PROSES TRANSMISI PESAN
Oleh : SRI RAHAYU, S.Pd.
A. DEFINISI
Proses transmisi pesan adalah proses pengiriman dan penerimaan pesan antara pengirim dan penerima melalui saluran komunikasi (Shannon & Weaver, 1949). Proses ini melibatkan pengkodean pesan oleh pengirim, pengiriman pesan melalui saluran komunikasi, dan penguraian pesan oleh penerima.
Menurut Shannon dan Weaver (1949), proses transmisi pesan terdiri dari beberapa elemen, yaitu:
1. Sumber : Sumber adalah pengirim pesan yang memiliki informasi yang ingin disampaikan.
2. Pesan : Pesan adalah informasi yang ingin disampaikan oleh pengirim kepada penerima.
3. Saluran Komunikasi : Saluran komunikasi adalah media yang digunakan untuk mengirimkan pesan dari pengirim kepada penerima.
4. Penerima : Penerima adalah orang yang menerima pesan yang dikirim oleh pengirim.
B. TAHAPAN
Proses transmisi pesan melibatkan beberapa tahapan yang penting untuk memastikan bahwa pesan disampaikan dengan efektif. Berikut adalah tahapan proses transmisi pesan:
1. Pengkodean Pesan (Encoding): Pengirim mengkodekan pesan menjadi simbol atau kode yang dapat dipahami oleh penerima (Shannon & Weaver, 1949).
2. Pengiriman Pesan (Transmission): Pesan yang telah dikodekan dikirim melalui saluran komunikasi kepada penerima (Shannon & Weaver, 1949).
3. Penerimaan Pesan (Receiving): Penerima menerima pesan yang dikirim oleh pengirim melalui saluran komunikasi (Berlo, 1960).
4. Pengdekodean Pesan (Decoding): Penerima mendekodekan pesan yang diterima untuk memahami makna yang dimaksudkan oleh pengirim (Berlo, 1960).
5. Tanggapan (Feedback): Penerima memberikan tanggapan atau umpan balik kepada pengirim sebagai respons terhadap pesan yang diterima (Gudykunst & Ting-Toomey, 1988
C. TANTANGAN
Proses transmisi pesan dapat menghadapi beberapa tantangan yang dapat mempengaruhi efektivitas komunikasi. Berikut adalah beberapa tantangan proses transmisi pesan:
1. Kesalahan Komunikasi (Communication Errors): Kesalahan komunikasi dapat terjadi jika pesan tidak disampaikan dengan jelas atau jika penerima tidak memahami pesan dengan benar (Shannon & Weaver, 1949).
2. Gangguan (Noise): Gangguan dapat mempengaruhi proses transmisi pesan, seperti noise, kesalahan teknis, atau gangguan lainnya (Shannon & Weaver, 1949).
3. Perbedaan Bahasa dan Budaya (Language and Cultural Differences): Perbedaan bahasa dan budaya dapat mempengaruhi proses transmisi pesan, seperti kesalahpahaman atau kesalahan interpretasi (Hall, 1976).
4. Keterbatasan Kapasitas (Limited Capacity): Keterbatasan kapasitas pengirim atau penerima dapat mempengaruhi proses transmisi pesan, seperti keterbatasan pengetahuan atau kemampuan (Miller, 1956).
5. Ketidakjelasan (Ambiguity): Ketidakjelasan dapat mempengaruhi proses transmisi pesan, seperti ketidakjelasan pesan atau ketidakjelasan tujuan (Berlo, 1960).
D. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
Proses transmisi pesan dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor yang dapat mempengaruhi efektivitas komunikasi. Berikut adalah beberapa faktor yang mempengaruhi proses transmisi pesan:
1. Saluran Komunikasi (Communication Channel): Saluran komunikasi yang digunakan dapat mempengaruhi proses transmisi pesan, seperti kecepatan, kejelasan, dan keamanan (Shannon & Weaver, 1949).
2. Kualitas Pesan (Message Quality): Kualitas pesan yang dikirim dapat mempengaruhi proses transmisi pesan, seperti kejelasan, kesederhanaan, dan relevansi (Berlo, 1960).
3. Kemampuan Pengirim dan Penerima (Sender and Receiver's Ability): Kemampuan pengirim dan penerima dalam mengkodekan dan mendekodekan pesan dapat mempengaruhi proses transmisi pesan (Gudykunst & Ting-Toomey, 1988).
4. Konteks (Context): Konteks komunikasi dapat mempengaruhi proses transmisi pesan, seperti situasi, budaya, dan lingkungan (Hall, 1976).
5. Gangguan (Noise): Gangguan dapat mempengaruhi proses transmisi pesan, seperti noise, kesalahan teknis, atau gangguan lainnya (Shannon & Weaver, 1949).
6. Perbedaan Bahasa dan Budaya (Language and Cultural Differences): Perbedaan bahasa dan budaya dapat mempengaruhi proses transmisi pesan, seperti kesalahpahaman atau kesalahan interpretasi (Gudykunst & Ting-Toomey, 1988).
DAFTAR PUSTAKA
1. Shannon, C. E., & Weaver, W. (1949). The Mathematical Theory of Communication. University of Illinois Press.
2. Berlo, D. K. (1960). The Process of Communication: An Introduction to Theory and Practice. Holt, Rinehart and Winston.
3. Littlejohn, S. W., & Foss, K. A. (2009). Encyclopedia of Communication Theory. Sage Publications.
4. Gudykunst, W. B., & Ting-Toomey, S. (1988). Culture and Interpersonal Communication. Sage Publications.
5. Hall, E. T. (1976). Beyond Culture. Anchor Books.
1. Gudykunst, W. B. (2003). Cross-cultural and intercultural communication. Journal of International Communication, 9(1), 7-24.
2. Kim, Y. Y. (2001). Becoming intercultural: An integrative theory of communication and cross-cultural adaptation. Journal of Intercultural Communication Research, 30(2), 139-154.
3. Miller, G. A. (1956). The Magical Number Seven, Plus or Minus Two: Some Limits on Our Capacity for Processing Information. Psychological Review, 63(2), 81-97.
4. Gudykunst, W. B., & Ting-Toomey, S. (1988). Culture and Interpersonal Communication. Journal of Cross-Cultural Psychology, 19(2), 147-165.
5. Mehrabian, A. (1971). Silent Messages. Wadsworth Publishing Company.
Proses transmisi pesan dalam komunikasi sangat penting untuk menyampaikan informasi dengan efektif.
Apakah Anda ingin saya membantu dengan sesuatu yang lain?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar