SEJARAH DAN PERKEMBANGAN PERIKANAN DUNIA
oleh : SRI RAHAYU, S.Pd.
Selasa, 22 Juli 2025
A. SEJARAH PENANGKAPAN IKAN
1. Zaman Batu
Sejarah penangkapan ikan zaman batu dimulai sekitar 100.000 tahun yang lalu ketika bangsa Neanderthal melakukan aktivitas penangkapan ikan secara sederhana menggunakan tangan tanpa bantuan alat. Seiring waktu, mereka mulai menggunakan alat-alat tradisional yang terbuat dari bahan-bahan alami seperti kayu, batu, tulang, dan tanduk.
Perkembangan Alat Penangkap Ikan Zaman Batu:
- Alat Penangkap Ikan Sederhana: Tombak dan jaring digunakan sebagai alat penangkap ikan. Alat-alat ini terbuat dari kayu, batu, dan tulang.
- Bukti Arkeologis: Bukti penangkapan ikan pada zaman batu ditemukan di gua Blombos di Afrika Selatan, yang menunjukkan bahwa manusia purba dapat membedakan dan mengklasifikasikan alat-alat mereka.
- Zaman Paleolitikum: Periode ini ditandai dengan penggunaan alat batu yang diukir dan perkembangan alat-alat lainnya seperti pisau dan alat pengebor.
2. Zaman Peradaban Perahu
Sejarah penangkapan ikan zaman peradaban perahu dimulai ketika manusia mulai membuat perahu sederhana untuk memperluas jangkauan penangkapan ikan di laut. Berikut adalah beberapa poin penting dalam sejarah penangkapan ikan pada zaman peradaban perahu ¹ ²:
a. Peradaban Perahu Awal: Sekitar 8.300 tahun yang lalu, bangsa di Eropa membuat perahu dengan ukuran panjang sekitar 3 meter di Netherland. Perahu ini digunakan untuk menangkap ikan di laut.
b. Penggunaan Mesin Uap: Pada tahun 1769, James Watt menemukan mesin uap yang kemudian digunakan untuk menggerakkan perahu atau kapal penangkap ikan. Mesin uap ini memungkinkan nelayan untuk menangkap ikan di laut lepas dengan lebih efektif.
c. Modernisasi Alat Tangkap: Seiring dengan perkembangan teknologi, alat tangkap ikan juga menjadi lebih modern. Penggunaan jaring tarik dan perangkap besar mulai digunakan untuk menangkap ikan dalam jumlah besar.
d. Perkembangan di Asia: Di Asia, Jepang menjadi salah satu negara yang sangat maju dalam penangkapan ikan. Pada tahun 1988, total hasil tangkapan ikan di Jepang mencapai 12 juta ton, atau sekitar 13% dari total tangkapan ikan di dunia.
e. Teknologi Modern: Saat ini, teknologi penangkapan ikan terus berkembang dengan penggunaan sonar, GPS, dan kapal besar yang dilengkapi dengan fasilitas penyimpanan dingin untuk menjaga kualitas ikan.
3. Abad 18
Sejarah penangkapan ikan pada abad ke-18 ditandai dengan penemuan mesin uap oleh James Watt pada tahun 1769. Mesin uap ini kemudian digunakan untuk menggerakkan perahu atau kapal sebagai sarana mempermudah menangkap ikan di lautan. Selain itu, mesin uap juga digunakan sebagai alat bantu penarik jaring dan longline, meningkatkan efisiensi dan jangkauan penangkapan ikan.
a. Perkembangan Teknologi Penangkapan Ikan:
- Mesin Uap: Revolusi industri dengan penemuan mesin uap memungkinkan perahu dan kapal penangkap ikan untuk menjelajah lebih jauh dan meningkatkan hasil tangkapan.
- Alat Bantu Penangkapan: Mesin uap juga digunakan sebagai alat bantu penarik jaring dan longline, membuat proses penangkapan ikan lebih efektif.
b. Dampak pada Industri Perikanan:
- Peningkatan Efisiensi: Teknologi mesin uap memungkinkan nelayan untuk menangkap ikan dalam jumlah besar dengan lebih mudah dan efisien.
- Perluasan Jangkauan: Kapal penangkap ikan dapat menjelajah lebih jauh ke laut, membuka peluang penangkapan ikan di daerah yang sebelumnya tidak terjangkau.
4. Abad 20
Sejarah penangkapan ikan pada abad ke-20 ditandai dengan modernisasi alat tangkap ikan dan perluasan jangkauan penangkapan. Berikut adalah beberapa perkembangan penting dalam sejarah penangkapan ikan pada abad ke-20 ¹ ²:
- Modernisasi Alat Tangkap: Negara-negara di Eropa seperti Polandia, Belanda, Inggris, Swedia, dan Perancis mulai mengembangkan teknologi penangkapan ikan modern. Di Asia, Jepang menjadi salah satu negara yang sangat maju dalam penangkapan ikan dengan total hasil tangkapan mencapai 12 juta ton pada tahun 1988.
- Perluasan Jangkauan Penangkapan: Nelayan Jepang tidak hanya beroperasi di perairan Jepang, tetapi juga meluaskan jangkauan penangkapan sampai ke lautan Pasifik. Hal ini memungkinkan mereka untuk meningkatkan hasil tangkapan dan mengembangkan teknologi penangkapan yang lebih maju.
- Penggunaan Teknologi: Penggunaan alat komunikasi dan penanganan hasil tangkapan yang lebih baik memungkinkan nelayan untuk meningkatkan efisiensi dan kualitas hasil tangkapan.
- Perkembangan Alat Tangkap: Beberapa jenis alat tangkap yang dikembangkan pada abad ke-20 antara lain:
- Purse Seine: Alat tangkap ini menggunakan jaring untuk mengepung gerombolan ikan dan kemudian menarik jaring untuk menangkap ikan.
- Trawl: Alat tangkap ini menggunakan jaring berbentuk kerucut yang ditarik di dasar perairan untuk menangkap ikan.
B. PERKEMBANGAN PERIKANAN DI DUNIA
a. Asia
Perkembangan perikanan di Asia telah mengalami sejarah yang panjang dan kompleks, dengan berbagai faktor yang mempengaruhi perkembangannya. Berikut adalah beberapa poin penting dalam perkembangan perikanan di Asia ¹:
- Perkembangan Awal: Aktivitas penangkapan ikan di Asia dimulai sejak zaman prasejarah, dengan menggunakan alat-alat sederhana seperti tombak, jaring, dan kait. Bangsa Neanderthal diketahui telah melakukan penangkapan ikan sekitar 100.000 tahun yang lalu.
- Peradaban Perahu: Perkembangan perikanan di Asia meningkat dengan adanya peradaban perahu, yang memungkinkan nelayan untuk menangkap ikan di laut lepas. Di Eropa, perahu sepanjang 3 meter telah dibuat sekitar 8.300 tahun yang lalu di Netherland.
- Modernisasi: Pada abad ke-20, beberapa negara di Asia mulai mengembangkan teknologi penangkapan ikan modern, seperti penggunaan mesin uap dan jaring tarik. Jepang menjadi salah satu negara yang sangat maju dalam penangkapan ikan, dengan total hasil tangkapan mencapai 12 juta ton pada tahun 1988.
- Pengelolaan Perikanan: Saat ini, pengelolaan perikanan di Asia menghadapi tantangan besar, seperti penangkapan ikan yang berlebihan dan kerusakan lingkungan laut. Oleh karena itu, perlu dilakukan pengelolaan perikanan yang berkelanjutan untuk memastikan kelestarian sumber daya perikanan.
b. Amerika
Perkembangan perikanan di Amerika Serikat menunjukkan bahwa negara ini merupakan salah satu tujuan pasar utama produk perikanan dunia. Berikut beberapa poin penting dalam perkembangan perikanan di Amerika :
- Impor Produk Perikanan: Amerika Serikat memiliki nilai impor produk perikanan tertinggi di dunia, yaitu sekitar 15,34% dari total nilai impor produk perikanan dunia pada tahun 2019.
- Pemasok Utama: Negara-negara pemasok utama produk perikanan ke Amerika Serikat antara lain Kanada, Thailand, dan Cina. Namun, akibat perang dagang antara Amerika Serikat dan Cina, pasokan produk perikanan dari Cina menurun, sehingga negara-negara lain seperti India dan Indonesia memiliki peluang untuk meningkatkan ekspor produk perikanan ke Amerika Serikat.
- Produk Perikanan Potensial: Beberapa produk perikanan Indonesia yang memiliki potensi besar di pasar Amerika Serikat antara lain:
- Udang: Udang merupakan salah satu produk perikanan Indonesia yang memiliki peluang besar di pasar Amerika Serikat.
- Kepiting: Kepiting juga merupakan produk perikanan yang potensial untuk diekspor ke Amerika Serikat.
- Tuna: Tuna merupakan salah satu produk perikanan yang memiliki nilai ekspor tinggi di Amerika Serikat.
- Pangsa Pasar: Pangsa pasar produk perikanan Indonesia di Amerika Serikat cukup besar, dengan beberapa produk memiliki pangsa pasar lebih dari 10%.
- Tantangan: Namun, produk perikanan Indonesia juga menghadapi tantangan dalam memasuki pasar Amerika Serikat, seperti perubahan tarif bea masuk produk perikanan pasca-Indonesia tidak lagi dikategorikan sebagai negara berkembang.
Dalam beberapa tahun terakhir, PDB sektor pertanian, kehutanan, perikanan, dan perburuan di Amerika Serikat mengalami fluktuasi. Pada kuartal pertama 2025, PDB sektor pertanian turun menjadi 249,50 miliar USD dari 264,10 miliar USD pada kuartal keempat 2024
c. Australia
Perkembangan perikanan di Australia cukup maju dan ditunjang dengan luasnya area perairan yang dimiliki. Berikut beberapa aspek penting dalam perkembangan perikanan di Australia:
a) Jenis Ikan yang Dipromosikan: Australia mempromosikan beberapa jenis ikan, seperti:
- Ikan Tuna
- Ikan Salem
- Udang
- Kerang Mutiara
b) Pusat Perikanan: Dua kota yang dikenal sebagai pelabuhan perikanan di Australia adalah:
- Sydney
- Brisbane
c) Kerja Sama dengan Indonesia: Australia dan Indonesia memiliki kerja sama dalam bidang perikanan, yang berfokus pada pengelolaan sumber daya ikan yang berkelanjutan dan peningkatan produksi perikanan. Kerja sama ini juga mencakup transfer teknologi, pelatihan, dan penelitian bersama
d) Sektor Ekonomi: Perikanan merupakan salah satu sektor ekonomi yang berkembang di Australia, dengan produk ekspor utama meliputi makanan dan minuman, serta jasa lainnya.
d. Timur Tengah
Perkembangan perikanan di Timur Tengah memiliki sejarah yang panjang dan beragam, dengan beberapa faktor yang mempengaruhi industri ini. Berikut adalah beberapa poin penting dalam perkembangan perikanan di Timur Tengah:
- Sumber Daya Alam: Timur Tengah memiliki sumber daya alam yang melimpah, termasuk minyak dan gas, namun sektor perikanan juga memiliki potensi besar di wilayah ini.
- Perikanan di Negara-Negara Arab: Negara-negara Arab di Timur Tengah seperti Mesir, Arab Saudi, dan Uni Emirat Arab memiliki industri perikanan yang signifikan. Mereka memiliki armada penangkapan ikan yang modern dan fasilitas pengolahan ikan yang baik.
- Peran Perikanan dalam Ekonomi: Perikanan memiliki peran penting dalam ekonomi beberapa negara di Timur Tengah. Sektor ini tidak hanya menyediakan lapangan kerja bagi masyarakat pesisir, tetapi juga berkontribusi pada pendapatan negara melalui ekspor produk perikanan.
- Tantangan dan Peluang: Meskipun memiliki potensi besar, sektor perikanan di Timur Tengah juga menghadapi beberapa tantangan, seperti penangkapan ikan yang berlebihan, polusi laut, dan perubahan iklim. Namun, dengan pengelolaan yang baik dan investasi dalam teknologi modern, sektor perikanan di Timur Tengah dapat terus berkembang dan memberikan kontribusi yang signifikan pada ekonomi regional.
e. Eropa
Perkembangan perikanan di Eropa memiliki sejarah yang panjang dan kompleks, dengan beberapa faktor yang mempengaruhi industri ini. Berikut adalah beberapa poin penting dalam perkembangan perikanan di Eropa ¹:
- Kebijakan Pertanian Umum: Pada tahun 1962, Uni Eropa memperkenalkan Common Agricultural Policy (CAP) yang berfokus pada produksi dan ketersediaan pangan, termasuk perikanan. CAP mencakup beberapa program seperti pengaturan kuota produksi, subsidi tani, dan insentif untuk meningkatkan produktivitas.
- Keamanan Pangan: Pada tahun 1997, Uni Eropa menetapkan kebijakan keamanan pangan yang bertujuan memastikan semua produk yang beredar di kawasan Uni Eropa aman untuk dikonsumsi. Kebijakan ini mencakup beberapa regulasi seperti European Union General Food Law Regulation (EU) No. 178/2002 dan Regulation (EC) No. 882/2004.
- Perikanan dan Ekspor: Sektor perikanan di Eropa memiliki peran penting dalam perdagangan internasional. Indonesia, sebagai negara produsen perikanan, telah menandatangani perjanjian IEU-CEPA dengan Uni Eropa untuk meningkatkan ekspor perikanan ke pasar Uni Eropa. Perjanjian ini diharapkan dapat meningkatkan ekspor Indonesia ke Uni Eropa lebih dari 50% dalam tiga hingga empat tahun ke depan.
- Regulasi Keamanan Pangan: Uni Eropa memiliki regulasi keamanan pangan yang ketat untuk produk perikanan, termasuk persyaratan untuk Unit Pengolahan Ikan (UPI) dan sertifikat HACCP (Hazard Analysis and Critical Control Point). Produk perikanan yang diekspor ke Uni Eropa harus memenuhi standar kualitas dan keamanan yang tinggi.
DAFTAR PUSTAKA
1. Faizal Rachman. (2018). Sejarah Perkembangan Penangkapan Ikan. Bandung: Penerbit Universitas Padjadjaran.
2. Pengiran Khairul Rijal bin Pengiran Haji Abdul Rahim. (2015). Sejarah Perkembangan Aktiviti Penangkapan Ikan. Kuala Lumpur: Penerbit Universiti Malaya.
3. Food and Agriculture Organization (FAO). (2020). The State of World Fisheries and Aquaculture. Roma: FAO.
4. Milkyway Universe. (2019). Sejarah Perikanan Tangkap: Dari Tradisional ke Modern. Jakarta: Penerbit Milkyway Universe.
5. Sahrhange dan Lundbeck. (1991). Sejarah Perkembangan Penangkapan Ikan. Dalam Faizal Rachman. (2018). Sejarah Perkembangan Penangkapan Ikan. Bandung: Penerbit Universitas Padjadjaran.
6. SUSURGALUR: Jurnal Kajian Sejarah & Pendidikan Sejarah (ISSN 2549-9613) - Indonesia
7. Journal of Fisheries and Aquatic Science (ISSN 1816-4927) - Pakistan
8. Aquaculture and Fisheries (ISSN 2468-550X) - Amerika Serikat
9. Fisheries Research (ISSN 0165-7836) - Belanda
10.. Food and Agriculture Organization (FAO). (2020). The State of World Fisheries and Aquaculture. Roma: FAO.
11.. Badan Pusat Statistik (BPS). (2020). Statistik Perikanan Tangkap Indonesia. Jakarta: BPS.