HUKUM PERMINTAAN DALAM EKONOMI
Oleh : SRI RAHAYU, S.Pd.
A. PENGERTIAN
Hukum permintaan adalah konsep dasar dalam ekonomi yang menjelaskan hubungan antara harga suatu barang atau jasa dengan jumlah permintaan terhadap barang atau jasa tersebut. Hukum permintaan menyatakan bahwa semakin rendah harga suatu barang atau jasa, semakin tinggi jumlah permintaan terhadap barang atau jasa tersebut, dan sebaliknya.
Menurut Dinar dan Hasan (2018), hukum permintaan berbunyi "apabila harga mengalami penurunan, maka jumlah permintaan akan naik/bertambah, dan sebaliknya apabila harga mengalami kenaikan, maka jumlah permintaan akan turun/berkurang". Sementara itu, Putranto dkk (2019) menjelaskan bahwa hukum permintaan adalah hukum yang berlaku untuk menentukan permintaan, yakni dengan semakin tingginya harga barang atau jasa, maka semakin rendah permintaan akan barang dan jasa tersebut, sebaliknya semakin rendahnya harga barang dan jasa, maka semakin tinggi permintaan akan barang dan jasa tersebut
Jadi, hukum permintaan menggambarkan hubungan terbalik antara harga dan jumlah permintaan. Ketika harga turun, permintaan meningkat, dan ketika harga naik, permintaan menurun.
B. Bunyi Hukum Permintaan
Hukum permintaan menyatakan bahwa:
"Semakin rendah harga suatu barang atau jasa, semakin tinggi jumlah permintaan terhadap barang atau jasa tersebut, dan sebaliknya."
Dalam bahasa Inggris, hukum permintaan dikenal sebagai "Law of Demand" dan dapat dirumuskan sebagai berikut:
"There is an inverse relationship between the price of a good and the quantity demanded of that good, ceteris paribus."
Artinya, jika harga suatu barang atau jasa turun, maka jumlah permintaan terhadap barang atau jasa tersebut akan meningkat, dan sebaliknya.
C. KURVA
Kurva permintaan adalah gambaran hubungan fungsional antara harga dan jumlah barang yang diminta. Kurva ini menurun dari kiri atas ke kanan bawah, yang berarti bahwa makin rendah harga, makin banyak jumlah yang diminta. Ada dua alasan mengapa kurva permintaan memiliki slope negatif :
1. Orang yang mula-mula tidak mampu membeli menjadi mampu membeli: Ketika harga turun, orang yang sebelumnya tidak mampu membeli suatu barang menjadi mampu membelinya.
2. Orang yang tadinya membeli barang lain menjadi membeli barang tersebut: Ketika harga turun, orang yang sebelumnya membeli barang lain karena keterbatasan kemampuan menjadi membeli barang yang harganya turun.
Ciri-Ciri Kurva Permintaan:
- Slope negatif: Kurva permintaan memiliki slope negatif, yang berarti bahwa makin rendah harga, makin banyak jumlah yang diminta.
- Hubungan terbalik: Kurva permintaan menunjukkan hubungan terbalik antara harga dan jumlah barang yang diminta.
Contoh Kurva Permintaan:
Harga Jumlah yang Dibeli
Rp 200 100 unit
Rp 300 90 unit
Rp 400 80 unit
Rp 500 70 unit
Rp 600 60 unit
Rp 700 50 unit
Rp 800 40 unit
D. CONTOH
Contoh hukum permintaan dapat dilihat dalam kehidupan sehari-hari. Berikut beberapa contoh:
1. Diskon: Jika sebuah toko menawarkan diskon pada suatu produk, maka permintaan terhadap produk tersebut akan meningkat.
2. Harga BBM: Jika harga BBM turun, maka permintaan terhadap BBM akan meningkat.
3. Musim Liburan: Jika musim liburan tiba, maka permintaan terhadap tiket pesawat dan hotel akan meningkat.
4. Promosi: Jika sebuah perusahaan melakukan promosi pada suatu produk, maka permintaan terhadap produk tersebut akan meningkat.
Contoh Kasus
Misalkan sebuah toko menjual es krim dengan harga Rp 10.000 per cup. Pada harga tersebut, toko menjual 100 cup es krim per hari. Jika toko menurunkan harga es krim menjadi Rp 8.000 per cup, maka permintaan terhadap es krim meningkat menjadi 150 cup per hari.
E. PENGARUH HUKUM PERMINTAAN TERHADAP BISNIS
Hukum permintaan memiliki pengaruh besar terhadap bisnis. Berikut beberapa pengaruh hukum permintaan terhadap bisnis:
1. Penentuan Harga: Hukum permintaan membantu bisnis menentukan harga yang tepat untuk produk atau jasa mereka. Dengan memahami bagaimana perubahan harga dapat mempengaruhi permintaan, bisnis dapat menentukan harga yang optimal untuk meningkatkan penjualan dan pendapatan.
2. Strategi Pemasaran: Hukum permintaan juga membantu bisnis mengembangkan strategi pemasaran yang efektif. Dengan memahami bagaimana perubahan harga dapat mempengaruhi permintaan, bisnis dapat mengembangkan strategi pemasaran yang tepat untuk meningkatkan penjualan dan pendapatan.
3. Pengelolaan Persediaan: Hukum permintaan juga membantu bisnis mengelola persediaan dengan lebih efektif. Dengan memahami bagaimana perubahan harga dapat mempengaruhi permintaan, bisnis dapat mengelola persediaan dengan lebih akurat dan mengurangi risiko kekurangan atau kelebihan persediaan.
4. Pengambilan Keputusan: Hukum permintaan juga membantu bisnis membuat keputusan yang lebih tepat tentang produksi, harga, dan pemasaran. Dengan memahami bagaimana perubahan harga dapat mempengaruhi permintaan, bisnis dapat membuat keputusan yang lebih tepat untuk meningkatkan penjualan dan pendapatan.
F. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
Hukum permintaan dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain:
1. Harga Barang atau Jasa Itu Sendiri: Semakin rendah harga, semakin tinggi permintaan.
2. Pendapatan Konsumen: Semakin tinggi pendapatan, semakin tinggi permintaan.
3. Harga Barang atau Jasa Lain: Jika harga barang atau jasa lain yang terkait naik, maka permintaan terhadap barang atau jasa yang kita analisis akan meningkat.
4. Selera dan Preferensi Konsumen: Jika konsumen memiliki selera dan preferensi yang kuat terhadap suatu barang atau jasa, maka permintaan akan meningkat.
5. Jumlah Penduduk: Semakin banyak penduduk, semakin tinggi permintaan.
6. Ekspektasi Konsumen: Jika konsumen memiliki ekspektasi bahwa harga akan naik di masa depan, maka permintaan akan meningkat saat ini.
7. Ketersediaan Barang atau Jasa: Jika ketersediaan barang atau jasa terbatas, maka permintaan akan meningkat
G. KETERBATASAN
Hukum permintaan memiliki beberapa keterbatasan, antara lain:
1. Asumsi Ceteris Paribus: Hukum permintaan berasumsi bahwa semua faktor lain tetap konstan, tetapi dalam kenyataan, faktor-faktor lain dapat berubah.
2. Perilaku Konsumen yang Tidak Rasional: Konsumen dapat memiliki perilaku yang tidak rasional, seperti membeli barang yang tidak dibutuhkan hanya karena harga murah.
3. Keterbatasan Informasi: Konsumen mungkin tidak memiliki informasi yang cukup tentang harga dan kualitas barang, sehingga keputusan pembelian tidak selalu rasional.
4. Pengaruh Faktor Eksternal: Faktor eksternal seperti cuaca, musim, dan kejadian tidak terduga dapat mempengaruhi permintaan.
5. Keterbatasan Sumber Daya: Keterbatasan sumber daya dapat mempengaruhi kemampuan konsumen untuk membeli barang.
DAFTAR PUSTAKA
1. Mankiw, N. G. (2018). Principles of Economics. 8th ed. Boston: Cengage Learning.
2. Samuelson, P. A., & Nordhaus, W. D. (2010). Economics. 19th ed. New York: McGraw-Hill.
3. Case, K. E., Fair, R. C., & Oster, S. M. (2017). Principles of Economics. 12th ed. Boston: Pearson Education.
4. Dinar, M., & Hasan, M. (2018). Pengantar Ekonomi: Teori dan Aplikasi. Jakarta: Penerbit Erlangga.
5. Putranto, A. T., Nurmasari, I., & Susanti, F. (2019). Pengantar Ilmu Ekonomi. Yogyakarta: Penerbit ANDI.
6. Ahman, E., & Rohmana, Y. (n.d.). Ekonomi Mikro Suatu Pengantar. Bandung: Penerbit Refika Aditama.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar