TEORI SOSIOLOGI KLASIK DURKHEIM
Oleh : SRI RAHAYU, S.Pd.
A. SEJARAH
Teori sosiologi klasik Émile Durkheim merupakan salah satu teori yang paling berpengaruh dalam sejarah sosiologi. Berikut adalah sejarah teori sosiologi klasik Durkheim:
a. Latar Belakang
Émile Durkheim lahir pada tahun 1858 di Épinal, Perancis. Ia menempuh pendidikan di École Normale Supérieure dan kemudian menjadi profesor sosiologi di Universitas Bordeaux. Durkheim dikenal karena kontribusinya dalam mengembangkan sosiologi sebagai disiplin ilmu yang independen.
b. Teori Sosiologi Durkheim
Durkheim berpendapat bahwa sosiologi harus mempelajari fenomena sosial sebagai sesuatu yang objektif dan dapat diamati. Ia menekankan pentingnya memahami struktur sosial dan institusi sosial dalam menganalisis fenomena sosial. Durkheim memperkenalkan konsep-konsep seperti fakta sosial, solidaritas sosial, dan anomie yang masih digunakan dalam sosiologi hari ini.
B. TEORI SOSIOLOGI KLASIK DURKHEM
Teori sosiologi klasik Émile Durkheim merupakan salah satu teori yang paling berpengaruh dalam sosiologi. Berikut adalah penjelasan lengkap tentang teori sosiologi klasik Durkheim:
a. Teori Solidaritas Sosial
Durkheim berpendapat bahwa solidaritas sosial adalah kunci untuk memahami masyarakat. Ia membedakan antara dua jenis solidaritas sosial:
1. Solidaritas Mekanik: Solidaritas mekanik adalah jenis solidaritas sosial yang ditemukan dalam masyarakat tradisional, di mana individu-individu memiliki kesamaan dan keseragaman dalam nilai-nilai, norma, dan perilaku.
2. Solidaritas Organik: Solidaritas organik adalah jenis solidaritas sosial yang ditemukan dalam masyarakat modern, di mana individu-individu memiliki perbedaan dan spesialisasi dalam pekerjaan dan kehidupan.
b. Teori Anomie
Durkheim juga mengembangkan teori anomie, yang merupakan suatu keadaan di mana norma-norma dan nilai-nilai sosial menjadi tidak jelas atau tidak efektif. Anomie dapat menyebabkan individu-individu merasa tidak terarah dan tidak memiliki tujuan dalam kehidupan.
c. Teori Bunuh Diri
Durkheim juga melakukan penelitian tentang bunuh diri dan mengembangkan teori bahwa bunuh diri dapat disebabkan oleh faktor-faktor sosial, seperti anomie, egoisme, dan altruisme.
C. KONSEP UTAMA
1. Fakta Sosial: Durkheim mendefinisikan fakta sosial sebagai cara-cara bertindak, berpikir, dan merasakan yang ada di luar individu dan memiliki kekuatan untuk mempengaruhi perilaku individu. (Durkheim, 1895)
2. Solidaritas Sosial: Durkheim membedakan antara solidaritas mekanik dan solidaritas organik. Solidaritas mekanik adalah solidaritas yang berdasarkan kesamaan dan keseragaman, sedangkan solidaritas organik adalah solidaritas yang berdasarkan perbedaan dan interdependensi. (Durkheim, 1893)
3. Anomie: Durkheim mendefinisikan anomie sebagai keadaan sosial yang tidak memiliki norma dan nilai yang jelas, sehingga menyebabkan disintegrasi sosial dan perilaku devian. (Durkheim, 1897)
4. Sosiologi sebagai Ilmu: Durkheim berpendapat bahwa sosiologi harus dipandang sebagai ilmu yang independen dan memiliki metode yang sistematis untuk mempelajari fenomena sosial. (Durkheim, 1895)
D. TEORI SOLIDARITAS SOSIAL
Teori solidaritas sosial menurut Émile Durkheim adalah suatu konsep yang menjelaskan bagaimana masyarakat dapat mempertahankan kesatuan dan kohesi sosial.
a. Solidaritas Mekanik
Solidaritas mekanik adalah suatu jenis solidaritas sosial yang terjadi dalam masyarakat tradisional atau primitif. Dalam masyarakat ini, individu-individu memiliki kesamaan dalam hal nilai, norma, dan perilaku. Solidaritas mekanik berdasarkan pada kesamaan dan keseragaman dalam masyarakat.
b.Solidaritas Organik
Solidaritas organik adalah suatu jenis solidaritas sosial yang terjadi dalam masyarakat modern atau industri. Dalam masyarakat ini, individu-individu memiliki perbedaan dalam hal nilai, norma, dan perilaku, tetapi mereka masih dapat bekerja sama dan mempertahankan kesatuan sosial. Solidaritas organik berdasarkan pada interdependensi dan kerja sama antara individu-individu dalam masyarakat.
c. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Solidaritas Sosial
Menurut Durkheim, beberapa faktor yang mempengaruhi solidaritas sosial adalah:
1. Kesamaan: Kesamaan dalam hal nilai, norma, dan perilaku dapat memperkuat solidaritas sosial.
2. Interdependensi: Interdependensi antara individu-individu dalam masyarakat dapat memperkuat solidaritas sosial.
3. Kerja Sama: Kerja sama antara individu-individu dalam masyarakat dapat memperkuat solidaritas sosial
E. TEORI ANOMIE
Teori anomie menurut Émile Durkheim adalah suatu konsep sosiologi yang menjelaskan tentang keadaan masyarakat yang tidak memiliki norma atau aturan yang jelas, sehingga menyebabkan individu merasa tidak memiliki arah dan tujuan dalam hidup.
a. Definisi Anomie
Anomie adalah suatu keadaan masyarakat yang tidak memiliki norma atau aturan yang jelas, sehingga menyebabkan individu merasa tidak memiliki arah dan tujuan dalam hidup. Anomie dapat menyebabkan individu merasa tidak puas, tidak bahagia, dan tidak memiliki motivasi untuk melakukan sesuatu.
b. Penyebab Anomie
Menurut Durkheim, anomie dapat disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain:
1. Perubahan Sosial yang Cepat: Perubahan sosial yang cepat dapat menyebabkan norma dan aturan yang ada menjadi tidak relevan lagi, sehingga menyebabkan anomie.
2. Kurangnya Integrasi Sosial: Kurangnya integrasi sosial dapat menyebabkan individu merasa tidak memiliki hubungan yang kuat dengan masyarakat, sehingga menyebabkan anomie.
3. Kurangnya Norma dan Aturan: Kurangnya norma dan aturan yang jelas dapat menyebabkan individu merasa tidak memiliki arah dan tujuan dalam hidup, sehingga menyebabkan anomie.
c. Dampak Anomie
Anomie dapat memiliki dampak yang negatif pada individu dan masyarakat, antara lain:
1. Peningkatan Kriminalitas: Anomie dapat menyebabkan peningkatan kriminalitas karena individu merasa tidak memiliki norma dan aturan yang jelas.
2. Peningkatan Kecemasan dan Stres: Anomie dapat menyebabkan peningkatan kecemasan dan stres karena individu merasa tidak memiliki arah dan tujuan dalam hidup.
3. Penurunan Kualitas Hidup: Anomie dapat menyebabkan penurunan kualitas hidup karena individu merasa tidak puas dan tidak bahagia.
F. KARYA DURKHEIM
1. The Division of Labor in Society (1893): Buku ini membahas tentang perubahan sosial dan struktur masyarakat dari masyarakat tradisional ke masyarakat modern. Durkheim berpendapat bahwa pembagian kerja yang semakin kompleks dapat meningkatkan solidaritas sosial.
2. The Rules of Sociological Method (1895): Buku ini membahas tentang metodologi sosiologi dan bagaimana melakukan penelitian sosiologi yang sistematis dan objektif. Durkheim berpendapat bahwa sosiologi harus dipelajari sebagai ilmu yang independen dan tidak dapat direduksi menjadi ilmu lain.
3. Suicide: A Study in Sociology (1897): Buku ini membahas tentang fenomena bunuh diri dan bagaimana hal itu terkait dengan faktor-faktor sosial seperti integrasi sosial, regulasi sosial, dan anomie. Durkheim berpendapat bahwa bunuh diri dapat dipahami sebagai hasil dari kegagalan masyarakat untuk menyediakan struktur dan norma yang memadai bagi individu.
4. The Elementary Forms of the Religious Life (1912): Buku ini membahas tentang asal-usul dan fungsi agama dalam masyarakat. Durkheim berpendapat bahwa agama adalah hasil dari kebutuhan masyarakat untuk menciptakan simbol-simbol dan ritual-ritual yang dapat memperkuat solidaritas sosial.
G. PENGARUH
Teori sosiologi klasik Émile Durkheim memiliki pengaruh besar pada perkembangan sosiologi modern. Berikut adalah beberapa pengaruh teori sosiologi klasik Durkheim:
1. Konsep Solidaritas Sosial: Durkheim memperkenalkan konsep solidaritas sosial, yang merujuk pada ikatan sosial yang menghubungkan individu dan kelompok dalam masyarakat. (Sumber: Durkheim, 1893)
2. Teori Anomie: Durkheim mengembangkan teori anomie, yang menjelaskan bagaimana perubahan sosial dapat menyebabkan disintegrasi norma dan nilai sosial. (Sumber: Durkheim, 1897)
3. Pentingnya Norma dan Nilai Sosial: Durkheim menekankan pentingnya norma dan nilai sosial dalam menjaga stabilitas dan integrasi masyarakat. (Sumber: Durkheim, 1893)
4. Konsep Kesadaran Kolektif: Durkheim memperkenalkan konsep kesadaran kolektif, yang merujuk pada kesadaran bersama yang dimiliki oleh anggota masyarakat tentang norma dan nilai sosial. (Sumber: Durkheim, 1893)
5. Pengaruh pada Sosiologi Modern: Teori Durkheim telah mempengaruhi perkembangan sosiologi modern, termasuk teori struktural-fungsionalisme dan teori konflik. (Sumber: Parsons, 1951
DAFTAR PUSTAKA
1. Durkheim, É. (1893). The Division of Labor in Society. Free Press, New York.
2. Durkheim, É. (1895). The Rules of Sociological Method. Free Press, New York.
3. Durkheim, É. (1897). Suicide: A Study in Sociology. Free Press, New York.
4. Durkheim, É. (1912). The Elementary Forms of the Religious Life. Allen and Unwin, London.
5. Parsons, T. (1951). The Social System. Free Press, Glencoe.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar