KURIKULUM 1964
Oleh : SRI RAHAYU, S.Pd.
A. LATAR BELAKANG
Kurikulum 1964 lahir sebagai respons terhadap perubahan sosial dan politik di Indonesia pada masa itu. Pemerintah ingin menciptakan kurikulum yang lebih relevan dengan kebutuhan masyarakat dan mempersiapkan siswa untuk menghadapi tantangan masa depan. Pada masa itu, Indonesia sedang mengalami perubahan besar dalam bidang politik, ekonomi, dan sosial.
Perubahan sosial dan politik yang terjadi pada masa itu antara lain:
- Perubahan rezim pemerintahan : Pada tahun 1966, Indonesia mengalami perubahan rezim pemerintahan dari Orde Lama ke Orde Baru, yang dipimpin oleh Presiden Soeharto. Perubahan ini membawa dampak besar pada kebijakan pendidikan di Indonesia.
- Pembangunan nasional : Pada masa itu, pemerintah Indonesia sedang giat-giatnya melakukan pembangunan nasional dalam berbagai bidang, termasuk pendidikan. Kurikulum 1964 dirancang untuk memenuhi kebutuhan pembangunan nasional tersebut.
- Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi : Pada masa itu, ilmu pengetahuan dan teknologi sedang berkembang pesat di seluruh dunia. Kurikulum 1964 dirancang untuk mempersiapkan siswa menghadapi tantangan masa depan dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi.
B. TUJUAN
Tujuan kurikulum 1964 adalah untuk membentuk manusia yang memiliki dasar-dasar pengetahuan, kecakapan, dan ketangkasan baik lahir maupun batin, serta mengembangkan bakat dan kesukaannya. Kurikulum ini juga bertujuan untuk meningkatkan kesadaran nasional dan patriotisme.
Dalam kurikulum 1964, tujuan tersebut diimplementasikan melalui beberapa aspek, antara lain:
1. Pembentukan Karakter : Kurikulum 1964 bertujuan untuk membentuk karakter siswa yang kuat dan berakhlak mulia.
2. Pengembangan Pengetahuan : Kurikulum ini juga bertujuan untuk mengembangkan pengetahuan siswa dalam berbagai bidang, seperti ilmu pengetahuan alam, matematika, dan bahasa.
3. Peningkatan Kesadaran Nasional : Kurikulum 1964 bertujuan untuk meningkatkan kesadaran nasional dan patriotisme siswa, sehingga mereka dapat menjadi warga negara yang baik dan bertanggung jawab.
C. STRUKTUR
Kurikulum 1964 memiliki struktur yang lebih fleksibel dan terintegrasi, dengan penekanan pada:
1. Pendidikan Pancasila : Kurikulum ini menekankan pentingnya pendidikan Pancasila sebagai landasan idiil negara.
2. Pendidikan Kewarganegaraan : Kurikulum ini juga menekankan pentingnya pendidikan kewarganegaraan untuk meningkatkan kesadaran nasional dan patriotisme.
3. Mata Pelajaran Inti : Kurikulum 1964 memiliki mata pelajaran inti yang wajib diajarkan, seperti:
- Bahasa Indonesia
- Matematika
- Ilmu Pengetahuan Alam
4. Mata Pelajaran Pilihan : Kurikulum ini juga menyediakan mata pelajaran pilihan untuk meningkatkan minat dan bakat siswa.
D. KELEBIHAN
Kurikulum 1964 memiliki beberapa kelebihan, antara lain:
1. Lebih Fleksibel : Kurikulum 1964 lebih fleksibel dalam mengakomodasi kebutuhan dan minat siswa yang berbeda-beda.
2. Terintegrasi : Kurikulum ini memiliki struktur yang lebih terintegrasi, dengan penekanan pada hubungan antara mata pelajaran.
3. Penekanan pada Nilai-Nilai : Kurikulum 1964 menekankan pentingnya penerapan nilai-nilai moral dan etika dalam proses pembelajaran.
4. Pengembangan Bakat dan Minat : Kurikulum ini menyediakan kesempatan bagi siswa untuk mengembangkan bakat dan minat mereka melalui mata pelajaran pilihan.
5. Peningkatan Kesadaran Nasional : Kurikulum 1964 bertujuan untuk meningkatkan kesadaran nasional dan patriotisme siswa, sehingga mereka dapat menjadi warga negara yang baik dan bertanggung jawab.
E. KEKURANGAN
Kurikulum 1964 memiliki beberapa kekurangan, antara lain:
1. Belum Merata : Kurikulum 1964 belum bisa menjangkau seluruh wilayah Indonesia secara merata. Keterbatasan sumber daya dan infrastruktur pendidikan membuat kurikulum ini sulit diimplementasikan secara efektif di semua daerah.
2. Keterbatasan Sumber Daya : Kurikulum 1964 memerlukan sumber daya yang memadai untuk implementasinya, namun keterbatasan sumber daya menjadi tantangan. Guru-guru perlu dilatih untuk mengajar dengan metode yang baru, dan fasilitas pendidikan perlu ditingkatkan.
3. Kurangnya Fleksibilitas dalam Implementasi : Kurikulum 1964 mungkin kurang fleksibel dalam implementasinya, sehingga guru-guru perlu memiliki kemampuan adaptasi yang tinggi untuk menghadapi tantangan dalam proses pembelajaran.
4. Ketergantungan pada Guru : Kurikulum 1964 sangat tergantung pada kemampuan dan kualitas guru dalam mengimplementasikan kurikulum. Jika guru tidak memiliki kemampuan yang memadai, maka kurikulum tidak dapat diimplementasikan secara efektif.
DAFTAR PUSTAKA
1. Wahyuni, Sri. (2015). Kurikulum 1964: Sebuah Tinjauan Historis. Jakarta: CV. Akademika Press.
2. Hartono, Yudi. (2017). Sejarah Kurikulum di Indonesia. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.
3. Djali, M. (2018). Pendidikan di Indonesia. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.
4. Arikunto, Suharsimi. (2013). Metode Pengajaran yang Efektif. Jakarta: PT Bumi Aksara.
5. Hamalik, Oemar. (2004). Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar