TAHAP PERKEMBANGAN BAYI
Oleh : SRI RAHAYU, S.Pd.
A. 0-1 BULAN
Tahap perkembangan bayi 0-1 bulan adalah periode yang sangat penting dalam kehidupan manusia
a. Perkembangan Fisik
- Bayi baru lahir memiliki berat badan rata-rata 2,5-4 kg dan panjang badan rata-rata 45-55 cm.
- Bayi mengalami pertumbuhan berat badan yang cepat dalam beberapa minggu pertama.
- Bayi juga mengalami perkembangan motorik, seperti refleks menghisap dan refleks menggenggam.
b. Perkembangan Sensorik
- Bayi baru lahir memiliki kemampuan sensorik yang terbatas, tetapi mulai mengembangkan kemampuan penglihatan dan pendengaran.
- Bayi dapat mengenali suara dan wajah orang tua.
c. Perkembangan Kognitif
- Bayi baru lahir belum memiliki kemampuan kognitif yang kompleks, tetapi mulai mengembangkan kemampuan untuk mengenali pola dan ritme.
- Bayi dapat membedakan antara suara dan wajah yang familiar dan tidak familiar.
d. Perkembangan Sosial
- Bayi baru lahir belum memiliki kemampuan sosial yang kompleks, tetapi mulai mengembangkan kemampuan untuk berinteraksi dengan orang lain.
- Bayi dapat mengenali suara dan sentuhan orang tua.
e. Refleks
- Bayi baru lahir memiliki beberapa refleks yang penting, seperti:
- Refleks menghisap: Bayi secara otomatis menghisap ketika sesuatu dimasukkan ke dalam mulutnya.
- Refleks menggenggam: Bayi secara otomatis menggenggam ketika jari dimasukkan ke dalam telapak tangannya.
- Refleks Moro: Bayi secara otomatis meregangkan lengan dan kaki ketika merasa takut atau terkejut.
B. 1 - 3 BULAN
Tahap perkembangan bayi 1-3 bulan adalah sebagai berikut:
a. Bayi 1 Bulan
- Aktivitasnya banyak diisi dengan tidur karena masih perlu banyak istirahat
- Mulai bisa menggerakkan tangan dan kaki untuk menunjukkan ketertarikannya pada sesuatu
- Kemampuan mengisap ASI semakin kuat
- Jari bayi sudah bisa menggenggam benda secara reflek
- Bayi belum bisa mengangkat dan menopang kepalanya dengan otot-otot lehernya
- Pigmen mata bayi belum berkembang dengan sempurna
b. Bayi 2 Bulan
- Penglihatan bayi sudah semakin berkembang dan dapat melihat benda yang terletak cukup jauh
- Otak dan pendengaran bayi semakin baik sehingga bisa menikmati musik
- Bayi bisa memberi respons, seperti tersenyum atau menendang-nendangkan kaki
- Mata bayi sudah bisa mengikuti benda yang bergerak
- Tangannya bisa membuka dan menutup
- Gerakan yang tiba-tiba seperti kejang sudah tidak terjadi lagi
c. Bayi 3 Bulan
- Bisa mengoceh lebih sering dan mengangkat kepalanya
- Sering tersenyum pada orang terdekat dan menirukan ekspresi wajah mereka
- Mulai mengenali suara orang-orang di sekitarnya dan tersenyum bila melihat asal sumber suara
- Bisa mengangkat dan menahan kepalanya tetap tegak 45 derajat saat ditengkurapkan
- Otot-otot kaki bayi sudah lebih kuat sehingga bisa menegakkan kaki untuk menapak dan suka berjinjit
- Bayi mulai bisa belajar meraih benda di dekatnya dengan tangannya sendiri dan menggenggam mainan
C 4-6 BULAN
a. Bayi 4 Bulan
- Kemampuan Motorik : Bayi berusia 4 bulan sudah bisa mengangkat kepalanya sejajar dengan tubuh dan menggunakan tangan sebagai penopangnya. Mereka juga bisa menggerak-gerakan tubuh, seperti mengangkat dan menghisap jempol kaki untuk bermain-main sendiri.
- Kemampuan Bicara : Bayi sudah mulai mencoba berkomunikasi dengan lingkungannya dan terkadang terlihat seperti mengajak bicara orangtuanya. Mereka sudah bisa menirukan kata yang didengar, seperti "pa-pa" atau "ma-ma".
- Penglihatan : Matanya sudah bisa mengikuti benda yang bergerak dari satu tempat ke tempat lain.
b Bayi 5 Bulan
- Kemampuan Motorik : Bayi sudah bisa berguling dari posisi tengkurap ke telentang dan sebaliknya. Beberapa bayi bahkan sudah bisa duduk tanpa ditopang, tetapi hanya sebentar saja.
- Kemampuan Berbicara : Ocehannya sudah lebih beragam dan bisa mengucapkan beberapa patah kata, seperti "ma", "pa", "ga", dan lain-lain.
- Kemampuan Lain : Bayi juga sudah bisa meraih benda-benda yang ada di sekitarnya dan senang melemparkan benda yang sudah ia genggam.
c. Bayi 6 Bulan
- Kemampuan Motorik : Otot leher dan lengan bayi sudah kuat, sehingga ia bisa merangkak ke depan. Bayi juga sudah mulai bisa duduk sendiri setelah diposisikan tegak.
- Kemampuan Berbicara : Bayi sudah mulai bisa menunjuk sesuatu yang ia inginkan, menggeleng, dan melambai pada orang lain. Celotehannya pun lebih beragam dan bisa menggabungkan konsonan dan vokal.
- Makanan Pendamping ASI : Bayi berusia 6 bulan sudah bisa mulai diberikan makanan pendamping ASI (MPASI).
D 7-9 BULAN
a. Perkembangan Fisik
- Bayi berusia 7 bulan dapat merangkak, memindahkan pantat, berguling, atau kombinasi berbagai gerakan tersebut
- Bayi dapat duduk tegak dan bahkan beberapa bisa berdiri sambil memegang kursi atau meja sebagai tumpuan
- Pada usia 8-9 bulan, bayi semakin mahir merangkak dan menjelajah
b. Perkembangan Kognitif
- Bayi mulai memahami teori impermanen, yaitu kehadiran objek yang pasti hadir kembali
- Bayi mulai belajar sebab akibat, seperti jika ia menjatuhkan makanan atau mainan, maka orang tua akan bergerak untuk mengambilnya
Perkembangan Bahasa
- Bayi berusia 7 bulan mulai berceloteh dengan mengulang suku kata konsonan seperti "bababa"
- Pada usia 8 bulan, bayi mulai meniru suara orang tua dan mengerti nada bicara
- Pada usia 9 bulan, celotehan bayi semakin nyaring dan panjang, bahkan beberapa bayi sudah mulai mengeluarkan kosakata asli seperti "mama" atau "hai"
c. Perkembangan Emosi dan Sosial
- Bayi mulai menunjukkan sedih atau kecewa bila harus berpisah dengan orang tua (separation anxiety)
- Bayi mulai menikmati situasi sosial dan senang bermain
- Bayi juga mulai menunjukkan kemandirian dan rasa penasaran yang besar
d. Perkembangan Motorik
- Bayi berusia 7 bulan dapat memegang dua benda sekaligus dan mulai belajar makan dengan sendok
- Pada usia 8-9 bulan, bayi semakin mahir merangkak dan menjelajah, serta mulai belajar berdiri dan berjalan dengan bantuan
E. 10-12 BULAN
Tahap perkembangan bayi 10-12 bulan meliputi beberapa aspek, yaitu:
a. Perkembangan Fisik
- Bayi berusia 10 bulan memiliki berat badan normal antara 7,5-11,2 kg dan panjang badan sekitar 69-77,6 cm.
- Pada usia 11 bulan, bayi mulai belajar berjalan dan terjatuh sempoyongan karena kakinya masih belum bisa menyangga tubuh dengan sempurna.
- Pada usia 12 bulan, bayi sudah bisa berdiri sendiri tanpa berpegangan dan menggunakan peralatan seperti sikat gigi dan sisir ¹ ².
b. Perkembangan Motorik
- Bayi berusia 10 bulan sudah mahir merangkak, bangkit berdiri, dan jongkok.
- Mereka juga mulai belajar berjalan dengan bantuan seperti merambat di dinding atau sofa.
- Pada usia 11 bulan, bayi mulai memperhalus gerakan tangannya dan menggunakan jempol dan telunjuk untuk menjepit dan menunjuk.
- Pada usia 12 bulan, bayi sudah bisa menunjuk sesuatu menggunakan jari telunjuknya.
c. Perkembangan Bahasa
- Bayi berusia 10 bulan sudah bisa mengucapkan celotehan dengan makna yang lebih jelas dan memahami kata-kata yang diucapkan oleh orang-orang di sekitarnya.
- Mereka juga mulai bisa meniru ucapan dan tindakan orang tua.
- Pada usia 11 bulan, ritme komunikasi dengan bayi semakin lancar dengan respon-respon menggemaskan dari si kecil.
- Pada usia 12 bulan, kosakata si kecil akan semakin bertambah dengan kegemarannya meniru perkataan orang tua ² ¹.
d.. Perkembangan Sosial dan Emosional
- Bayi berusia 10 bulan mulai menunjukkan kemandirian dan percaya diri.
- Mereka juga mulai bisa menikmati musik dan bermain dengan mainan.
- Pada usia 11 bulan, bayi semakin aktif dan penasaran dengan lingkungan sekitarnya.
- Pada usia 12 bulan, bayi sudah bisa menirukan gerakan seperti tepuk tangan dan melambaikan tangan.
F. PERKEMBANGAN KOGNITIF BAYI
Perkembangan kognitif bayi adalah proses kompleks yang melibatkan perubahan dalam kemampuan berpikir, memahami, dan berinteraksi dengan lingkungan sekitar.
a. Tahapan Perkembangan Kognitif Bayi
1. 0-3 bulan : Bayi mulai mengenali suara dan wajah, serta memahami hubungan antara suara dan objek.
2. 4-6 bulan : Bayi mulai memahami konsep objek permanen, yaitu objek yang masih ada meskipun tidak terlihat.
3. 7-9 bulan : Bayi mulai memahami konsep sebab-akibat dan dapat melakukan tindakan yang disengaja untuk mencapai tujuan.
4. 10-12 bulan : Bayi mulai memahami konsep waktu dan dapat mengenali objek yang familiar.
b. Aspek Perkembangan Kognitif Bayi
1. Persepsi : Bayi mulai memahami dan mengenali objek, suara, dan wajah.
2. Memori : Bayi mulai mengembangkan memori jangka pendek dan jangka panjang.
3. Bahasa : Bayi mulai memahami dan menggunakan bahasa untuk berkomunikasi.
4. Pemecahan Masalah : Bayi mulai memahami konsep sebab-akibat dan dapat melakukan tindakan yang disengaja untuk mencapai tujuan.
c. Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Kognitif Bayi
1. Lingkungan : Lingkungan yang kaya dan stimulatif dapat mempengaruhi perkembangan kognitif bayi.
2. Interaksi dengan Orang Lain : Interaksi dengan orang lain dapat mempengaruhi perkembangan bahasa dan sosial bayi.
3. Kesehatan : Kesehatan bayi dapat mempengaruhi perkembangan kognitifnya.
G. PERKEMBANGAN FISIK BAYI
Perkembangan fisik bayi adalah proses perubahan fisik yang terjadi pada bayi dari saat lahir hingga usia 2 tahun. Berikut adalah beberapa tahapan perkembangan fisik bayi:
a. Tahapan Perkembangan Fisik Bayi
1. Bayi Baru Lahir (0-1 bulan) : Bayi baru lahir memiliki berat badan rata-rata 2,5-4 kg dan panjang badan rata-rata 48-53 cm. Bayi baru lahir memiliki refleks-refleks dasar seperti refleks menghisap dan refleks menggenggam.
2. Bayi Usia 1-3 bulan : Bayi usia 1-3 bulan mulai mengembangkan kemampuan motorik seperti mengangkat kepala dan menggerakkan lengan.
3. Bayi Usia 4-6 bulan : Bayi usia 4-6 bulan mulai mengembangkan kemampuan motorik seperti berguling dan mencapai objek.
4. Bayi Usia 7-9 bulan : Bayi usia 7-9 bulan mulai mengembangkan kemampuan motorik seperti merangkak dan berdiri dengan dukungan.
5. Bayi Usia 10-12 bulan : Bayi usia 10-12 bulan mulai mengembangkan kemampuan motorik seperti berjalan dengan dukungan dan mengambil objek dengan jari.
b. Perkembangan Fisik Bayi
Perkembangan fisik bayi meliputi beberapa aspek, seperti:
1. Pertumbuhan Berat Badan : Bayi mengalami pertumbuhan berat badan yang cepat pada beberapa bulan pertama kehidupan.
2. Pertumbuhan Panjang Badan : Bayi mengalami pertumbuhan panjang badan yang cepat pada beberapa bulan pertama kehidupan.
3. Perkembangan Motorik : Bayi mengembangkan kemampuan motorik seperti mengangkat kepala, berguling, merangkak, dan berjalan.
4. Perkembangan Sensorik : Bayi mengembangkan kemampuan sensorik seperti melihat, mendengar, dan merasakan.
H. PERKEMBANGAN SOSIAL BAYI
Perkembangan sosial bayi adalah proses belajar bersosialisasi dengan lingkungan sekitar, yang dimulai sejak bayi baru lahir. Berikut adalah tahapan perkembangan sosial bayi berdasarkan usia:
a. Bayi Baru Lahir (0-1 bulan)
- Mengenali wajah dan mata orang lain
- Meniru ekspresi wajah orang lain
- Membentuk ikatan sosial dengan orang tua atau pengasuh melalui kontak kulit ke kulit dan pemberian makan
b. Bayi 1-3 Bulan
- Menyesuaikan tangisan untuk menandakan kebutuhan berbeda
- Mengenali suara dan wajah orang terdekat
c. Bayi 3-6 Bulan
- Menggunakan informasi dari wajah dan suara untuk membedakan emosi
- Mengenali nama sendiri
- Berinteraksi dengan orang lain melalui permainan sosial seperti cilukba
d. Bayi 6-12 Bulan
- Menunjuk untuk menunjukkan sesuatu atau meminta perhatian
- Menunjukkan ketertarikan pada lagu dan bermain
- Dapat mempertahankan kontak mata saat berinteraksi
- Mengenali orang asing dan menunjukkan kewaspadaan
- Dapat meniru ucapan dan menunjukkan rasa sayang melalui sentuhan
e. Bayi 9-12 Bulan
- Dapat makan sendiri dan minum dari gelas
- Dapat ditenangkan jika dipeluk atau disentuh
- Terbiasa dengan suara yang timbul dalam keseharian
- Menunjukkan rutinitas tidur yang teratur
- Dapat bekerja sama saat berpakaian
I. PERKEMBANGAN BAHASA BAYI
Perkembangan bahasa bayi adalah proses yang luar biasa dan penting dalam kehidupan mereka.
a. Tahapan Perkembangan Bahasa Bayi
- 0-4 Bulan : Bayi baru lahir hingga usia 4 bulan hanya mengandalkan tangisan untuk berkomunikasi. Namun, mereka mulai bisa memainkan lidah, bibir, dan langit-langit mulutnya untuk membuat suara kecapan. Bayi juga mulai membedakan antara suara berat dan lembut.
- 4-6 Bulan : Bayi mulai berceloteh dan mengucapkan suara yang berasal dari bagian belakang lidah, seperti "G" dan "K", serta suara yang melibatkan penggunaan bibir, seperti "M", "W", "P", dan "B". Mereka juga mulai mengingat kata-kata sederhana yang sering didengar.
- 7-12 Bulan : Bayi mulai mengucapkan satu suku kata seperti "Ma", "Pa", "Da" dan mengucapkannya secara berulang-ulang. Mereka juga mulai memahami penggunaan kosakata dan mengendalikan suara.
- 1 Tahun : Bayi mulai mampu memahami hingga setidaknya 50 kata dan merangkai kata menjadi kalimat pendek.
b. Stimulasi Perkembangan Bahasa Bayi
- Usia 0-6 Bulan : Berbicara dengan bayi, menjelaskan hal yang dilakukan, dan menatap mata bayi saat berbicara dapat membantu stimulasi perkembangan bahasa.
- Usia 7-11 Bulan : Membacakan cerita, menyebut "papa" dan "mama", serta mengulang kata tertentu dapat membantu bayi belajar berbicara
J. PERKEMBANGAN EMOSIONAL BAYI
Perkembangan emosional bayi adalah proses penting yang dimulai sejak lahir dan terus berkembang seiring dengan pertumbuhan dan interaksi dengan lingkungan sekitarnya. B
a. Tahapan Perkembangan Emosional Bayi
- 0-3 Bulan : Bayi belajar menunjukkan dua emosi dasar, yaitu kesal dan senang. Mereka mulai mengenali wajah orang-orang di sekitarnya dan tersenyum saat ada yang mengajaknya berkomunikasi. Pada usia 2 bulan, bayi mulai merespons senyuman dengan senyuman pertamanya.
- 4-6 Bulan : Bayi mulai belajar bermain dengan mainannya sendiri dan merespons balik hal-hal yang membuatnya senang atau kesal. Mereka juga mulai menunjukkan ketergantungan pada orang terdekat, seperti orang tua.
- 7-11 Bulan : Bayi mulai mengenal emosi lain seperti malu dan takut. Mereka juga mulai menunjukkan keinginannya terhadap sesuatu dan menirukan aktivitas yang dilihatnya.
b. Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Emosional Bayi
Perkembangan emosional bayi dipengaruhi oleh interaksi dengan orang-orang di sekitarnya, terutama orang tua. Ekspresi emosi orang tua yang konsisten dapat mempengaruhi bayi dan membantu mereka mengembangkan kemampuan mengelola emosi.
c. Cara Mengasah Kecerdasan Emosional Bayi
- Berikan senyum dan sentuhan lembut : Menumbuhkan kepercayaan diri dan membuat bayi merasa aman dan nyaman.
- Rangsang bayi untuk belajar mengekspresikan keinginan : Mengajak bayi bicara dan memahami bahasa tubuhnya.
- Tunjukkan bahasa tubuh : Menggunakan bahasa tubuh untuk membantu bayi memahami situasi dan mengembangkan kemampuan mengelola emosi.
- Lakukan kegiatan tertentu secara rutin : Membantu bayi memahami rutinitas dan mengembangkan kemampuan mengelola emosi.
- Dukung bayi menjelajah sekitarnya : Membantu bayi mengembangkan kemampuan sosial dan emosional dengan berinteraksi dengan lingkungan sekitarnya.
K. PERKEMBANGAN PSIKOLOGI BAYI
Perkembangan psikologi bayi adalah proses kompleks yang melibatkan perubahan kognitif, emosional, dan sosial sejak lahir hingga usia din
a. Tahap Perkembangan Psikologi Bayi
- Bayi 0-8 Bulan : Bayi mengalami perkembangan psikologis pesat dengan memanfaatkan kelima indra untuk memahami lingkungan sekitar. Mereka mulai mengenal orang terdekat dan menunjukkan senyum sosial kepada semua orang.
- Bayi 8-12 Bulan : Bayi mulai takut pada ancaman, cemas saat berpisah dengan orang terdekat, dan takut dengan orang asing. Mereka juga menunjukkan sifat egosentris karena belum mampu berempati dengan kepentingan orang lain.
- Bayi 12-24 Bulan : Bayi mulai belajar mengenal dan mendefinisikan diri sendiri. Mereka ingin tahu dan mencoba banyak hal, sehingga penting untuk memberikan stimulasi dan kesempatan untuk bereksplorasi.
- Tahap Sensorimotor (0-2 tahun) : Bayi berfokus pada kondisi fisik dan belajar mengoordinasikan tubuhnya. Kemampuan kognitif berkembang, termasuk pengenalan objek dan diri sendiri.
b. Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Psikologi Bayi
- Faktor internal: genetik dan temperamen
- Faktor eksternal: pola asuh, lingkungan, dan interaksi sosial
DAFTAR PUSTAKA
1. Plooij, F. X., & van de Rijt, H. (2017). The Wonder Weeks. Meadowbrook Press.
2. Berk, L. E. (2018). Child Development: An Introduction. Pearson Education.
3. Siegler, R. S. (2017). Cognitive Development: An Introduction. Worth Publishers.
4. Hurlock, E. B. (1982). Perkembangan Anak. Erlangga.
5. Brazelton, T. B. (1992). Bayi dan Balita. Gramedia Pustaka Utama.
6. Hartwell, L. (2011). Genetics: From Genes to Genomes. McGraw-Hill Education.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar