Interaksi Sosial

INTERAKSI SOSIAL

Oleh : SRI RAHAYU, S.Pd.

A. DEFINISI

Interaksi sosial adalah suatu proses komunikasi dan hubungan antara individu atau kelompok dalam masyarakat, yang dapat mempengaruhi perilaku, sikap, dan identitas individu atau kelompok. Definisi ini dapat ditemukan dalam berbagai sumber, termasuk buku dan jurnal sosiologi.

B. JENIS-JENIS

 Interaksi sosial adalah proses komunikasi dan interaksi antara individu atau kelompok dalam masyarakat. Berikut adalah beberapa jenis interaksi sosial:

1. Interaksi Langsung: Interaksi langsung adalah interaksi yang terjadi secara langsung antara individu atau kelompok, seperti percakapan, pertemuan, atau kegiatan bersama. (Sumber: George Herbert Mead, "Mind, Self, and Society")

2. Interaksi Tidak Langsung: Interaksi tidak langsung adalah interaksi yang terjadi secara tidak langsung antara individu atau kelompok, seperti melalui media sosial, surat, atau telepon. (Sumber: Erving Goffman, "The Presentation of Self in Everyday Life")

3. Interaksi Primer: Interaksi primer adalah interaksi yang terjadi dalam hubungan yang intim dan personal, seperti hubungan keluarga atau teman dekat. (Sumber: Charles Cooley, "Human Nature and the Social Order")

4. Interaksi Sekunder: Interaksi sekunder adalah interaksi yang terjadi dalam hubungan yang tidak intim dan tidak personal, seperti hubungan antara penjual dan pembeli. (Sumber: Talcott Parsons, "The Social System")

5. Interaksi Formal: Interaksi formal adalah interaksi yang terjadi dalam konteks formal, seperti di tempat kerja atau di sekolah. (Sumber: Max Weber, "The Theory of Social and Economic Organization")

6. Interaksi Informal: Interaksi informal adalah interaksi yang terjadi dalam konteks informal, seperti di tempat rekreasi atau di rumah. (Sumber: Erving Goffman, "Behavior in Public Places")

C. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

a. Faktor Internal

1. Sikap dan Perilaku: Sikap dan perilaku individu dapat mempengaruhi interaksi sosial. Sikap yang positif dan perilaku yang ramah dapat memfasilitasi interaksi sosial, sedangkan sikap yang negatif dan perilaku yang agresif dapat menghambat interaksi sosial (Heider, 1958).

2. Motivasi: Motivasi individu dapat mempengaruhi interaksi sosial. Motivasi untuk berinteraksi dengan orang lain dapat meningkatkan interaksi sosial, sedangkan motivasi untuk menghindari interaksi dapat menghambat interaksi sosial (Maslow, 1943).

3. Kepribadian: Kepribadian individu dapat mempengaruhi interaksi sosial. Kepribadian yang terbuka dan ramah dapat memfasilitasi interaksi sosial, sedangkan kepribadian yang tertutup dan agresif dapat menghambat interaksi sosial (Eysenck, 1967).

b. Faktor Eksternal

1. Lingkungan Sosial: Lingkungan sosial dapat mempengaruhi interaksi sosial. Lingkungan sosial yang mendukung dan positif dapat memfasilitasi interaksi sosial, sedangkan lingkungan sosial yang tidak mendukung dan negatif dapat menghambat interaksi sosial (Bronfenbrenner, 1979).

2. Kebudayaan: Kebudayaan dapat mempengaruhi interaksi sosial. Kebudayaan yang mendukung interaksi sosial dan komunikasi dapat memfasilitasi interaksi sosial, sedangkan kebudayaan yang tidak mendukung interaksi sosial dapat menghambat interaksi sosial (Hall, 1976).

3. Teknologi: Teknologi dapat mempengaruhi interaksi sosial. Teknologi dapat memfasilitasi interaksi sosial dengan memungkinkan komunikasi jarak jauh, namun juga dapat menghambat interaksi sosial jika digunakan secara berlebihan (Turkle, 2015).

D. MANFAAT

Berikut adalah beberapa manfaat interaksi sosial:

1. Membangun Hubungan: Interaksi sosial dapat membangun hubungan antara individu atau kelompok, sehingga dapat memperkuat ikatan sosial dan meningkatkan kualitas hidup.

2. Mengembangkan Identitas: Interaksi sosial dapat membantu individu mengembangkan identitasnya, sehingga dapat memahami dirinya sendiri dan peranannya dalam masyarakat.

3. Mengurangi Konflik: Interaksi sosial dapat mengurangi konflik antara individu atau kelompok, sehingga dapat meningkatkan harmoni dan stabilitas sosial.

4. Meningkatkan Kualitas Hidup: Interaksi sosial dapat meningkatkan kualitas hidup individu dan masyarakat, sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan dan kebahagiaan.

5. Mengembangkan Keterampilan Sosial: Interaksi sosial dapat membantu individu mengembangkan keterampilan sosial, seperti kemampuan berkomunikasi, bekerja sama, dan memecahkan masalah.

DAFTAR PUSTAKA

1. Ritzer, G., & Goodman, D. J. (2010). Sosiologi. Jakarta: Rajawali Pers.

2. Goffman, E. (1959). The Presentation of Self in Everyday Life. New York: Doubleday.

3. Thio, A. (2010). Sosiologi: Suatu Pengantar. Jakarta: Rajawali Pers.

4. Mead, G. H. (1934). Mind, Self, and Society. University of Chicago Press, Chicago.

5. Cooley, C. H. (1902). Human Nature and the Social Order. Charles Scribner's Sons, New York.

6. Parsons, T. (1951). The Social System. Routledge, London.

7. Weber, M. (1947). The Theory of Social and Economic Organization. Oxford University Press, New York.

8. Giddens, A. (2006). Sosiologi. Jakarta: Rajawali Pers.

9. Heider, F. (1958). The Psychology of Interpersonal Relations. Wiley, New York.

10. Maslow, A. H. (1943). A Theory of Human Motivation. Psychological Review, 50(4), 370-396.