Selamat Datang

Selamat Datang di Blog Rahayu. Ini adalah blog resmi dari Rahayu. Blog ini resmi rilis pada tahun 2011. Rahayu hanyalah seorang gadis remaja biasa asal Kecamatan Brondong , Kabupaten Lamongan yang ingin selalu mengembangkan kreativitasnya. Blog ini sekarang lagi dalam perbaikan, dari segi kualitas konten maupun semuanya. Karena penulis yang sekaligus pemilik Blog ini pada beberapa tahun terakhir sedang sibuk menyelesaikan studi.nya. Kalian sekarang dapat menikmati beberapa konten, antara lain : "Music" yang akan diposting tiap 3 hari sekali, "Komputer" yang akan diposting 1 kali seminggu, "Agama Islam" yang akan diposting 2 hari sekali, "Gaya Hidup" yang akan diposting 2 minggu sekali, dan lain-lain, kalau mau tau jadwalnya silahkan lihat di kolom "'jadwal postingan". Ohh ya kalian juga bisa menghubungi Rahayu melalui:
Halaman facebook: Rahayu

Selasa, 27 Mei 2025

Kurikulum 1984

KURIKULUM 1984

Oleh : SRI RAHAYU, S.Pd.


A. SEJARAH

B. TOKOH PERANCANG

pendidikan terkemuka pada saat itu. Namun, tidak ada informasi yang spesifik tentang tokoh tunggal yang menjadi pembuat kurikulum 1984.

Kurikulum 1984 dikembangkan sebagai respons terhadap kebutuhan pendidikan di Indonesia pada saat itu, dengan tujuan meningkatkan kualitas pendidikan dan mempersiapkan siswa untuk menghadapi tantangan masa depan.

Tim pengembang kurikulum 1984 terdiri dari beberapa ahli pendidikan dan praktisi yang bekerja sama untuk mengembangkan kurikulum yang lebih baik.



C. TUJUAN

Kurikulum 1984 di Indonesia dirancang untuk mencapai beberapa tujuan, antara lain:

1. Meningkatkan Kualitas Pendidikan: Kurikulum 1984 dirancang untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia dengan menekankan pada pengembangan keterampilan dan sikap siswa.

2. Mempersiapkan Siswa untuk Menghadapi Tantangan Masa Depan: Kurikulum ini dirancang untuk mempersiapkan siswa menghadapi tantangan masa depan dengan memberikan mereka pengetahuan dan keterampilan yang relevan.

3. Mengembangkan Keterampilan dan Pengetahuan: Kurikulum 1984 berfokus pada pengembangan keterampilan dan pengetahuan siswa dalam berbagai bidang, seperti bahasa, matematika, dan ilmu pengetahuan alam.

4. Meningkatkan Kreativitas dan Inovasi: Kurikulum ini juga berfokus pada pengembangan kreativitas dan inovasi siswa melalui pendekatan yang lebih fleksibel dan terbuka.

5. Mengembangkan Sikap dan Nilai: Kurikulum 1984 juga berfokus pada pengembangan sikap dan nilai siswa, seperti sikap ilmiah, kritis, dan kreatif.



D. KARAKTERISTIK

Kurikulum 1984 memiliki beberapa karakteristik yang membedakannya dari kurikulum lainnya. Berikut adalah beberapa karakteristik kurikulum 1984:

1. Pendekatan Kurikuler yang Sistematis: Kurikulum 1984 menggunakan pendekatan kurikuler yang sistematis, dengan menekankan pada pengembangan keterampilan dan pengetahuan siswa secara terstruktur.

2. Pengembangan Keterampilan dan Pengetahuan: Kurikulum ini berfokus pada pengembangan keterampilan dan pengetahuan siswa, dengan menekankan pada aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik.

3. Pengintegrasian Materi Pelajaran: Kurikulum 1984 mengintegrasikan materi pelajaran yang terkait untuk memberikan pemahaman yang lebih komprehensif kepada siswa.

4. Pengembangan Keterampilan Berpikir Kritis: Kurikulum ini berfokus pada pengembangan keterampilan berpikir kritis siswa, dengan menekankan pada pemecahan masalah dan analisis.

5. Pendekatan yang Berpusat pada Siswa: Kurikulum 1984 menggunakan pendekatan yang berpusat pada siswa, dengan menekankan pada kebutuhan dan minat siswa.



E. STRUKTUR

Kurikulum 1984 di Indonesia memiliki struktur yang terdiri dari beberapa komponen, antara lain:

1. Mata Pelajaran: Kurikulum 1984 terdiri dari beberapa mata pelajaran, seperti bahasa Indonesia, matematika, ilmu pengetahuan alam, ilmu pengetahuan sosial, dan lain-lain.

2. Kelompok Mata Pelajaran: Mata pelajaran dalam kurikulum 1984 dikelompokkan menjadi beberapa kelompok, seperti kelompok mata pelajaran wajib dan kelompok mata pelajaran pilihan.

3. Pendekatan: Kurikulum 1984 menggunakan pendekatan yang lebih fleksibel dan terbuka, dengan menekankan pada pengembangan keterampilan dan pengetahuan siswa.

4. Kegiatan Belajar: Kurikulum ini juga menekankan pada kegiatan belajar yang lebih aktif dan partisipatif, seperti diskusi, eksperimen, dan proyek.



F. MATA PELAJARAN

Kurikulum 1984 di Indonesia memiliki beberapa mata pelajaran yang dikelompokkan menjadi beberapa kategori, antara lain:

1. Kelompok Mata Pelajaran Utama:

- Bahasa Indonesia

- Matematika

- Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)

- Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)


2. Kelompok Mata Pelajaran Pendukung:

- Pendidikan Agama

- Pendidikan Kewarganegaraan

- Pendidikan Jasmani dan Kesehatan


3. Kelompok Mata Pelajaran Pilihan:

- Bahasa Inggris

- Bahasa Daerah

- Keterampilan (seperti menjahit, memasak, dan lain-lain)

- Seni Budaya (seperti musik, tari, dan lain-lain)


Perubahan Mata Pelajaran

Kurikulum 1984 juga memperkenalkan beberapa perubahan dalam mata pelajaran, seperti:

- Penekanan pada pengembangan keterampilan dan pengetahuan

- Integrasi mata pelajaran yang terkait

- Penggunaan metode pembelajaran yang lebih aktif dan partisipatif



G. METODE PENGAJARAN

Kurikulum 1984 di Indonesia menggunakan beberapa metode pengajaran yang inovatif pada saat itu. Berikut adalah beberapa metode pengajaran yang digunakan dalam kurikulum 1984:

1. Metode Ceramah: Guru menggunakan metode ceramah untuk menyampaikan materi pelajaran kepada siswa.

2. Metode Diskusi: Guru menggunakan metode diskusi untuk memfasilitasi siswa dalam memahami materi pelajaran dan mengembangkan keterampilan berpikir kritis.

3. Metode Praktikum: Guru menggunakan metode praktikum untuk memfasilitasi siswa dalam memahami konsep-konsep ilmiah dan mengembangkan keterampilan praktis.

4. Metode Proyek: Guru menggunakan metode proyek untuk memfasilitasi siswa dalam mengembangkan keterampilan kerja sama, kreativitas, dan pemecahan masalah.

5. Metode Pembelajaran Aktif: Kurikulum 1984 juga menekankan pada pembelajaran aktif, dengan memfasilitasi siswa untuk berpartisipasi dalam proses belajar.


Pendekatan Pengajaran

Kurikulum 1984 juga menggunakan pendekatan pengajaran yang berpusat pada siswa, yaitu:

1. Pendekatan Student-Centered: Guru menggunakan pendekatan student-centered untuk memfasilitasi siswa dalam memahami materi pelajaran dan mengembangkan keterampilan yang dibutuhkan.

2. Pendekatan Kontekstual: Guru menggunakan pendekatan kontekstual untuk memfasilitasi siswa dalam memahami materi pelajaran dalam konteks kehidupan sehari-hari.



H. KELEBIHAN

Kurikulum 1984 memiliki beberapa kelebihan, antara lain:

1. Pendekatan yang Lebih Fleksibel: Kurikulum 1984 menggunakan pendekatan yang lebih fleksibel dan terbuka, sehingga memungkinkan guru untuk mengembangkan materi pelajaran dan metode pengajaran yang sesuai dengan kebutuhan siswa.

2. Pengembangan Keterampilan dan Pengetahuan: Kurikulum ini berfokus pada pengembangan keterampilan dan pengetahuan siswa, sehingga siswa dapat menjadi lebih kompeten dan siap menghadapi tantangan masa depan.

3. Integrasi Mata Pelajaran: Kurikulum 1984 mengintegrasikan mata pelajaran yang terkait, sehingga siswa dapat memahami konsep-konsep yang lebih luas dan kompleks.

4. Pengembangan Keterampilan Berpikir Kritis: Kurikulum ini berfokus pada pengembangan keterampilan berpikir kritis siswa, sehingga siswa dapat menjadi lebih analitis dan kreatif dalam memecahkan masalah.

5. Meningkatkan Kualitas Pendidikan: Kurikulum 1984 dirancang untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia, sehingga dapat membantu meningkatkan kesadaran dan partisipasi masyarakat dalam pendidikan.

6 Pengembangan Keterampilan Sosial: Kurikulum ini berfokus pada pengembangan keterampilan sosial siswa, seperti kerja sama dan komunikasi.

7 Penggunaan Metode Pembelajaran yang Lebih Aktif: Kurikulum 1984 menggunakan metode pembelajaran yang lebih aktif dan partisipatif, sehingga siswa dapat menjadi lebih terlibat dalam proses belajar.



I. KEKURANGAN

Kurikulum 1984 memiliki beberapa kekurangan, antara lain:

1. Kurang Fleksibel: Kurikulum 1984 dianggap kurang fleksibel dalam mengakomodasi kebutuhan dan minat siswa yang berbeda-beda.

2. Terlalu Berorientasi pada Pengetahuan: Kurikulum ini terlalu berorientasi pada pengetahuan dan kurang menekankan pada pengembangan keterampilan dan sikap.

3. Kurang Menekankan pada Kreativitas: Kurikulum 1984 kurang menekankan pada pengembangan kreativitas dan inovasi siswa.

4. Keterbatasan Sumber Daya: Implementasi kurikulum 1984 terkendala oleh keterbatasan sumber daya, seperti kurangnya fasilitas dan tenaga pengajar yang berkualitas.

5. Kurang Relevan dengan Kebutuhan Masyarakat: Kurikulum ini kurang relevan dengan kebutuhan masyarakat dan dunia kerja pada saat itu.



DAFTAR PUSTAKA

1. Wahyuni, Sri. (2010). Kurikulum 1984: Sebuah Tinjauan Historis. Jakarta: CV. Akademika Press.

2. Hartono, Yudi. (2017). Sejarah Kurikulum di Indonesia. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.

3. Djali, M. (2018). Pendidikan di Indonesia. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar