GANGGUAN DALAM KOMUNIKASI
OLeh : SRI RAHAYU, S.Pd.
A. DEFINISI
Gangguan dalam komunikasi adalah segala sesuatu yang dapat mempengaruhi atau mengganggu proses komunikasi, sehingga pesan yang disampaikan tidak dapat diterima dengan jelas atau tidak dapat dipahami dengan benar oleh penerima (Shannon & Weaver, 1949). Gangguan dapat berasal dari berbagai sumber, baik internal maupun eksternal, dan dapat mempengaruhi efektivitas komunikasi.
B. JENIS
Gangguan dalam komunikasi dapat dibagi menjadi beberapa jenis, yaitu:
1. Gangguan Fisik (Physical Noise): Gangguan fisik adalah gangguan yang berasal dari lingkungan sekitar, seperti suara bising, kebisingan, atau gangguan lainnya yang dapat mempengaruhi proses komunikasi (Shannon & Weaver, 1949).
2. Gangguan Psikologis (Psychological Noise): Gangguan psikologis adalah gangguan yang berasal dari dalam diri penerima, seperti kecemasan, kelelahan, atau gangguan emosi lainnya yang dapat mempengaruhi proses komunikasi (Berlo, 1960).
3. Gangguan Semantik (Semantic Noise): Gangguan semantik adalah gangguan yang berasal dari perbedaan makna atau interpretasi kata-kata atau simbol yang digunakan dalam komunikasi (Ogden & Richards, 1923).
4. Gangguan Teknis (Technical Noise): Gangguan teknis adalah gangguan yang berasal dari peralatan atau teknologi yang digunakan dalam komunikasi, seperti gangguan sinyal, kesalahan teknis, atau gangguan lainnya (Shannon & Weaver, 1949).
C. SUMBER
Sumber gangguan dalam komunikasi dapat berasal dari berbagai faktor, baik internal maupun eksternal. Berikut adalah beberapa sumber gangguan dalam komunikasi:
1. Lingkungan (Environment): Lingkungan sekitar dapat mempengaruhi proses komunikasi, seperti kebisingan, gangguan visual, atau gangguan lainnya (Shannon & Weaver, 1949).
2. Penerima (Receiver): Penerima dapat mempengaruhi proses komunikasi, seperti kecemasan, kelelahan, atau gangguan emosi lainnya (Gudykunst & Ting-Toomey, 1988).
3. Pengirim (Sender): Pengirim dapat mempengaruhi proses komunikasi, seperti kesalahan dalam menyampaikan pesan atau gangguan lainnya (Berlo, 1960).
4. Saluran Komunikasi (Communication Channel): Saluran komunikasi dapat mempengaruhi proses komunikasi, seperti gangguan sinyal, kesalahan teknis, atau gangguan lainnya (Shannon & Weaver, 1949).
5. Bahasa dan Budaya (Language and Culture): Perbedaan bahasa dan budaya dapat mempengaruhi proses komunikasi, seperti kesalahpahaman atau kesalahan interpretasi (Hall, 1976).
D. DAMPAK
Gangguan dalam komunikasi dapat memiliki dampak yang signifikan pada proses komunikasi, termasuk:
1. Kesalahan Komunikasi (Communication Errors): Gangguan dapat menyebabkan kesalahan komunikasi, seperti kesalahpahaman atau kesalahan interpretasi (Shannon & Weaver, 1949).
2. Keterlambatan (Delay): Gangguan dapat menyebabkan keterlambatan dalam proses komunikasi, seperti keterlambatan dalam menyampaikan pesan atau menerima tanggapan (Berlo, 1960).
3. Kegagalan (Failure): Gangguan dapat menyebabkan kegagalan dalam proses komunikasi, seperti kegagalan dalam menyampaikan pesan atau mencapai tujuan (Gudykunst & Ting-Toomey, 1988).
4. Ketidakpercayaan (Distrust): Gangguan dapat menyebabkan ketidakpercayaan antara pengirim dan penerima, sehingga dapat mempengaruhi hubungan dan kerja sama (Kim, 2001).
5. Kehilangan Informasi (Information Loss): Gangguan dapat menyebabkan kehilangan informasi yang penting, sehingga dapat mempengaruhi pengambilan keputusan (Shannon & Weaver, 1949).
DAFTAR PUSTAKA
1. Shannon, C. E., & Weaver, W. (1949). The Mathematical Theory of Communication. University of Illinois Press.
2. Berlo, D. K. (1960). The Process of Communication: An Introduction to Theory and Practice. Holt, Rinehart and Winston.
3. Gudykunst, W. B., & Ting-Toomey, S. (1988). Culture and Interpersonal Communication. Sage Publications.
4. Ogden, C. K., & Richards, I. A. (1923). The Meaning of Meaning: A Study of the Influence of Language upon Thought and of the Science of Symbolism. Kegan Paul.
5. Hall, E. T. (1976). Beyond Culture. Anchor Books.
1. Gudykunst, W. B. (2003). Cross-cultural and intercultural communication. Journal of International Communication, 9(1), 7-24.
2. Kim, Y. Y. (2001). Becoming intercultural: An integrative theory of communication and cross-cultural adaptation. Journal of Intercultural Communication Research, 30(2), 139-154.
3. Mehrabian, A. (1971). Silent Messages. Wadsworth Publishing Company.
4. Gudykunst, W. B., & Ting-Toomey, S. (1988). Culture and Interpersonal Communication. Journal of Cross-Cultural Psychology, 19(2), 147-165.
5. Miller, G. A. (1956). The Magical Number Seven, Plus or Minus Two: Some Limits on Our Capacity for Processing Information. Psychological Review, 63(2), 81-97.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar