumber daya manusia dapat mempengaruhi kinerja perusahaan, inovasi, dan kepuasan pelanggan. Contoh sumber daya manusia yang berkualitas adalah karyawan yang memiliki keahlian, pengalaman, dan motivasi yang tinggi.
4. Sumber Daya Finansial
Sumber daya finansial adalah sumber daya keuangan yang dimiliki oleh perusahaan atau organisasi. Sumber daya finansial dapat mempengaruhi kemampuan perusahaan untuk melakukan investasi, mengembangkan bisnis, dan menghadapi risiko. Contoh sumber daya finansial yang efektif adalah pengelolaan keuangan yang baik, pengelolaan kas yang efektif, dan pengelolaan risiko keuangan yang baik.
5. Sistem dan Proses
Sistem dan proses adalah cara perusahaan atau organisasi melakukan kegiatan operasional dan manajerial. Sistem dan proses dapat mempengaruhi efisiensi, efektivitas, dan kualitas produk atau jasa. Contoh sistem dan proses yang efektif adalah sistem manajemen kualitas, sistem informasi manajemen, dan proses bisnis yang terintegrasi.
b. Lingkungan Eksternal
Lingkungan eksternal bisnis adalah faktor-faktor di luar perusahaan yang dapat mempengaruhi kinerja dan keputusan bisnis. Lingkungan eksternal bisnis dapat dibagi menjadi beberapa jenis, yaitu:
1. Lingkungan Ekonomi
Lingkungan ekonomi adalah kondisi ekonomi yang ada di luar perusahaan, seperti:
- Inflasi
- Suku bunga
- Pertumbuhan ekonomi
- Pengangguran
- dan lain-lain
Lingkungan ekonomi dapat mempengaruhi permintaan dan penawaran produk atau jasa, serta kemampuan perusahaan untuk memperoleh sumber daya.
2. Lingkungan Politik
Lingkungan politik adalah kondisi politik yang ada di luar perusahaan, seperti:
- Kebijakan pemerintah
- Peraturan
- Stabilitas politik
- dan lain-lain
Lingkungan politik dapat mempengaruhi kebijakan perusahaan dan kemampuan perusahaan untuk beroperasi.
3. Lingkungan Sosial
Lingkungan sosial adalah kondisi sosial yang ada di luar perusahaan, seperti:
- Demografi
- Gaya hidup
- Nilai-nilai sosial
- dan lain-lain
Lingkungan sosial dapat mempengaruhi permintaan dan penawaran produk atau jasa, serta kemampuan perusahaan untuk memahami kebutuhan konsumen.
4. Lingkungan Teknologi
Lingkungan teknologi adalah kondisi teknologi yang ada di luar perusahaan, seperti:
- Perkembangan teknologi
- Inovasi
- Adopsi teknologi
- dan lain-lain
Lingkungan teknologi dapat mempengaruhi kemampuan perusahaan untuk mengembangkan produk atau jasa yang inovatif dan kompetitif.
5. Lingkungan Hukum
Lingkungan hukum adalah kondisi hukum yang ada di luar perusahaan, seperti:
- Peraturan perundang-undangan
- Hukum kontrak
- Hukum persaingan
- dan lain-lain
Lingkungan hukum dapat mempengaruhi kemampuan perusahaan untuk beroperasi dan membuat keputusan.
6. Lingkungan Lingkungan Hidup
Lingkungan lingkungan hidup adalah kondisi lingkungan hidup yang ada di luar perusahaan, seperti:
- Polusi
- Perubahan iklim
- Konservasi sumber daya alam
- dan lain-lain
DAFTAR PUSTAKA
1. David, Fred R. (2017). Strategic Management. New York: Pearson.
2. Worthington, Ian dan Britton, Chris. (2018). Business Environment. London: Pearson Education Limited.
3. Griffin, Ricky W. (2013). Business. Boston: Cengage Learning.
4. Kotler, Philip dan Keller, Kevin Lane. (2016). Marketing Management. New York: Pearson.
5. Siagian, Sondang P. (2015). Bisnis dan Manajemen. Jakarta: Bumi Aksara.
6. Alma, Buchari. (2017). Pengantar Bisnis. Bandung: Alfabeta.
7. Kumar, Nirmalya. (2018). Journal of Business Research. "Creating a Blue Ocean Strategy". Vol 89. No 1. Hal 1-10. Diakses pada 2023.
8. Hambrick, Donald C. (2007). Journal of Management. "Upper Echelons Theory: An Update". Vol 33. No 3. Hal 296-319. Diakses pada 2023.
9. Porter, Michael E. (2008). Harvard Business Review. "The Five Competitive Forces That Shape Strategy". Vol 86. No 1. Hal 78-93. Diakses pada 2023.
10. Gupta, Vipin. (2018). Journal of Business and Management. "Strategic Management in Global Business". Vol 10. No 1. Hal 1-15. Diakses pada 2023.
11. Lee, Sang M. (2019). International Journal of Business and Management. "Innovation Strategy for Sustainable Business". Vol 11. No 1. Hal 1-12. Diakses pada 2023.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar