Selamat Datang

Selamat Datang di Blog Rahayu. Ini adalah blog resmi dari Rahayu. Blog ini resmi rilis pada tahun 2011. Rahayu hanyalah seorang gadis remaja biasa asal Kecamatan Brondong , Kabupaten Lamongan yang ingin selalu mengembangkan kreativitasnya. Blog ini sekarang lagi dalam perbaikan, dari segi kualitas konten maupun semuanya. Karena penulis yang sekaligus pemilik Blog ini pada beberapa tahun terakhir sedang sibuk menyelesaikan studi.nya. Kalian sekarang dapat menikmati beberapa konten, antara lain : "Music" yang akan diposting tiap 3 hari sekali, "Komputer" yang akan diposting 1 kali seminggu, "Agama Islam" yang akan diposting 2 hari sekali, "Gaya Hidup" yang akan diposting 2 minggu sekali, dan lain-lain, kalau mau tau jadwalnya silahkan lihat di kolom "'jadwal postingan". Ohh ya kalian juga bisa menghubungi Rahayu melalui:
Halaman facebook: Rahayu

Senin, 26 Mei 2025

Fungsi Komunikasi : Edukasi

FUNGSI KOMUNIKASI : EDUKASI

Oleh : SRI RAHAYU, S.Pd


A. DEFINISI

Fungsi komunikasi sebagai edukasi adalah proses komunikasi yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan pemahaman seseorang atau kelompok tentang suatu topik atau isu tertentu (Berge, 2002).

Edukasi adalah proses pembelajaran yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan pemahaman seseorang atau kelompok tentang suatu topik atau isu tertentu (Dewey, 1938)



B. TUJUAN

Tujuan fungsi komunikasi sebagai edukasi adalah untuk meningkatkan pengetahuan, pemahaman, dan keterampilan seseorang atau kelompok tentang suatu topik atau subjek tertentu. Berikut adalah beberapa tujuan fungsi komunikasi sebagai edukasi:

1. Meningkatkan Pengetahuan: Meningkatkan pengetahuan seseorang atau kelompok tentang suatu topik atau subjek tertentu (Bloom, 1956).

2. Meningkatkan Pemahaman: Meningkatkan pemahaman seseorang atau kelompok tentang konsep, teori, atau prinsip tertentu (Ausubel, 1963).

3. Meningkatkan Keterampilan: Meningkatkan keterampilan seseorang atau kelompok dalam melakukan suatu tugas atau aktivitas tertentu (Gagne, 1965).

4. Meningkatkan Kemampuan Berpikir: Meningkatkan kemampuan berpikir kritis, analitis, dan kreatif seseorang atau kelompok (Ennis, 1962).

5. Meningkatkan Kemampuan Belajar: Meningkatkan kemampuan belajar seseorang atau kelompok dengan memfasilitasi proses belajar yang efektif (Knowles, 1970).



C. CIRI-CIRI

Ciri-ciri fungsi komunikasi sebagai edukasi adalah:

1. Tujuan Pembelajaran: Edukasi memiliki tujuan pembelajaran yang jelas untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan pemahaman seseorang atau kelompok (Bloom, 1956).

2. Proses Interaktif: Edukasi melibatkan proses interaktif antara guru dan siswa untuk memfasilitasi pembelajaran (Freire, 1970).

3. Penggunaan Metode Pembelajaran: Edukasi menggunakan berbagai metode pembelajaran untuk memfasilitasi pembelajaran, seperti ceramah, diskusi, dan praktik (Knowles, 1970).

4. Evaluasi Pembelajaran: Edukasi melibatkan evaluasi pembelajaran untuk menilai efektivitas proses pembelajaran (Tyler, 1949).

5. Pengembangan Keterampilan: Edukasi bertujuan untuk mengembangkan keterampilan dan kemampuan seseorang atau kelompok (Gagne, 1965).



D. MANFAAT

Manfaat fungsi komunikasi sebagai edukasi adalah:

1. Meningkatkan Pengetahuan: Meningkatkan pengetahuan seseorang atau kelompok tentang suatu topik atau isu tertentu (Bloom, 1956).

2. Meningkatkan Keterampilan: Meningkatkan keterampilan seseorang atau kelompok dalam melakukan suatu tugas atau aktivitas tertentu (Gagne, 1965).

3. Meningkatkan Pemahaman: Meningkatkan pemahaman seseorang atau kelompok tentang suatu topik atau isu tertentu (Ausubel, 1963).

4. Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis: Meningkatkan kemampuan berpikir kritis seseorang atau kelompok dalam menganalisis dan mengevaluasi informasi (Ennis, 1962).

5. Meningkatkan Kemampuan Beradaptasi: Meningkatkan kemampuan beradaptasi seseorang atau kelompok dalam menghadapi perubahan dan tantangan baru (Knowles, 1970).



E. CONTOH

Berikut adalah beberapa contoh fungsi komunikasi sebagai edukasi:

1. Pembelajaran di Kelas: Pembelajaran di kelas yang disampaikan oleh guru kepada siswa untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan mereka tentang suatu topik atau mata pelajaran tertentu (Dewey, 1938).

2. Pelatihan: Pelatihan yang disampaikan oleh perusahaan atau organisasi untuk meningkatkan keterampilan dan pengetahuan karyawan mereka tentang suatu topik atau isu tertentu (Knowles, 1970).

3. Kursus Online: Kursus online yang disampaikan melalui platform digital untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan seseorang tentang suatu topik atau isu tertentu (Berge, 2002).

4. Workshop: Workshop yang disampaikan oleh ahli atau pakar untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan seseorang tentang suatu topik atau isu tertentu (Freire, 1970).

5. Materi Edukasi: Materi edukasi yang disampaikan melalui berbagai media, seperti buku, video, atau podcast, untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan seseorang tentang suatu topik atau isu tertentu (Kozma, 2003).


DAFTAR PUSTAKA


1. Berge, Z. L. (2002). Active, Experiential, and Collaborative Learning: A Model for Online Education. Online Journal of Distance Learning Administration, 5(3).

2. Dewey, J. (1938). Experience and Education. Kappa Delta Pi.

3. Bloom, B. S. (1956). Taxonomy of Educational Objectives: The Classification of Educational Goals. Longman.

4. Ausubel, D. P. (1963). The Psychology of Meaningful Verbal Learning. Grune & Stratton.

5. Gagne, R. M. (1965). The Conditions of Learning. Holt, Rinehart and Winston.

6. Knowles, M. S. (1970). The Modern Practice of Adult Education: Andragogy versus Pedagogy. Association Press.

7. Freire, P. (1970). Pedagogy of the Oppressed. Continuum.

8. Tyler, R. W. (1949). Basic Principles of Curriculum and Instruction. University of Chicago Press.

9. Kozma, R. B. (2003). Technology, Innovation, and Educational Change: A Global Perspective. International Society for Technology in Education.


1. Knowles, M. S. (1970). The Modern Practice of Adult Education: Andragogy versus Pedagogy. Association Press.

2. Freire, P. (1970). Pedagogy of the Oppressed. Continuum.

3. Dewey, J. (1938). Experience and Education. Kappa Delta Pi.

4. Bruner, J. S. (1966). Toward a Theory of Instruction. Harvard University Press.

5. Jonassen, D. H. (1999). Designing constructivist learning environments. Instructional Science, 27(3), 215-239.

6. Siemens, G. (2005). Connectivism: A learning theory for the digital age. International Journal of Instructional Technology and Distance Learning, 2(1), 3-10.

7. Ennis, R. H. (1962). A Concept of Critical Thinking. Harvard Educational Review, 32(1), 81-111.

Apakah Anda ingin saya membantu dengan sesuatu yang lain?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar