STUDI KASUS
KIDS JAMAN NOW
(ANAK KECIL ZAMAN SEKARANG)
Sebuah Pemikiran dari S Rahayu
Disusun oleh:
SRI RAHAYU
Alamat:
Kelurahan Brondong, Kecamatan Brondong, Kabupaten Lamongan-Jawa Timur
Disusun untuk:
Karya Pribadi
LAMONGAN, 5 November 2017
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Kids jaman now bisa diartikan sebagai perilaku anak kecil jaman sekarang. Perilaku ini sudah banyak yang melenceng dari norma yang ada. Banyak pihak yang menyayangkan kejadian ini. Namun dari saya sendiri ada beberapa faktor yang melatar belakangi studi kasus ini, antara lain:
1. Sikap perihatin terhadap kondisi anak kecil di jaman ini.
2. Ingin mengungkap hal apa saja yang mempengaruhi kelakuan anak jaman sekarang.
3. Ingin memberikan sedikit tips untuk mencegah perilaku tersebut agar tidak berkelanjutan.
1.2. Fakta-Fakta
Ada beberapa fakta yang penulis temui dalam studi kasus ini. Perlu di ingat bahwa studi kasus ini tidak menggunakan koresponden tertentu. Fakta-Fakta tersebut antara lain:
1. Fenomena 1 = Anak yang duduk di bangku SD (Sekolah Dasar) sudah banyak yang menggendarai sepeda motor.
2. Fenomena 2 = Anak yang duduk di bangku sekolah dasar sudah merokok.
3. Fenomena 3 = Anak usia dini sudah mahir mengoperasikan gadget ataupun smartphone
4. Fenomena 4 = Anak yang duduk di bangku sekolah dasar sudah ada yang berpacaran.
1.3. Rumusan Masalah
Dari fakta-fakta yang penulis dapatkan dari lapangan, maka dapat di jadikan rumusan masalah dari studi kasus ini, antara lain:
1. Apa saja faktor penyebab, efek dan solusi dari fenomena 1?
2. Apa saja faktor penyebab, efek dan solusi dari fenomena 2?
3. Apa saja faktor penyebab, efek, dan solusi dari fenomena 3?
4. Apa saja faktor penyebab, efek dan solusi dari fenomena 4?
1.4. Tujuan dan Manfaat Penulisan
Adapun tujuan dan manfaat penulisan, antara lain:
1. Meningkatkan kepekaan terhadap masalah anak.
2. Menyadari kebutuhan anak.
3. Meningkatkan kasih sayang terhadap anak kecil di sekitar kita
4. Meningkatkan rasa ingin melindungi generasi penerus bangsa dari kerusakan budi pekerti.
BAB II
STUDI KASUS
FENOMENA 1
=> Anak yang duduk di bangku sekolah dasar sudah mengendarai kendaraan bermotor.
A. Faktor Penyebab
1. Kesibukan orang tua
=> Orang tua terlalu sibuk bekerja sehingga tidak sempat mengantar jemput anak
2. Keegoisan orang dewasa di sekitarnya
=> Kurangnya kepekaan orang dewasa di sekitar anak pun menjadi penyebab dari hal ini. Orang dewasa di sekitar anak tersebut tidak memahami kebutuhan anak, termasuk dalam hal antar jemput.
3. Kurangnya pengawasan dari orang tua
=> Orang tua kurang mengawasi pergaulan anak. Kemungkinan besar anak bisa mengendarai sepeda motor itu berasal dari lingkungan pergaulannya.
4. Orang tua lebih mudah dimintai membeli sepeda motor dari pada menemani anak untuk liburan.
B. Efek
Adapun efek yang akan ditimbulkan dari fenomena 1 ini, antara lain:
1. Banyak anak tingkat sekolah dasar yang tidak mempunyai kelengkapan surat-surat namun sudah berkendara.
2. Banyak anak kecil yang ditilang polisi.
3. Merugikan pengguna jalan yang lain. Karena ia belum mahir berkendara.
4. Rawan terjadi kecelakaan. Karena dari kondisi tubuh dan mental pun belum siap.
5. Pelanggar lalu lintas pun mulai banyak dari kalangan anak sd.
6. Mentalnya menjadi tidak stabil.
C. Solusi
Adapun solusi yang bisa dilakukan untuk mengatasi dan mengurangi fenomena tersebut, antara lain:
1. Orang tua harus menyempatkan waktu untuk antar jemput anak.
2. Pengawasan terhadap pergaulan anak harus lebih intensif.
3. Jika orang tua memang benar-benar sibuk, maka harus memberikan fasilitas berupa kendaraan umun terhadap anak. Misalnya: ojek bulanan, taxi bulanan, becak bulanan.
4. Orang dewasa di sekitarnya harus meningkatkan kepekaan terhadap kebutuhan anak.
5. Orang tua harus menjelaskan tentang bahaya berkendara kepada anak.
6. Tidak mengijinkan memakai atau pun membelikan sepeda motor kepada anak
7. Tidak mengajari anak dibawah umur untuk berkendara.
FENOMENA 2
=> Anak tingkat sekolah dasar sudah merokok.
A. Faktor Penyebab
1. Anak usia dini dibiasakan melihat aktivitas merokok
2. Iklan rokok di televisi secara penampilan kurang sesuai dengan fakta yang ada.
3. Anak tidak di perkenalkan dengan bahaya rokok
4. Anak kecil sering diajak membeli rokok.
5. Pada kondisi lingkungan yang buruk, banyak oknum tuna susila yang justru mengajarkan anak-anak usia sekolah dasar untuk merokok.
6. Pengaturan uang saku yang salah. Sehingga anak mampu membeli rokok dengan mudah.
7. Kurangnya pendidikan agama.
B. Efek
Adapun efek yang ditimbulkan dari fenomena ini, antara lain:
1. Kesehatan anak terganggu
2. Minat belajar dan sekolah anak akan terganggu.
3. Mental dan emosi anak akan mengalami perubahan yang sangat drastis.
4. Anak kecanduan rokok sedari usia dini.
5. Anak menginginkan uang saku yang lebih.
6. Kemungkinan terjadinya perilaku anak durhaka terhadap orang tua semakin meningkat.
7. Anak tidak mampu mengenali dunianya sendiri.
8. Anak akan merasa masa kecilnya tidak bahagia.
9. Rasio anak usia dini yang meninggal pun meningkat.
C. Solusi
Adapun solusi yang dapat dilakukan, antara lain:
1. Anak diperkenalkan dengan buah dan sayuran.
3. Anak tidak di perkenalkan dengan bahaya rokok
4. Anak kecil sering diajak membeli rokok.
5. Pada kondisi lingkungan yang buruk, banyak oknum tuna susila yang justru mengajarkan anak-anak usia sekolah dasar untuk merokok.
6. Pengaturan uang saku yang salah. Sehingga anak mampu membeli rokok dengan mudah.
7. Kurangnya pendidikan agama.
B. Efek
Adapun efek yang ditimbulkan dari fenomena ini, antara lain:
1. Kesehatan anak terganggu
2. Minat belajar dan sekolah anak akan terganggu.
3. Mental dan emosi anak akan mengalami perubahan yang sangat drastis.
4. Anak kecanduan rokok sedari usia dini.
5. Anak menginginkan uang saku yang lebih.
6. Kemungkinan terjadinya perilaku anak durhaka terhadap orang tua semakin meningkat.
7. Anak tidak mampu mengenali dunianya sendiri.
8. Anak akan merasa masa kecilnya tidak bahagia.
9. Rasio anak usia dini yang meninggal pun meningkat.
C. Solusi
Adapun solusi yang dapat dilakukan, antara lain:
1. Anak diperkenalkan dengan buah dan sayuran.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar