KONSEP DASAR BUDAYA
Oleh : SRI RAHAYU, S.Pd.
A. DEFINISI
Budaya adalah suatu sistem yang kompleks dari nilai-nilai, norma-norma, kepercayaan, dan praktik-praktik yang dimiliki oleh suatu masyarakat dan mempengaruhi perilaku dan interaksi sosial anggotanya. Budaya mencakup segala aspek kehidupan manusia, termasuk bahasa, adat istiadat, seni, teknologi, dan lain-lain.
Menurut Edward Burnett Tylor, seorang antropolog Inggris, budaya dapat didefinisikan sebagai:
"Culture ... is that complex whole which includes knowledge, belief, art, morals, law, custom, and any other capabilities and habits acquired by man as a member of society." (Tylor, 1871)
Artinya:
"Budaya ... adalah suatu keseluruhan yang kompleks yang mencakup pengetahuan, kepercayaan, seni, moral, hukum, adat istiadat, dan kemampuan serta kebiasaan lain yang diperoleh manusia sebagai anggota masyarakat."
B. KARAKTERISTIK
1. Nilai-nilai (Values): prinsip-prinsip dasar yang dianggap penting oleh suatu masyarakat dan mempengaruhi perilaku anggotanya. Nilai-nilai ini dapat berupa nilai-nilai moral, etika, atau estetika. (Sumber: Kluckhohn, 1951)
2. Norma-norma (Norms): aturan-aturan yang mengatur perilaku sosial dan interaksi antara anggota masyarakat. Norma-norma ini dapat berupa norma-norma formal atau informal. (Sumber: Sumner, 1906)
3. Kepercayaan (Beliefs): keyakinan-keyakinan yang dimiliki oleh suatu masyarakat tentang dunia dan kehidupan. Kepercayaan ini dapat berupa kepercayaan agama, kepercayaan tentang alam, atau kepercayaan tentang manusia. (Sumber: Tylor, 1871)
4. Praktik-praktik (Practices): tindakan-tindakan yang dilakukan oleh anggota masyarakat dalam kehidupan sehari-hari. Praktik-praktik ini dapat berupa praktik-praktik ritual, praktik-praktik sosial, atau praktik-praktik ekonomi. (Sumber: Bourdieu, 1977)
5. Simbol-simbol (Symbols): objek-objek, kata-kata, atau tindakan-tindakan yang memiliki makna khusus dalam suatu masyarakat. Simbol-simbol ini dapat berupa simbol-simbol agama, simbol-simbol sosial, atau simbol-simbol budaya. (Sumber: Geertz, 1973)
6. Bahasa (Language): sistem komunikasi yang digunakan oleh suatu masyarakat untuk mengungkapkan pikiran, perasaan, dan pengalaman. Bahasa dapat berupa bahasa verbal atau bahasa non-verbal. (Sumber: Sapir, 1921)
7. Seni dan Estetika (Art and Aesthetics): ekspresi-ekspresi kreatif yang dimiliki oleh suatu masyarakat dan mempengaruhi persepsi dan pengalaman anggotanya. Seni dan estetika dapat berupa seni visual, seni musik, atau seni sastra. (Sumber: Boas, 1927)
C. KOMPONEN
1. Dipelajari (Learned): Budaya dipelajari melalui proses sosialisasi dan enkulturasi, yaitu proses memperoleh pengetahuan, nilai-nilai, dan praktik-praktik budaya dari generasi ke generasi.
2. Dibagi (Shared): Budaya dibagi oleh anggota masyarakat dan mempengaruhi perilaku dan interaksi sosial mereka. Budaya yang dibagi dapat memperkuat identitas dan solidaritas sosial.
3. Dinamis (Dynamic): Budaya dapat berubah dan berkembang seiring waktu, dipengaruhi oleh faktor-faktor internal dan eksternal seperti perubahan sosial, ekonomi, dan teknologi.
4. Relatif (Relative): Budaya relatif terhadap konteks sosial dan historisnya. Apa yang dianggap baik atau buruk, benar atau salah dapat berbeda-beda antara budaya yang satu dengan yang lain.
5. Sistematis (Systematic): Budaya merupakan suatu sistem yang kompleks dan terintegrasi, terdiri dari berbagai komponen seperti nilai-nilai, norma-norma, kepercayaan, dan praktik-praktik yang saling terkait.
D. FUNGSI
Budaya memiliki beberapa fungsi yang penting dalam kehidupan masyarakat. Berikut beberapa fungsi budaya:
1. Mengatur perilaku: Budaya mengatur perilaku sosial dan interaksi antara anggota masyarakat. Norma-norma dan nilai-nilai budaya membantu menentukan apa yang dianggap benar dan salah, serta bagaimana anggota masyarakat harus berperilaku dalam situasi tertentu.
2. Mengidentifikasi: Budaya membantu mengidentifikasi identitas suatu masyarakat dan membedakannya dari masyarakat lain. Budaya memberikan rasa kesamaan dan kesetaraan antara anggota masyarakat.
3. Menghubungkan: Budaya menghubungkan anggota masyarakat dan memfasilitasi interaksi sosial. Budaya memberikan bahasa, simbol, dan ritual yang digunakan untuk berkomunikasi dan berinteraksi.
4. Mengadaptasi: Budaya membantu masyarakat beradaptasi dengan lingkungan sekitarnya. Budaya memberikan pengetahuan dan teknologi yang digunakan untuk menghadapi tantangan lingkungan.
5. Mengembangkan kreativitas: Budaya memberikan ruang untuk kreativitas dan inovasi. Budaya memungkinkan anggota masyarakat untuk mengembangkan ide-ide baru dan menciptakan karya seni.
DAFTAR PUSTAKA
1. Tylor, E. B. (1871). Primitive Culture: Researches into the Development of Mythology, Philosophy, Religion, Language, Art, and Custom. London: John Murray.
2. Boas, F. (1927). Primitive Art. Oslo: Aschehoug.
3. Bourdieu, P. (1977). Outline of a Theory of Practice. Cambridge University Press.
4. Geertz, C. (1973). The Interpretation of Cultures. Basic Books.
5. Kluckhohn, C. (1951). Values and Value-Orientations in the Theory of Action. Dalam T. Parsons & E. A. Shils (Eds.), Toward a General Theory of Action. Harvard University Press.
6. Sapir, E. (1921). Language: An Introduction to the Study of Speech. Harcourt, Brace and Company.
7. Sumner, W. G. (1906). Folkways: A Study of the Sociological Importance of Usages, Manners, Customs, Mores, and Morals. Ginn and Company.
8. Herskovits, M. J. (1948). Man and His Works: The Science of Cultural Anthropology. New York: Alfred A. Knopf.
9. Keesing, R. M. (1976). Cultural Anthropology: A Contemporary Perspective. New York: Holt, Rinehart and Winston.
10. Parsons, T. (1951). The Social System. New York: Free Press.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar