KESEIMBANGAN DALAM DESAIN ARSITEKTUR
Oleh : SRI RAHAYU, S.Pd.
A. DEFINISI KESEIMBANGAN
Keseimbangan dalam desain arsitektur adalah keadaan di mana semua elemen desain, seperti bentuk, ukuran, warna, dan tekstur, diatur sedemikian rupa sehingga menciptakan kesan harmonis dan stabil. Keseimbangan ini dapat dicapai melalui penggunaan prinsip-prinsip desain yang tepat, seperti simetri, asimetri, dan proporsi.
Menurut Ching (2015), keseimbangan adalah "suatu keadaan di mana semua elemen desain berada dalam harmoni dan stabilitas, sehingga menciptakan kesan yang menyenangkan dan estetis." (Ching, F. D. K. (2015). Architecture: Form, Space, and Order. John Wiley & Sons.)
Sementara itu, menurut Pile (2014), keseimbangan adalah "suatu prinsip desain yang digunakan untuk menciptakan kesan harmonis dan stabil dalam suatu komposisi." (Pile, J. (2014). A Brief History of Interior Design. Gibbs Smith.)
B. JENIS-JENIS KESEIMBANGAN
1. Keseimbangan Simetri: Keseimbangan simetri adalah jenis keseimbangan yang dicapai melalui penggunaan elemen-elemen yang sama atau serupa pada kedua sisi sumbu tengah. Contohnya adalah bangunan yang memiliki sayap yang sama pada kedua sisi bangunan utama.
Sumber: Ching, F. D. K. (2014). Architecture: Form, Space, & Order. John Wiley & Sons.
2. Keseimbangan Asimetri: Keseimbangan asimetri adalah jenis keseimbangan yang dicapai melalui penggunaan elemen-elemen yang berbeda pada kedua sisi sumbu tengah, namun tetap menciptakan kesan keseimbangan. Contohnya adalah bangunan yang memiliki elemen-elemen yang berbeda pada kedua sisi bangunan utama, namun tetap menciptakan kesan keseimbangan melalui penggunaan warna, tekstur, atau ukuran yang berbeda.
Sumber: ching, F. D. K. (2014). Architecture: Form, Space, & Order. John Wiley & Sons.
3. Keseimbangan Radial: Keseimbangan radial adalah jenis keseimbangan yang dicapai melalui penggunaan elemen-elemen yang diatur secara radial dari pusat bangunan. Contohnya adalah bangunan yang memiliki elemen-elemen yang diatur secara radial dari pusat bangunan, seperti bangunan dengan bentuk lingkaran atau bintang.
Sumber: Unwin, S. (2013). Analysing Architecture. Routledge.
4. Keseimbangan Dinamis: Keseimbangan dinamis adalah jenis keseimbangan yang dicapai melalui penggunaan elemen-elemen yang bergerak atau berubah dalam suatu pola tertentu. Contohnya adalah bangunan yang memiliki elemen-elemen yang bergerak atau berubah dalam suatu pola tertentu, seperti bangunan dengan bentuk yang dinamis atau bangunan dengan elemen-elemen yang dapat diatur.
Sumber: Arnheim, R. (1977). The Dynamics of Architectural Form. University of California Press.
C. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KESEIMBANGAN
1. Proporsi: Proporsi adalah perbandingan antara ukuran dan skala elemen-elemen arsitektur. Proporsi yang baik dapat menciptakan kesan yang harmonis dan seimbang. (Sumber: "The Elements of Architecture" oleh Robert Vischer)
2. Simetri: Simetri adalah konsep yang menggunakan elemen-elemen yang sama atau serupa pada kedua sisi sumbu tengah. Simetri dapat menciptakan kesan yang formal dan seimbang. (Sumber: "Architecture: Form, Space, and Order" oleh Francis D.K. Ching)
3. Asimetri: Asimetri adalah konsep yang menggunakan elemen-elemen yang berbeda pada kedua sisi sumbu tengah. Asimetri dapat menciptakan kesan yang dinamis dan menarik. (Sumber: "The Architecture of the City" oleh Aldo Rossi)
4. Keseimbangan Visual: Keseimbangan visual adalah konsep yang menggunakan elemen-elemen visual seperti warna, tekstur, dan bentuk untuk menciptakan kesan yang seimbang. (Sumber: "Visual Perception and Design" oleh David A. Lauer)
5. Keseimbangan Struktural: Keseimbangan struktural adalah konsep yang menggunakan elemen-elemen struktural seperti kolom, balok, dan dinding untuk menciptakan kesan yang seimbang dan stabil. (Sumber: "Structural Analysis and Design" oleh Russell C. Hibbeler)
6. Konteks: Konteks adalah faktor yang mempengaruhi keseimbangan arsitektur, termasuk lingkungan sekitar, budaya, dan sejarah. (Sumber: "Architecture and Context" oleh Jeremy Till)
7. Skala: Skala adalah faktor yang mempengaruhi keseimbangan arsitektur, termasuk ukuran dan proporsi bangunan dalam kaitannya dengan lingkungan sekitar. (Sumber: "The Scale of Architecture" oleh Robert Venturi)
D. MANFAAT KESEIMBANGAN
1. Meningkatkan Estetika: Keseimbangan dalam arsitektur dapat meningkatkan estetika bangunan, membuatnya terlihat lebih harmonis dan indah. (Sumber: Ching, F. D. K. (2014). Architecture: Form, Space, and Order. John Wiley & Sons)
2. Meningkatkan Fungsionalitas: Keseimbangan dalam arsitektur juga dapat meningkatkan fungsionalitas bangunan, membuatnya lebih mudah digunakan dan dinikmati oleh pengguna. (Sumber: Zeisel, J. (2006). Inquiry by Design: Environment/Behavior/Neuroscience in Architecture, Interiors, Landscape, and Planning. W.W. Norton & Company)
3. Meningkatkan Kenyamanan: Keseimbangan dalam arsitektur dapat meningkatkan kenyamanan pengguna bangunan, membuatnya merasa lebih nyaman dan aman. (Sumber: Kaplan, S. (1995). The restorative benefits of nature: Toward an integrative framework. Journal of Environmental Psychology, 15(3), 169-182)
4. Meningkatkan Nilai Bangunan: Keseimbangan dalam arsitektur dapat meningkatkan nilai bangunan, membuatnya lebih menarik bagi investor dan pengguna. (Sumber: RICS (2017). The Impact of Design on Property Value. Royal Institution of Chartered Surveyors)
DAFTAR PUSTAKA
1. Ching, F. D. K. (2015). Architecture: Form, Space, and Order. John Wiley & Sons.
2. Pile, J. (2014). A Brief History of Interior Design. Gibbs Smith.
3. Lawson, B. (2001). The Language of Space. Architectural Press.
4. Unwin, S. (2013). Analysing Architecture. Routledge.
5. Arnheim, R. (1977). The Dynamics of Architectural Form. University of California Press.
6. Zevi, B. (1957). Architecture as Space: How to Look at Architecture. Horizon Press.
7. Vischer, R. (1993). The Elements of Architecture. New York: Harper & Row.
8. Rossi, A. (1982). The Architecture of the City. Cambridge, MA: MIT Press.
9. Lauer, D. A. (2012). Visual Perception and Design. New York: McGraw-Hill.
10. Hibbeler, R. C. (2015). Structural Analysis and Design. Upper Saddle River, NJ: Pearson Education.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar