DESAIN ARSITEKTUR KUNO ROMA
Oleh : SRI RAHAYU, S.Pd
A. DEFINISI
Arsitektur Kuno Roma adalah salah satu contoh arsitektur yang paling berpengaruh dalam sejarah dunia.
Arsitektur Kuno Roma adalah gaya arsitektur yang berkembang di Roma kuno dari abad ke-1 SM hingga abad ke-5 M. Arsitektur ini dipengaruhi oleh arsitektur Yunani kuno dan Etruria, namun juga memiliki karakteristik unik yang membedakannya dari arsitektur lainnya.
B. SEJARAH DAN PERKEMBANGAN
Sejarah arsitektur kuno Roma dimulai pada abad ke-3 SM, ketika bangsa Romawi mulai mengembangkan gaya arsitektur mereka sendiri dengan mengadaptasi nilai-nilai Yunani, baik dalam sistem pemerintahan, kepercayaan, maupun arsitektur. Arsitektur Romawi kuno merupakan perkembangan dari arsitektur klasik Yunani dan beberapa gaya arsitektur lain yang lokasinya berdekatan, seperti arsitektur Mesopotamia ¹.
- Arsitektur Romawi mengadopsi prinsip-prinsip dasar dari arsitektur Yunani, seperti penggunaan kolom dan balok.
- Bangsa Romawi juga mengadaptasi teknologi konstruksi baru seperti lengkungan (arch), kubah (dome), dan vault (kolong ruang).
- Material baru seperti batu bata juga menjadi pembeda antara arsitektur Romawi dengan arsitektur Yunani.
C. KARAKTERISTIK ATAU CIRI KHAS
Berikut beberapa ciri khas arsitektur kuno Roma
- Penggunaan Kubah dan Lengkungan : Arsitektur Romawi kuno menggunakan kubah dan lengkungan sebagai elemen desain yang penting. Kubah memberikan kesan bangunan yang lebih megah dan mewah, sementara lengkungan memberikan kesan luas dan lega.
- Desain Bangunan Simetris : Bangunan Romawi kuno memiliki desain yang simetris, yang menggambarkan kekuatan dan keindahan. Simetri ini terlihat pada bentuk bangunan yang sama rata pada bagian kanan dan kiri atau atas dan bawah.
- Penggunaan Material Batu : Arsitektur Romawi kuno menggunakan material batu, seperti batu kapur dan batu marmer, sebagai bahan dasar bangunan. Batu kapur digunakan untuk bangunan biasa, sementara batu marmer digunakan untuk bangunan penting.
- Kolam sebagai Dekorasi : Kolam digunakan sebagai dekorasi dan sumber air bagi kehidupan. Kolam juga memiliki nilai penting dalam arsitektur Romawi kuno.
- Teknologi Konstruksi yang Canggih : Bangsa Romawi kuno memiliki teknologi konstruksi yang canggih, seperti beton Romawi yang tahan lama dan dapat meregenerasi struktur bangunan yang rusak.
- Inovasi Arsitektur : Arsitektur Romawi kuno juga memiliki inovasi-inovasi baru, seperti penggunaan vault (kolong ruang) dan dome (kubah), yang merupakan hasil adaptasi dari arsitektur Mesopotamia.
- Estetika yang Mewah : Arsitektur Romawi kuno memiliki estetika yang mewah dan megah, dengan penggunaan ornamen dan ukiran yang detail dan penuh filosofi.
D. JENIS
Arsitektur kuno Romawi memiliki beberapa jenis yang dikembangkan berdasarkan pengaruh budaya dan teknologi pada masa itu. Berikut adalah beberapa jenis arsitektur kuno Romawi :
- Arsitektur Klasik Romawi : Gaya arsitektur ini dipengaruhi oleh kepercayaan dan budaya Romawi kuno. Ciri khasnya termasuk penggunaan pilar besar, bangunan simetris, dan warna yang sederhana. Arsitek Romawi seperti Marcus Vitruvius menyatakan bahwa semua bangunan harus memiliki kekuatan, kegunaan, dan keindahan.
- Kuil Romawi : Bangunan kuil digunakan untuk melayani pertemuan politik, sosial, dan keagamaan. Contohnya adalah Kuil Saturnus yang dibangun pada 497 SM di Roma.
- Amfiteater : Bangunan amfiteater digunakan untuk pertunjukan besar dan berbentuk elips. Contohnya adalah Colosseum yang dibangun pada tahun 72-80 M di Roma.
- Circus Maximus : Bangunan ini digunakan sebagai stadion balap kereta dan tempat hiburan massal. Contohnya adalah Circus Maximus di Roma yang berukuran panjang 621m dengan lebar 118m.
- Menara Romawi : Bangunan menara digunakan sebagai mercusuar atau simbol kekuatan. Contohnya adalah Menara Hercules di Spanyol yang setinggi 55 meter.
E. DESAIN
Desain arsitektur kuno Roma merupakan perpaduan dari berbagai gaya dan pengaruh, termasuk arsitektur Yunani dan Etruscan. Berikut adalah beberapa karakteristik dan contoh bangunan yang mewakili desain arsitektur kuno Roma:
- Penggunaan material beton, lengkungan, dan kubah yang memungkinkan penciptaan ruang interior yang luas dan megah
- Penggunaan kolom-kolom yang terdiri dari tiga jenis utama: Doric, Ionic, dan Corinthian
- Penekanan pada fungsi, metode konstruksi, dan kesan agung dari bangunan
- Penggunaan batu vulkanik (Tufa) dan Travertine sebagai bahan bangunan utama
- Pengaruh dari arsitektur Yunani dan Etruscan dalam desain bangunan
F. CONTOH BANGUNAN
1. Koloseum : Koloseum adalah salah satu contoh arsitektur kuno Roma yang paling ikonik. Dibangun pada abad ke-1 Masehi, Koloseum adalah amfiteater terbesar di Roma dan dapat menampung hingga 50.000 penonton.
2. Pantheon : Pantheon adalah kuil yang dibangun pada abad ke-2 Masehi untuk menghormati dewa-dewa Romawi. Bangunan ini terkenal karena desainnya yang inovatif dan struktur kubahnya yang besar.
3. Forum Romanum : Forum Romanum adalah jantung kota Roma kuno dan merupakan tempat bagi berbagai kegiatan politik, ekonomi, dan sosial. Forum ini dikelilingi oleh berbagai bangunan penting, termasuk kuil, basilika, dan pasar.
4. Aqueduct : Aqueduct adalah sistem penyediaan air yang dibangun oleh orang Romawi untuk mengalirkan air dari sumber air ke kota-kota di seluruh kekaisaran. Aqueduct ini merupakan contoh teknologi yang canggih pada masa itu.
5. Basilika : Basilika adalah jenis bangunan yang digunakan sebagai tempat pertemuan, pengadilan, dan kegiatan lainnya. Basilika Romawi kuno memiliki desain yang khas dengan atap yang tinggi dan kolom-kolom yang besar.
Contoh Bangunan yang Mewakili Desain Arsitektur Kuno Roma:
- Colosseum : Bangunan pertunjukan besar berbentuk elips yang menjadi salah satu keajaiban dunia
- Kuil Saturnus : Bangunan kuil yang didedikasikan untuk Dewa Saturnus dan menjadi salah satu bangunan paling penting di Roma
- Circus Maximus : Stadion balap kereta yang terbesar di Roma kuno
- Menara Hercules : Mercusuar Romawi kuno yang menjadi warisan dunia UNESCO
- Roman Forum : Alun-alun berbentuk persegi panjang yang dikelilingi reruntuhan bangunan kuno pemerintah Romawi
- Arco di Costantino : Pelengkung kemenangan yang dibangun untuk menghormati Kaisar Konstantinus
- Castle Sant'Angelo : Kastil yang dibangun sebagai mausoleum untuk Kaisar Hadrian
- Pantheon : Bangunan kuil yang memiliki tipologi denah berbentuk llingkaran
G. PENGARUH
Arsitektur kuno Roma memiliki pengaruh yang signifikan terhadap perkembangan arsitektur di berbagai belahan dunia, termasuk Eropa, Amerika, dan Asia. Berikut adalah beberapa pengaruh arsitektur kuno Roma:
1. Penggunaan Lengkungan dan Kubah : Arsitektur kuno Roma memperkenalkan penggunaan lengkungan dan kubah sebagai elemen struktural dan estetika. Lengkungan dan kubah ini digunakan dalam bangunan-bangunan seperti Colosseum, Pantheon, dan akuaduk.
2. Penggunaan Kolom dan Pilar : Arsitektur kuno Roma juga memperkenalkan penggunaan kolom dan pilar sebagai elemen struktural dan estetika. Kolom dan pilar ini digunakan dalam bangunan-bangunan seperti kuil, basilika, dan forum.
3. Desain Bangunan Publik : Arsitektur kuno Roma memiliki pengaruh besar pada desain bangunan publik, seperti teater, amfiteater, dan stadion. Bangunan-bangunan ini dirancang untuk menampung banyak orang dan menyediakan ruang untuk berbagai kegiatan.
4. Penggunaan Material : Arsitektur kuno Roma memperkenalkan penggunaan material seperti batu, beton, dan marmer dalam konstruksi bangunan. Material-material ini digunakan untuk membangun bangunan-bangunan yang kuat dan tahan lama.
5. Pengaruh pada Arsitektur Kristen : Arsitektur kuno Roma memiliki pengaruh besar pada arsitektur Kristen, terutama dalam desain gereja-gereja dan katedral. Banyak gereja-gereja Kristen awal dibangun dengan gaya arsitektur Romawi, seperti basilika.
DAFTAR PUSTAKA
1. Ulrich, R. B. (2014). The Oxford Handbook of Roman Architecture. Oxford University Press.
2. Clarke, J. R. (2013). Roman Architecture. Cambridge University Press.
3. MacDonald, W. L. (1982). The Architecture of the Roman Empire. Yale University Press.
4. MacDonald, W. L. (2002). The Pantheon: Design, Meaning, and Progeny. Harvard University Press.
5. Adam, R. (1793). The Elements of Architecture. Leoni Editions.
6. Ching, F. D. K. (2014). Architecture: Form, Space, and Order. John Wiley & Sons.
7. Senseney, J. R. (2011). Roman Architecture. Cambridge University Press.
8. Quenemoen, C. K. (2014). The Oxford Handbook of Roman Architecture. Oxford University Press.
9. Sear, F. (1982). The Roman Buildings. Cornell University Press.
10. Utami, R. C. (2020). Arsitektur Klasik: Yunani & Romawi. Construction Plus Asia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar