BANGUNAN HUNIAN
Oleh : SRI RAHAYU, S.Pd.
A. DEFINISI
Definisi bangunan hunian dapat didefinisikan sebagai bangunan yang dirancang untuk digunakan sebagai tempat tinggal manusia. Bangunan hunian dapat berupa rumah tunggal, apartemen, kondominium, atau jenis hunian lainnya.
Menurut buku "Arsitektur: Bentuk, Ruang, dan Tatanan" oleh Francis D.K. Ching, bangunan hunian adalah "bangunan yang dirancang untuk menyediakan tempat tinggal bagi individu atau keluarga" (Ching, 2015).
Sementara itu, jurnal "Journal of Housing and the Built Environment" mendefinisikan bangunan hunian sebagai "bangunan yang dirancang untuk menyediakan tempat tinggal yang aman, nyaman, dan sehat bagi penghuninya" (Journal of Housing and the Built Environment, 2019).
Dalam konteks desain arsitektur, bangunan hunian harus dirancang untuk memenuhi kebutuhan dan preferensi penghuni, serta mempertimbangkan faktor-faktor seperti iklim, lingkungan, dan budaya.
B. TUJUAN
Berikut adalah beberapa tujuan bangunan hunian yang lebih spesifik:
1. Menyediakan tempat tinggal yang aman : Bangunan hunian harus dirancang untuk melindungi penghuninya dari bahaya seperti cuaca ekstrem, kebakaran, dan kejahatan.
2. Menyediakan tempat tinggal yang nyaman : Bangunan hunian harus dirancang untuk menyediakan kenyamanan bagi penghuninya, termasuk kenyamanan fisik dan psikologis.
3. Menyediakan tempat tinggal yang fungsional : Bangunan hunian harus dirancang untuk memenuhi kebutuhan fungsional penghuninya, seperti tempat tidur, dapur, dan kamar mandi.
4. Meningkatkan kualitas hidup : Bangunan hunian yang dirancang dengan baik dapat meningkatkan kualitas hidup penghuninya, termasuk kesehatan, keselamatan, dan kesejahteraan.
5. Merefleksikan identitas dan gaya hidup : Bangunan hunian juga dapat merefleksikan identitas dan gaya hidup penghuninya, termasuk preferensi estetika dan kebutuhan fungsional.
Menurut buku "Arsitektur Rumah Tinggal" oleh Ir. Hartono Poerbo, (tautan tidak tersedia) (2000), tujuan bangunan hunian adalah untuk menyediakan tempat tinggal yang aman, nyaman, dan fungsional bagi penghuninya.
Sementara itu, jurnal "Journal of Housing and the Built Environment" (2018) juga membahas tentang tujuan bangunan hunian, termasuk menyediakan tempat tinggal yang aman, nyaman, dan fungsional, serta meningkatkan kualitas hidup penghuninya.
Dalam konteks yang lebih luas, tujuan bangunan hunian juga dapat dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti:
- Konteks sosial dan budaya : Bangunan hunian dapat merefleksikan konteks sosial dan budaya penghuninya, termasuk nilai-nilai dan norma-norma yang berlaku.
- Konteks lingkungan : Bangunan hunian dapat dirancang untuk meminimalkan dampak lingkungan, seperti penggunaan energi yang efisien dan penggunaan bahan-bahan yang ramah lingkungan.
- Konteks ekonomi : Bangunan hunian dapat dirancang untuk memenuhi kebutuhan ekonomi penghuninya, termasuk biaya yang terjangkau dan penggunaan sumber daya yang efisien.
C. ELEMEN-ELEMEN BANGUNAN HUNIAN
1. Struktur Bangunan
Struktur bangunan adalah elemen yang paling dasar dari bangunan hunian. Struktur bangunan terdiri dari fondasi, dinding, dan atap. Fondasi adalah bagian bangunan yang berada di bawah tanah dan berfungsi sebagai penopang bangunan. Dinding adalah bagian bangunan yang berdiri tegak dan berfungsi sebagai pembatas ruang. Atap adalah bagian bangunan yang berada di atas dan berfungsi sebagai pelindung dari cuaca.
2. Dinding
Dinding adalah elemen bangunan yang berfungsi sebagai pembatas ruang dan penopang struktur bangunan. Dinding dapat terbuat dari berbagai bahan, seperti batu bata, beton, atau kayu.
3. Jendela
Jendela adalah elemen bangunan yang berfungsi sebagai sumber cahaya alami dan ventilasi. Jendela dapat terbuat dari berbagai bahan, seperti kayu, aluminium, atau PVC.
4. Pintu
Pintu adalah elemen bangunan yang berfungsi sebagai akses masuk dan keluar dari bangunan. Pintu dapat terbuat dari berbagai bahan, seperti kayu, aluminium, atau baja.
5. Atap
Atap adalah elemen bangunan yang berfungsi sebagai pelindung dari cuaca. Atap dapat terbuat dari berbagai bahan, seperti genteng, seng, atau aspal.
6. Lantai
Lantai adalah elemen bangunan yang berfungsi sebagai permukaan yang dapat dilalui. Lantai dapat terbuat dari berbagai bahan, seperti kayu, keramik, atau beton.
7. Plafon
Plafon adalah elemen bangunan yang berfungsi sebagai penutup langit-langit ruangan. Plafon dapat terbuat dari berbagai bahan, seperti gypsum, kayu, atau PVC.
Dalam buku "Arsitektur Rumah Tinggal" oleh Ir. Soegijanto Padmomartono, dijelaskan bahwa elemen-elemen bangunan hunian terdiri dari struktur bangunan, dinding, jendela, pintu, atap, lantai, dan plafon. Buku ini juga menjelaskan tentang prinsip-prinsip desain bangunan hunian yang baik.
Dalam jurnal "Journal of Housing and the Built Environment" (Springer, 2020), terdapat artikel yang membahas tentang elemen-elemen bangunan hunian yang berkelanjutan. Artikel ini menjelaskan bahwa elemen-elemen bangunan hunian yang berkelanjutan dapat membantu mengurangi dampak lingkungan dan meningkatkan kualitas hidup penghuni.
Dalam artikel "Elemen-Elemen Bangunan Hunian" oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (2019), dijelaskan bahwa elemen-elemen bangunan hunian terdiri dari struktur bangunan, dinding, jendela, pintu, atap, lantai, dan plafon. Artikel ini juga menjelaskan tentang pentingnya memperhatikan kualitas elemen-elemen bangunan hunian untuk meningkatkan kualitas hidup penghuni
D. JENIS-JENIS BANGUNAN HUNIAN
1. Rumah Tunggal
Rumah tunggal adalah bangunan hunian yang berdiri sendiri dan memiliki satu unit hunian. Rumah tunggal dapat berupa rumah minimalis, rumah modern, atau rumah tradisional.
2. Apartemen
Apartemen adalah bangunan hunian yang terdiri dari beberapa unit hunian yang terpisah. Apartemen dapat berupa apartemen mewah, apartemen sederhana, atau apartemen studio.
3. Kondominium
Kondominium adalah bangunan hunian yang terdiri dari beberapa unit hunian yang terpisah dan dimiliki oleh individu atau kelompok. Kondominium dapat berupa kondominium mewah, kondominium sederhana, atau kondominium apartemen.
4. Townhouse
Townhouse adalah bangunan hunian yang terdiri dari beberapa unit hunian yang terhubung satu sama lain. Townhouse dapat berupa townhouse mewah, townhouse sederhana, atau townhouse modern.
5. Vila
Vila adalah bangunan hunian yang terletak di daerah pedesaan atau pinggiran kota. Vila dapat berupa vila mewah, vila sederhana, atau vila tradisional.
6. Rumah Susun
Rumah susun adalah bangunan hunian yang terdiri dari beberapa unit hunian yang bertingkat. Rumah susun dapat berupa rumah susun sederhana, rumah susun menengah, atau rumah susun mewah.
7. Rumah Tradisional
Rumah tradisional adalah bangunan hunian yang dirancang dan dibangun dengan menggunakan bahan dan teknik tradisional. Rumah tradisional dapat berupa rumah adat, rumah joglo, atau rumah tradisional lainnya.
8. Rumah Modern
Rumah modern adalah bangunan hunian yang dirancang dan dibangun dengan menggunakan teknologi dan bahan modern. Rumah modern dapat berupa rumah minimalis, rumah futuristik, atau rumah modern lainnya.
E. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DESAIN BANGUNAN HUNIAN
Faktor yang mempengaruhi desain bangunan hunian dapat dibagi menjadi beberapa kategori, yaitu:
1. Faktor Fisik : Faktor fisik meliputi lokasi, iklim, topografi, dan kondisi lingkungan sekitar.
2. Faktor Sosial : Faktor sosial meliputi kebutuhan dan preferensi penghuni, seperti jumlah anggota keluarga, usia, dan gaya hidup.
3. Faktor Ekonomi : Faktor ekonomi meliputi biaya pembangunan, biaya operasional, dan nilai properti.
4. Faktor Estetika : Faktor estetika meliputi desain arsitektur, warna, dan tekstur bangunan.
5. Faktor Teknologi : Faktor teknologi meliputi penggunaan teknologi bangunan, seperti sistem HVAC, sistem keamanan, dan sistem energi terbarukan
DAFTAR PUSTAKA
1. Poerbo, H. (2000). Arsitektur Rumah Tinggal. Yogyakarta: Penerbit Andi.
2. Ching, F. D. K. (2015). Arsitektur: Bentuk, Ruang, dan Tatanan. Jakarta: Erlangga.
3. Padmomartono, Ir. Soegijanto. (2017). Arsitektur Rumah Tinggal. Penerbit Andi.
4. Martokusumo, Ir. Widjaja. (2010). Arsitektur Rumah Tinggal. Penerbit Andi Offset.
5. Jacobs, J. (1961). The Death and Life of Great American Cities. Random House.
6. Rossi, A. (1966). The Architecture of the City. MIT Press.
7. Gelfand, L. (2010). Sustainable Residential Design. Wiley.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar