Selamat Datang

Selamat Datang di Blog Rahayu. Ini adalah blog resmi dari Rahayu. Blog ini resmi rilis pada tahun 2011. Rahayu hanyalah seorang gadis remaja biasa asal Kecamatan Brondong , Kabupaten Lamongan yang ingin selalu mengembangkan kreativitasnya. Blog ini sekarang lagi dalam perbaikan, dari segi kualitas konten maupun semuanya. Karena penulis yang sekaligus pemilik Blog ini pada beberapa tahun terakhir sedang sibuk menyelesaikan studi.nya. Kalian sekarang dapat menikmati beberapa konten, antara lain : "Music" yang akan diposting tiap 3 hari sekali, "Komputer" yang akan diposting 1 kali seminggu, "Agama Islam" yang akan diposting 2 hari sekali, "Gaya Hidup" yang akan diposting 2 minggu sekali, dan lain-lain, kalau mau tau jadwalnya silahkan lihat di kolom "'jadwal postingan". Ohh ya kalian juga bisa menghubungi Rahayu melalui:
Halaman facebook: Rahayu

Selasa, 27 Mei 2025

Kurikulum 1968

KURIKULUM 1968

Oleh : SRI RAHAYU, S.Pd


A. SEJARAH

 Latar Belakang Kurikulum 1968: 

- Perubahan kekuasaan dari Orde Lama ke Orde Baru pada tahun 1966 membawa dampak signifikan pada sistem pendidikan di Indonesia.

- Pemerintah Orde Baru melakukan perubahan struktur kurikulum pendidikan dari Pancawardana menjadi pembinaan jiwa Pancasila, pengetahuan dasar, dan kecakapan khusus.

- Kurikulum 1968 dirancang untuk diterapkan secara nasional sebagai pedoman pendidikan dan penerapannya diberi kebebasan kepada setiap daerah sesuai dengan kondisi dan situasi daerah tersebut 



B. TUJUAN

Kurikulum 1968 memiliki beberapa tujuan yang ingin dicapai, antara lain:

1.  Meningkatkan Kualitas Pendidikan : Kurikulum 1968 dirancang untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia dengan menekankan pada pendekatan organisasi mata pelajaran yang lebih efektif.

2.  Mengembangkan Pembinaan Jiwa Pancasila : Kurikulum ini bertujuan untuk mengembangkan pembinaan jiwa Pancasila pada siswa, sehingga mereka dapat memahami dan mengamalkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.

3.  Meningkatkan Pengetahuan Dasar : Kurikulum 1968 juga bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dasar siswa dalam berbagai bidang, seperti bahasa, matematika, dan ilmu pengetahuan alam.

4.  Mengembangkan Kecakapan Khusus : Kurikulum ini juga bertujuan untuk mengembangkan kecakapan khusus siswa, seperti keterampilan dan kemampuan teknis yang dapat membantu mereka dalam karier dan kehidupan sehari-hari.

5.  Meningkatkan Kreativitas dan Inisiatif : Kurikulum 1968 juga bertujuan untuk meningkatkan kreativitas dan inisiatif siswa, sehingga mereka dapat menjadi lebih mandiri dan inovatif dalam menyelesaikan masalah.



C. TOKOH PEMBUAT

Kurikulum 1968 di Indonesia tidak memiliki satu tokoh utama yang secara spesifik disebut sebagai "tokoh pembuat kurikulum". Namun, kurikulum ini merupakan penyempurnaan dari Kurikulum 1964 yang dikembangkan berdasarkan konsep Pancawardhana, yaitu pengembangan moral, kecerdasan, emosional/artistik, keprigelan, dan jasmani.



D. STRUKTUR

Kurikulum 1968 memiliki struktur yang terdiri dari tiga kelompok bidang studi, yaitu:

1.  Pembinaan Jiwa Pancasila : Berfokus pada pembentukan karakter dan nilai-nilai Pancasila, dengan tujuan membentuk siswa yang memiliki kesadaran dan komitmen terhadap nilai-nilai Pancasila.

2.  Pengetahuan Dasar : Berfokus pada pengetahuan dasar yang diperlukan siswa, seperti bahasa, matematika, dan ilmu pengetahuan alam.

3.  Kecakapan Khusus : Berfokus pada pengembangan keterampilan khusus siswa, seperti keterampilan teknis, keterampilan artistik, dan keterampilan lainnya.


a.  Struktur Kurikulum :

Struktur kurikulum 1968 dirancang untuk memenuhi kebutuhan siswa dan masyarakat, dengan tujuan meningkatkan kualitas pendidikan dan membentuk siswa yang memiliki pengetahuan, keterampilan, dan karakter yang baik.


b.  Perubahan Struktur Kurikulum 

Kurikulum 1968 mengubah struktur kurikulum pendidikan dari Pancawardhana menjadi tiga kelompok bidang studi, yaitu:

-  Pembinaan Jiwa Pancasila : Berfokus pada pembentukan karakter dan nilai-nilai Pancasila

-  Pengetahuan Dasar : Berfokus pada pengetahuan dasar yang diperlukan siswa

-  Kecakapan Khusus : Berfokus pada pengembangan keterampilan khusus siswa



E. MATA PELAJARAN

Kurikulum 1968 memiliki beberapa mata pelajaran yang dikelompokkan menjadi tiga kategori, yaitu:

1.  Pembinaan Jiwa Pancasila :

- Pendidikan Pancasila

- Pendidikan Agama

2.  Pengetahuan Dasar :

- Bahasa Indonesia

- Matematika

- Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)

- Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)

3.  Kecakapan Khusus :

- Keterampilan (seperti menjahit, memasak, dan lain-lain)

- Pendidikan Jasmani dan Kesehatan



F. METODE PEMBELAJARAN

Kurikulum 1968 menggunakan beberapa metode pengajaran yang inovatif pada saat itu. Berikut adalah beberapa metode pengajaran yang digunakan dalam kurikulum 1968:

1.  Metode Ceramah : Guru menggunakan metode ceramah untuk menyampaikan materi pelajaran kepada siswa.

2.  Metode Diskusi : Guru menggunakan metode diskusi untuk memfasilitasi siswa dalam memahami materi pelajaran dan mengembangkan keterampilan berpikir kritis.

3.  Metode Praktikum : Guru menggunakan metode praktikum untuk memfasilitasi siswa dalam memahami konsep-konsep ilmiah dan mengembangkan keterampilan praktis.

4.  Metode Proyek : Guru menggunakan metode proyek untuk memfasilitasi siswa dalam mengembangkan keterampilan kerja sama, kreativitas, dan pemecahan masalah.


 Pendekatan Pengajaran 

Kurikulum 1968 juga menggunakan pendekatan pengajaran yang berpusat pada siswa, yaitu:

1.  Pendekatan Student-Centered : Guru menggunakan pendekatan student-centered untuk memfasilitasi siswa dalam memahami materi pelajaran dan mengembangkan keterampilan yang dibutuhkan.

2.  Pendekatan Kontekstual : Guru menggunakan pendekatan kontekstual untuk memfasilitasi siswa dalam memahami materi pelajaran dalam konteks kehidupan sehari-hari.



G. KARAKTERISTIK

Kurikulum 1968 memiliki beberapa karakteristik yang membedakannya dari kurikulum lainnya. Berikut adalah beberapa karakteristik kurikulum 1968:

1.  Pendekatan Organisasi Mata Pelajaran : Kurikulum 1968 menggunakan pendekatan organisasi mata pelajaran, yaitu kelompok pembinaan Pancasila, pengetahuan dasar, dan kecakapan khusus.

2.  Fokus pada Pembentukan Karakter : Kurikulum 1968 berfokus pada pembentukan karakter siswa yang kuat dan berakhlak mulia melalui pembinaan jiwa Pancasila.

3.  Pengembangan Pengetahuan dan Keterampilan : Kurikulum ini juga berfokus pada pengembangan pengetahuan dan keterampilan siswa melalui pengetahuan dasar dan kecakapan khusus.

4.  Fleksibilitas : Kurikulum 1968 memberikan fleksibilitas kepada sekolah dan guru untuk mengembangkan kurikulum sesuai dengan kebutuhan dan kondisi daerah masing-masing.



H. KELEBIHAN

Kurikulum 1968 memiliki beberapa kelebihan, antara lain:

1.  Fokus pada Pembentukan Karakter : Kurikulum 1968 berfokus pada pembentukan karakter siswa yang kuat dan berakhlak mulia melalui pembinaan jiwa Pancasila.

2.  Pengembangan Pengetahuan dan Keterampilan : Kurikulum ini juga berfokus pada pengembangan pengetahuan dan keterampilan siswa melalui pengetahuan dasar dan kecakapan khusus.

3.  Fleksibilitas : Kurikulum 1968 memberikan fleksibilitas kepada sekolah dan guru untuk mengembangkan kurikulum sesuai dengan kebutuhan dan kondisi daerah masing-masing.

4.  Pengembangan Keterampilan Praktis : Kurikulum ini juga berfokus pada pengembangan keterampilan praktis siswa melalui kecakapan khusus.

5.  Meningkatkan Kualitas Pendidikan : Kurikulum 1968 dirancang untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia dengan menekankan pada pendekatan organisasi mata pelajaran yang lebih efektif.



I. KEKURANGAN

Kurikulum 1968 memiliki beberapa kekurangan, antara lain:

1.  Kurang Fleksibel : Kurikulum 1968 dianggap kurang fleksibel dalam mengakomodasi kebutuhan dan minat siswa yang berbeda-beda.

2.  Terlalu Berorientasi pada Pengetahuan : Kurikulum ini terlalu berorientasi pada pengetahuan dan kurang menekankan pada pengembangan keterampilan dan sikap.

3.  Kurang Menekankan pada Kreativitas : Kurikulum 1968 kurang menekankan pada pengembangan kreativitas dan inovasi siswa.

4.  Tidak Sesuai dengan Kebutuhan Masyarakat : Kurikulum ini tidak sepenuhnya sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan dunia kerja pada saat itu.

5.  Keterbatasan Sumber Daya : Implementasi kurikulum 1968 terkendala oleh keterbatasan sumber daya, seperti kurangnya fasilitas dan tenaga pengajar yang berkualitas.



DAFTAR PUSTAKA

1. Hamalik, Oemar. (2004). Kurikulum dan Pembelajaran. Bumi Aksara - Jakarta 

2. Djali, M. (2018). Pendidikan di Indonesia. PT RajaGrafindo Persada - Jakarta 

3. Arikunto, Suharsimi. (2013). Metode Pengajaran yang Efektif. PT Bumi Aksara - Jakarta 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar