BANGUNAN INDUSTRI
Oleh : SRI RAHAYU, S.Pd.
A. DEFINISI
Bangunan industri adalah struktur yang dirancang untuk kegiatan industri, seperti produksi, pengolahan, dan penyimpanan barang. Bangunan industri memiliki beberapa karakteristik yang membedakannya dari bangunan lainnya, seperti fungsi, lokasi, desain, dan keamanan.
Bangunan industri dapat didefinisikan sebagai struktur yang dirancang untuk kegiatan industri, seperti produksi, pengolahan, dan penyimpanan barang. Bangunan industri dapat berupa pabrik, gudang, fasilitas produksi, atau fasilitas pengolahan. (Sumber: "Industrial Buildings" oleh Industrial Development Agency)
B. KARAKTERISTIK
Bangunan industri memiliki beberapa karakteristik yang membedakannya dari bangunan lainnya, antara lain:
1. Fungsi : Bangunan industri dirancang untuk kegiatan industri, seperti produksi, pengolahan, dan penyimpanan barang. (Sumber: "Industrial Buildings" oleh Paul Oliver)
2. Struktur : Bangunan industri memiliki struktur yang kuat dan tahan lama untuk menopang beban berat dan kegiatan industri. (Sumber: "Building Construction Handbook" oleh Frederick S. Merritt)
3. Ruang : Bangunan industri memiliki ruang yang luas dan fleksibel untuk kegiatan industri, seperti produksi dan penyimpanan. (Sumber: "Industrial Space Planning" oleh Richard A. Schmidt)
4. Sistem : Bangunan industri memiliki sistem yang kompleks, seperti sistem mekanikal, elektrikal, dan plumbing, untuk mendukung kegiatan industri. (Sumber: "Industrial Facilities" oleh Michael J. Crosbie)
5. Keamanan : Bangunan industri memiliki sistem keamanan yang baik untuk melindungi pekerja, peralatan, dan barang. (Sumber: "Industrial Safety and Health" oleh James M. Jahnke)
C. JENIS-JENIS
1. Pabrik
Pabrik adalah bangunan industri yang dirancang untuk produksi barang, seperti tekstil, makanan, dan obat-obatan. Pabrik dapat dibagi menjadi beberapa jenis, seperti pabrik manufaktur, pabrik pengolahan, dan pabrik perakitan. (Sumber: "Industrial Buildings" oleh Wolfgang Schueller)
2. Gudang
Gedang adalah bangunan industri yang dirancang untuk penyimpanan barang, seperti bahan baku, produk jadi, dan peralatan. Gudang dapat dibagi menjadi beberapa jenis, seperti gudang penyimpanan, gudang distribusi, dan gudang logistik. (Sumber: "Warehouse Management" oleh Gwynne Richards)
3. Fasilitas Produksi
Fasilitas produksi adalah bangunan industri yang dirancang untuk kegiatan produksi, seperti perakitan, pengujian, dan pengemasan. Fasilitas produksi dapat dibagi menjadi beberapa jenis, seperti fasilitas produksi manufaktur, fasilitas produksi pengolahan, dan fasilitas produksi perakitan. (Sumber: "Production Facilities" oleh James A. Tompkins)
4. Fasilitas Pengolahan
Fasilitas pengolahan adalah bangunan industri yang dirancang untuk pengolahan bahan baku, seperti pengolahan air, pengolahan limbah, dan pengolahan bahan kimia. Fasilitas pengolahan dapat dibagi menjadi beberapa jenis, seperti fasilitas pengolahan air, fasilitas pengolahan limbah, dan fasilitas pengolahan bahan kimia. (Sumber: "Water Treatment Plant Design" oleh American Water Works Association)
5. Fasilitas Logistik
Fasilitas logistik adalah bangunan industri yang dirancang untuk kegiatan logistik, seperti penyimpanan, pengemasan, dan pengiriman barang. Fasilitas logistik dapat dibagi menjadi beberapa jenis, seperti gudang logistik, terminal logistik, dan pusat distribusi. (Sumber: "Logistics and Supply Chain Management" oleh Martin Christopher)
D. DESAIN
a. Karakteristik Desain Bangunan Industri
Desain bangunan industri memiliki beberapa karakteristik yang membedakannya dari desain bangunan lainnya, antara lain:
1. Fungsionalitas : Desain bangunan industri harus memenuhi kebutuhan fungsional kegiatan industri, seperti produksi, pengolahan, dan penyimpanan barang.
2. Efisiensi : Desain bangunan industri harus dirancang untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas kegiatan industri.
3. Keamanan : Desain bangunan industri harus dirancang untuk memastikan keamanan pekerja dan lingkungan sekitar.
4. Fleksibilitas : Desain bangunan industri harus dirancang untuk dapat beradaptasi dengan perubahan kebutuhan dan teknologi industri.
b. Prinsip-Prinsip Desain Bangunan Industri
Ada beberapa prinsip yang dapat digunakan dalam desain bangunan industri, antara lain:
1. Analisis Kebutuhan : Analisis kebutuhan adalah proses identifikasi kebutuhan dan tujuan kegiatan industri.
2. Perencanaan Tata Letak : Perencanaan tata letak adalah proses perencanaan layout bangunan industri untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas.
3. Pemilihan Material : Pemilihan material adalah proses pemilihan material yang sesuai untuk bangunan industri.
4. Desain Sistem : Desain sistem adalah proses perencanaan sistem yang digunakan dalam bangunan industri, seperti sistem listrik, sistem pendingin, dan sistem keamanan.
E. MANFAAT
- Meningkatkan Efisiensi dan Produktivitas : Bangunan industri dirancang untuk memaksimalkan efisiensi dan produktivitas dalam proses produksi. Dengan demikian, perusahaan dapat meningkatkan output dan mengurangi biaya produksi.
- Meningkatkan Keselamatan dan Keamanan : Bangunan industri yang dirancang dengan baik dapat meningkatkan keselamatan dan keamanan pekerja dan aset perusahaan. Ini dapat mengurangi risiko kecelakaan kerja dan kerugian finansial.
- Mendukung Pertumbuhan Ekonomi : Industri konstruksi bangunan industri dapat menciptakan peluang baru dan mendukung aktivitas ekonomi masyarakat. Dengan demikian, bangunan industri dapat berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi suatu wilayah.
- Meningkatkan Kualitas Produk : Bangunan industri yang dirancang dengan baik dapat meningkatkan kualitas produk yang dihasilkan. Ini dapat meningkatkan kepuasan pelanggan dan meningkatkan reputasi perusahaan.
- Mengoptimalkan Penggunaan Sumber Daya : Bangunan industri dapat dirancang untuk mengoptimalkan penggunaan sumber daya, seperti energi dan air. Ini dapat mengurangi biaya operasional dan meningkatkan keberlanjutan perusahaan
DAFTAR PUSTAKA
1. Industrial Development Agency. (2019). Industrial Buildings.
2. Ching, F.D.K. (2014). Architecture: Form, Space, and Order. John Wiley & Sons.
3. Oliver, P. (2003). Industrial Buildings. Oxford University Press.
4. Merritt, F.S. (2014). Building Construction Handbook. McGraw-Hill Education.
5. Schmidt, R.A. (2013). Industrial Space Planning. McGraw-Hill Education.
6. Crosbie, M.J. (2014). Industrial Facilities. Images Publishing Group.
7. Jahnke, J.M. (2015). Industrial Safety and Health. McGraw-Hill Education.
8. Tompkins, J.A. (2010). Warehouse Design. Tompkins Associates.
9. Schueller, W. (2015). Industrial Buildings. Springer.
10. Richards, G. (2014). Warehouse Management. Kogan Page.
11. Tompkins, J.A. (2010). Production Facilities. John Wiley & Sons.
12. Tymkow, P. (2012). Industrial Buildings: Design and Construction.
13. Ambrose, J. (2015). Designing Industrial Buildings.
14. Douglass, J.W. (2018). Industrial Architecture.
15. Vischer, R. (1993). The Elements of Architecture. New York: Harper & Row.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar