PROSES SOSIAL
Oleh : SRI RAHAYU, S.Pd.
A. DEFINISI
Proses sosial adalah suatu konsep sosiologi yang merujuk pada interaksi dan perubahan yang terjadi dalam masyarakat sebagai hasil dari interaksi antara individu dan kelompok. Proses sosial dapat berupa proses yang dinamis dan kompleks, yang melibatkan perubahan dalam struktur sosial, norma, nilai, dan perilaku individu dan kelompok.
Definisi proses sosial dapat ditemukan dalam berbagai sumber, termasuk buku dan jurnal sosiologi. Berikut adalah beberapa definisi proses sosial yang dapat ditemukan dalam literatur:
- Menurut George Herbert Mead, proses sosial adalah suatu proses yang melibatkan interaksi antara individu dan kelompok, yang membentuk struktur sosial dan kebudayaan (Mead, 1934).
- Menurut Talcott Parsons, proses sosial adalah suatu proses yang melibatkan interaksi antara sistem sosial dan lingkungan, yang membentuk struktur sosial dan fungsi sosial (Parsons, 1951).
Dalam buku "Sosiologi: Suatu Pengantar" oleh Soerjono Soekanto, proses sosial didefinisikan sebagai suatu proses yang melibatkan interaksi antara individu dan kelompok, yang membentuk struktur sosial dan kebudayaan (Soekanto, 2014).
Dalam jurnal "Sociological Theory", proses sosial didefinisikan sebagai suatu proses yang melibatkan perubahan dalam struktur sosial, norma, nilai, dan perilaku individu dan kelompok (Sociological Theory, 2007).
B. JENIS-JENIS
1. Proses Asosiasi: Proses asosiasi adalah proses sosial yang terjadi ketika individu atau kelompok bergabung untuk mencapai tujuan bersama. Contohnya adalah pembentukan organisasi atau kelompok sosial.
2. Proses Disosiasi: Proses disosiasi adalah proses sosial yang terjadi ketika individu atau kelompok berpisah atau meninggalkan kelompok sosial. Contohnya adalah perceraian atau pengunduran diri dari organisasi.
3. Proses Akomodasi: Proses akomodasi adalah proses sosial yang terjadi ketika individu atau kelompok menyesuaikan diri dengan lingkungan sosial yang baru. Contohnya adalah adaptasi imigran ke negara baru.
4. Proses Asimilasi: Proses asimilasi adalah proses sosial yang terjadi ketika individu atau kelompok mengadopsi budaya dan nilai-nilai sosial dari kelompok lain. Contohnya adalah asimilasi budaya imigran ke budaya lokal.
5. Proses Kompetisi: Proses kompetisi adalah proses sosial yang terjadi ketika individu atau kelompok bersaing untuk mencapai tujuan yang sama. Contohnya adalah kompetisi dalam dunia bisnis atau olahraga.
6. Proses Konflik: Proses konflik adalah proses sosial yang terjadi ketika individu atau kelompok memiliki kepentingan yang berbeda dan bersaing untuk mencapai tujuan yang sama. Contohnya adalah konflik antara pekerja dan pengusaha.
C. FAKTOR YANG MEMPENGARUHIMEMPENGARUHI
1. Faktor Internal:
- Sikap dan Perilaku Individu: Sikap dan perilaku individu dapat mempengaruhi proses sosial, seperti bagaimana individu berinteraksi dengan orang lain dan bagaimana mereka memandang diri sendiri dan orang lain.
- Nilai dan Norma: Nilai dan norma yang dianut oleh individu dan masyarakat dapat mempengaruhi proses sosial, seperti bagaimana individu berperilaku dan berinteraksi dengan orang lain.
2. Faktor Eksternal:
- Lingkungan Sosial: Lingkungan sosial dapat mempengaruhi proses sosial, seperti bagaimana individu berinteraksi dengan orang lain dan bagaimana mereka memandang diri sendiri dan orang lain.
- Struktur Sosial: Struktur sosial dapat mempengaruhi proses sosial, seperti bagaimana individu dan kelompok berinteraksi dan bagaimana kekuasaan dan sumber daya didistribusikan.
- Teknologi: Teknologi dapat mempengaruhi proses sosial, seperti bagaimana individu berinteraksi dan berkomunikasi dengan orang lain.
3. Faktor Kebudayaan:
- Kebudayaan: Kebudayaan dapat mempengaruhi proses sosial, seperti bagaimana individu berperilaku dan berinteraksi dengan orang lain.
- Simbol dan Bahasa: Simbol dan bahasa dapat mempengaruhi proses sosial, seperti bagaimana individu berkomunikasi dan memandang diri sendiri dan orang lain.
D. DAMPAK
a. Dampak Positif Proses Sosial
1. Perubahan Sosial: Proses sosial dapat membawa perubahan sosial yang positif, seperti peningkatan kesadaran sosial, perubahan nilai-nilai sosial, dan peningkatan kualitas hidup.
2. Integrasi Sosial: Proses sosial dapat membawa integrasi sosial, seperti peningkatan kohesi sosial, pengurangan konflik, dan peningkatan kerja sama antara individu dan kelompok.
3. Pengembangan Masyarakat: Proses sosial dapat membawa pengembangan masyarakat, seperti peningkatan ekonomi, pendidikan, dan kesehatan.
b. Dampak Negatif Proses Sosial
1. Disintegrasi Sosial: Proses sosial dapat membawa disintegrasi sosial, seperti peningkatan konflik, pengurangan kohesi sosial, dan peningkatan ketidaksetaraan sosial.
2. Konflik Sosial: Proses sosial dapat membawa konflik sosial, seperti konflik antara individu, kelompok, atau masyarakat.
3. Ketidaksetaraan Sosial: Proses sosial dapat membawa ketidaksetaraan sosial, seperti peningkatan kesenjangan ekonomi, pendidikan, dan kesehatan.
E. MANFAAT
Manfaat proses sosial dapat dibagi menjadi beberapa aspek, antara lain:
- Membangun Hubungan: Proses sosial dapat membangun hubungan antara individu atau kelompok, sehingga dapat meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraan masyarakat
- Mengembangkan Identitas: Proses sosial dapat mengembangkan identitas individu atau kelompok, sehingga dapat meningkatkan kesadaran diri dan peran dalam masyarakat
- Mengurangi Konflik: Proses sosial dapat mengurangi konflik antara individu atau kelompok, sehingga dapat meningkatkan harmoni dan stabilitas masyarakat
- Meningkatkan Kualitas Hidup: Proses sosial dapat meningkatkan kualitas hidup individu atau kelompok, sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan dan kebahagiaan masyarakat
DAFTAR PUSTAKA
1. Giddens, A. (2006). Sosiologi. Jakarta: Rajawali Pers.
2. Soemardjan, S. (1992). Proses Sosial. Jakarta: PT Rineka Cipta.
3. Soekanto, S. (2014). Sosiologi: Suatu Pengantar. Jakarta: Rajawali Pers.
4. Mead, G. H. (1934). Mind, Self, and Society. University of Chicago Press, Chicago.
5. Goffman, E. (1959). The Presentation of Self in Everyday Life. New York: Doubleday.
6. Parsons, T. (1951). The Social System. Routledge, London.
7. Weber, M. (1947). The Theory of Social and Economic Organization. Oxford University Press, New York.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar