Assalamu'alaikum para pembaca.. Kembali lagi dengan aku Rahayu, kali ini aku akan membahas artikel dengan tema psikologi. Pembahasan berfokus pada "pertumbuhan dan kemunduran". Yuk ikuti pembahasanku di bawah ini...
Bismillahirrohmanirrohim.. Semoga bermanfaat...
A. ARTI PERUBAHAN DALAM PERKEMBANGAN
Istilah perkembangan berarti serangkaian perubahan progresif yang terjadi sebagai akibat dari proses kematangan dan pengalaman. Menurut Van Den Daele "perkembangan berarti perubahan secara kualitatif", berarti perkembangan bukan hanya mengenai pertambahan tinggi badan, melainkan suatu proses integrasi dari banyak struktur dan fungsi yang kompleks.
Ada 2 proses perkembangan yang saling bertentangan, yakni pertumbuhan atau evolusi dan kemunduran atau involusi. Pada tahun-tahun pertama , pertumbuhan yang paling banyak berperan. Sedangkan pada tahun-tahun selanjutnya , kemunduran yang paling banyak. Misalnya, pada anak usia 1-5 tahun , maka yang paling banyak berperan adalah pertumbuhan. Sedangkan pada seseorang yang berusia 50 - 60 tahun, maka yang paling banyak berperan adalah kemunduran.
Manusia tidak pernah statis, baik dalam kemampuan fisik maupun psikologis. Menurut Piaget "struktur itu tidak pernah statis dan sudah ada semenjak awal". Bower menjelaskan , perkembangan itu merupakan proses siklik dengan berkembangnya kemampuan-kemampuan dan kemudian menghilang , dan yang akan muncul pada usia berikutnya. Apabila terjadi regrasi pada usia muda, biasanya ada sebabnya, misalnya regrasi ke arah perilaku yang aneh-aneh bersamaan dengan pertumbuhan yang cepat pada usia pubertas.
Perubahan itu mirip kurva lonceng, pada awalnya naik dengan tiba-tiba, mendatar selama usia pertengahan, dan turun secara perlahan atau mendadak pada usia lanjut.
Tujuan Perubahan dalam Perkembangan
Untuk mencapai tujuan ini, maka perlu "aktualisasi diri". Tujuan dapat sebagai dorongan untuk melakukan sesuatu yang tepat dalam rangka menjadi manusia yang diinginkan baik secara fisik maupun psikologis. Orang yang berhasil menyesuaikan diri dengan baik, baik secara pribadi maupun sosial, harus mempunyai kesempatan untuk mengungkapkan minat, dan keinginannya dengan cara memuaskan, tetapi di saat yang sama, harus menyesuaikan dengan standar-standar yang diterima. Kurangnya kesempatan-kesempatan ini akan menimbulkan kekecewaan dan sikap-sikap negatif pada umumnya terhadap orang lain dan terhadap kehidupan pada umumnya.
Sikap Terhadap Perubahan dalam Perkembangan
Bila individu secara relatif dapat memperlambat penyesuaian-penyesuaian, maka mereka sendiri atau bahkan orang lain tidak menyadari perubahan-perubahan itu. Tetapi apabila perubahan-perubahan itu cepat, maka individu atau pun orang lain akan menyadari sepenuhnya.
Kebanyakan orang cenderung beranggapan bahwa masa lalu itu lebih baik dari pada masa kini. Sekalipun kebanyakan anak mengejar masa-masa remaja, namun mereka seringkali merindukan masa kanak-kanak.
B. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI SIKAP TERHADAP PERUBAHAN-PERUBAHAN DALAM PERKEMBANGAN
1. Penampilan diri
Perubahan-perubahan yang meningkatkan penampilan diri seseorang akan diterima dengan senang hati, dan mengarah pada sikap menyenangkan. Sedangkan perubahan-perubahan yang mengurangi penampilan diri akan ditolak, dan segala cara dilakukan untuk menutupinya.
2. Perilaku
Kalau prubahan-perubahan prilaku yang bersikap memalukan, akan berpengaruh pada sikap terhadap perubahan-perubahan yang kurang menyenangkan. Hal itu, berlaku sebaliknya ketika perubahan-perubahan perilaku yang bersifat menyenangkan
3. Streotip budaya
Dari media masa, orang mempelajari stereotip budaya yang dikaitkan dengan berbagai usia.
4. Nilai-nilai budaya
Setiap kebudayaan mempunyai nilai-nilai tertentu yang dikaitkan dengan usia-usia yang berbeda.
5. Perubahan peranan
Sikap terhadap orang dari bermacam-macam usia sangat dipengaruhi oleh peran yang mereka mainkan.
6. Pengalaman pribadi
Pengalaman pribadi mempunyai pengaruh yang besar terhadap sikap individu dalam menghadapi perubahan-perubahan yang terjadi dalam perkembangan
C. FAKTA-FAKTA TENTANG PERKEMBANGAN
1. Dasar-dasar adalah sikap kritis
Sikap, kebiasaan, dan pola perilaku yang dibentuk selama bertahun-bertahun sangat menentukan seberapa jauh individu-individu berhasil menyesuaikan diri dalam kehidupan ketika bertambah tua. Menurut White "sumber kemampuan manusia ditemukan dalam masa kritis antara delapan sampai delapan belas bulan".
Ada 3 kondisi dimana perubahan cenderung terjadi.
a. Perubahan dapat terjadi apabila individu memperoleh bantuan atau bimbingan untuk membuat perubahan. Misalnya: orang tua melatih anak untuk makan menggunakan tangan kanan
b. Perubahan cenderung terjadi apabila orang-orang yang dihargai memperlakukan individu dengan cara-cara yang baru atau yang berbeda. Misalnya: anak-anak yang telah dilatih untuk percaya bahwa mereka sebaiknya "dilihat bukan hanya didengar" , dapat didorong untuk lebih bebas mengekspresikan dirinya oleh guru membuat mereka mempunyai andil pada kelompoknya.
c. Perubahan cenderung terjadi apabila ada motivasi yang kuat dari pihak individu sendiri untuk membuat perubahan. Kalau perilaku memperoleh imbalan berupa persetujuan sosial, maka hanya ada sedikit motivasi untuk membuat perubahan. Tetapi apabila perilaku menimbulkan ketidaksetujuan sosial, maka akan timbul motivasi yang kuat untuk membuat perubahan.
Penganut aliran lingkungan yakin bahwa lingkungan yang optimal mengakibatkan ekspresi faktor-faktor keturunan yang maksimal.
2. Peran Kematangan dan Belajar dalam Perkembangan
Kematangan adalah terbukanya sifat-sifat bawaan individu. Kematangan memberikan bahan dasar untuk belajar dan menentukan pola-pola umum dan urutan-urutan perilaku yang lebih umum. Kematangan menyangkut fungsi phylogenetik (fungsi yang lazim ditemui pada manusia).
Belajar adalah perkembangan yang berasal dari latihan dan usaha pada pihak individu. Belajar menyangkut fungsi ontogenetik (fungsi-fungsi yang khusus pada individu).
3 Fakta yang timbul berkaitan dengan kematangan dan belajar, antara lain:
a. Karena manusia mampu belajar, maka keanekaan mungkin terjadi
b. Kematangan memberi batasan bahwa perkembangan tidak dapat memperoleh kemajuan, sekalipun dengan metode belajar yang disukai dan motivasi yang kuat.
c. Ada "jadwal" yang pasti untuk belajar.
3. Perkembangan Mengikuti Pola Tertentu yang Dapat Diramalkan
Ada 2 hukum perkembangan, antara lain:
a. Hukum cephalocaudal
=> Menetapkan bahwa perkembangan menyebar ke seluruh tubuh dari kepala ke kaki.
b. Hukum Proximodistal
=> Menerangkan bahwa perkembangan menyebar keluar dari titik sentral tubuh ke anggota-anggota tubuh.
Kondisi lingkungan penting karena kondisi ini memungkinkan untuk meramalkan apa yang dilakukan orang pada usia tertentu dan merencanakan pendidikan dan pelatihan sesuai dengan pola ini.
4. Semua Individu itu Berbeda
Menurut Dobzhansky "Setiap orang secara biologis dan genetis benar-benar berbeda satu dari lainnya, bahkan dalam kasus bayi kembar. Dan terbukti bahwa perbedaan-perbedaan itu semakin bertambah, bukannya berkurang, semenjak anak-anak beranjak dari masa anak-anak ke masa remaja dan akhirnya ke usia lanjut."
Perbedaan individu justru diperlukan bagi individualitas dalam pembentukan kepribadian.
5. Setiap Tahap Perkembangan Mempunyai Perilaku Karakteristik
Periode equilibrium, yakni apabila individu mudah menyesuaikan diri dengan tuntutan lingkungan dan berhasil melakukan penyesuaian pribadi dan sosial yang baik. Periode disequilibrium, yakni apabila individu mengalami kesulitan dalam penyesuaian yang mengakibatkan penyesuaian pribadi dan lingkungan menjadi buruk.
Bahwa beberapa tahapan perkembangan ke arah pendewasaan ditandai oleh perilaku yang lebih sulit dibandingkan dengan tahap-tahap lainnya.
6. Setiap Tahap Perkembangan Mempunyai Resiko
Ada bukti yang kuat bahwa setiap periode dalam rentang kehidupan dihubungkan dengan resiko-resiko perkembangan tertentu, baik fisik, psikologis dan lingkungan.
7. Perkembangan Dibantu Rangsangan
Rangsangan ternyata paling efektif pada saat suatu kemampuan sedamg berkembang secara normal. Penelitian terhadap usia lanjut mengungkap bahwa rangsangan dapat membantu kemunduran fisik dan mental.
8. Perkembangan Dipengaruhi Oleh Perubahan Budaya
Karena perkembangan individu dibentuk untuk menyesuaiakn dengan standar-standar budaya dan segala hal yang ideal, maka perubahan-perubahan dalam standar-standar tersebut akan dipengaruhi pola perkembangan.
9. Harapan Sosialis Pada Setiap Tahap Perkembangan
Setiap kelompok budaya mengharap anggotanya menguasai ketrampilan tertentu yang penting dan memperoleh pola perilaku yang disetujui pada berbagai rentang kehidupan. Havighurst menamakannya Tugas-Tugas Dalam Perkembangan.
Tugas-Tugas Perkembangan
a. Sebagai petunjuk individu untuk mengetahui apa yang diharapkan masyarakat dari mereka pada usia-usia tertentu
b. Dalam memberi motivasi kepada setiap individu untuk melakukan apa yang diharapkan dari mereka oleh kelompok sosial tertentu
c. Menunjukkan kepada individu tentang apa yang diharapkan dari mereka kalau sampai pada tingkat perkembangan selanjutnya
Bahaya Tugas Perkembangan
a. Harapan-harapan yang kurang tepat , baik individu maupun lingkungan sosial
b. Melangkahi tahap tertentu dalam perkembangan sebagai akibat dari kegagalan menguasai tugas-tugas tertentu.
c. Dasar untuk penguasaan tugas-tugas berikutnya dalam perkembangan menjadi tidak kuat.
10. Keyakinan Tradisional akan Manusia pada Semua Tingkat Usia,
Keyakinan pada ciri-ciri fisik dan psikologis mempengaruhi penilaian orang lain maupun evaluasi diri sendiri. Streotip yang berhubungan dengan usia lanjut dapat mengakibatkan perlakuan yang kurang menyenangkan terhadap orang-orang dalam kehidupan masa tuanya. Diterimanya streotip ini oleh mereka yang berkembang menjadi tua menyebabkan ketidakbahagiaan selama usia tua dan juga merupakan faktor dalam penurunan fisik dan mental.
Referensi:
Artikel by : S Rahayu
Hari/Tanggal : Paciran, 10 Maret 2018
Tujuan Perubahan dalam Perkembangan
Untuk mencapai tujuan ini, maka perlu "aktualisasi diri". Tujuan dapat sebagai dorongan untuk melakukan sesuatu yang tepat dalam rangka menjadi manusia yang diinginkan baik secara fisik maupun psikologis. Orang yang berhasil menyesuaikan diri dengan baik, baik secara pribadi maupun sosial, harus mempunyai kesempatan untuk mengungkapkan minat, dan keinginannya dengan cara memuaskan, tetapi di saat yang sama, harus menyesuaikan dengan standar-standar yang diterima. Kurangnya kesempatan-kesempatan ini akan menimbulkan kekecewaan dan sikap-sikap negatif pada umumnya terhadap orang lain dan terhadap kehidupan pada umumnya.
Sikap Terhadap Perubahan dalam Perkembangan
Bila individu secara relatif dapat memperlambat penyesuaian-penyesuaian, maka mereka sendiri atau bahkan orang lain tidak menyadari perubahan-perubahan itu. Tetapi apabila perubahan-perubahan itu cepat, maka individu atau pun orang lain akan menyadari sepenuhnya.
Kebanyakan orang cenderung beranggapan bahwa masa lalu itu lebih baik dari pada masa kini. Sekalipun kebanyakan anak mengejar masa-masa remaja, namun mereka seringkali merindukan masa kanak-kanak.
B. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI SIKAP TERHADAP PERUBAHAN-PERUBAHAN DALAM PERKEMBANGAN
1. Penampilan diri
Perubahan-perubahan yang meningkatkan penampilan diri seseorang akan diterima dengan senang hati, dan mengarah pada sikap menyenangkan. Sedangkan perubahan-perubahan yang mengurangi penampilan diri akan ditolak, dan segala cara dilakukan untuk menutupinya.
2. Perilaku
Kalau prubahan-perubahan prilaku yang bersikap memalukan, akan berpengaruh pada sikap terhadap perubahan-perubahan yang kurang menyenangkan. Hal itu, berlaku sebaliknya ketika perubahan-perubahan perilaku yang bersifat menyenangkan
3. Streotip budaya
Dari media masa, orang mempelajari stereotip budaya yang dikaitkan dengan berbagai usia.
4. Nilai-nilai budaya
Setiap kebudayaan mempunyai nilai-nilai tertentu yang dikaitkan dengan usia-usia yang berbeda.
5. Perubahan peranan
Sikap terhadap orang dari bermacam-macam usia sangat dipengaruhi oleh peran yang mereka mainkan.
6. Pengalaman pribadi
Pengalaman pribadi mempunyai pengaruh yang besar terhadap sikap individu dalam menghadapi perubahan-perubahan yang terjadi dalam perkembangan
C. FAKTA-FAKTA TENTANG PERKEMBANGAN
1. Dasar-dasar adalah sikap kritis
Sikap, kebiasaan, dan pola perilaku yang dibentuk selama bertahun-bertahun sangat menentukan seberapa jauh individu-individu berhasil menyesuaikan diri dalam kehidupan ketika bertambah tua. Menurut White "sumber kemampuan manusia ditemukan dalam masa kritis antara delapan sampai delapan belas bulan".
Ada 3 kondisi dimana perubahan cenderung terjadi.
a. Perubahan dapat terjadi apabila individu memperoleh bantuan atau bimbingan untuk membuat perubahan. Misalnya: orang tua melatih anak untuk makan menggunakan tangan kanan
b. Perubahan cenderung terjadi apabila orang-orang yang dihargai memperlakukan individu dengan cara-cara yang baru atau yang berbeda. Misalnya: anak-anak yang telah dilatih untuk percaya bahwa mereka sebaiknya "dilihat bukan hanya didengar" , dapat didorong untuk lebih bebas mengekspresikan dirinya oleh guru membuat mereka mempunyai andil pada kelompoknya.
c. Perubahan cenderung terjadi apabila ada motivasi yang kuat dari pihak individu sendiri untuk membuat perubahan. Kalau perilaku memperoleh imbalan berupa persetujuan sosial, maka hanya ada sedikit motivasi untuk membuat perubahan. Tetapi apabila perilaku menimbulkan ketidaksetujuan sosial, maka akan timbul motivasi yang kuat untuk membuat perubahan.
Penganut aliran lingkungan yakin bahwa lingkungan yang optimal mengakibatkan ekspresi faktor-faktor keturunan yang maksimal.
2. Peran Kematangan dan Belajar dalam Perkembangan
Kematangan adalah terbukanya sifat-sifat bawaan individu. Kematangan memberikan bahan dasar untuk belajar dan menentukan pola-pola umum dan urutan-urutan perilaku yang lebih umum. Kematangan menyangkut fungsi phylogenetik (fungsi yang lazim ditemui pada manusia).
Belajar adalah perkembangan yang berasal dari latihan dan usaha pada pihak individu. Belajar menyangkut fungsi ontogenetik (fungsi-fungsi yang khusus pada individu).
3 Fakta yang timbul berkaitan dengan kematangan dan belajar, antara lain:
a. Karena manusia mampu belajar, maka keanekaan mungkin terjadi
b. Kematangan memberi batasan bahwa perkembangan tidak dapat memperoleh kemajuan, sekalipun dengan metode belajar yang disukai dan motivasi yang kuat.
c. Ada "jadwal" yang pasti untuk belajar.
3. Perkembangan Mengikuti Pola Tertentu yang Dapat Diramalkan
Ada 2 hukum perkembangan, antara lain:
a. Hukum cephalocaudal
=> Menetapkan bahwa perkembangan menyebar ke seluruh tubuh dari kepala ke kaki.
b. Hukum Proximodistal
=> Menerangkan bahwa perkembangan menyebar keluar dari titik sentral tubuh ke anggota-anggota tubuh.
Kondisi lingkungan penting karena kondisi ini memungkinkan untuk meramalkan apa yang dilakukan orang pada usia tertentu dan merencanakan pendidikan dan pelatihan sesuai dengan pola ini.
4. Semua Individu itu Berbeda
Menurut Dobzhansky "Setiap orang secara biologis dan genetis benar-benar berbeda satu dari lainnya, bahkan dalam kasus bayi kembar. Dan terbukti bahwa perbedaan-perbedaan itu semakin bertambah, bukannya berkurang, semenjak anak-anak beranjak dari masa anak-anak ke masa remaja dan akhirnya ke usia lanjut."
Perbedaan individu justru diperlukan bagi individualitas dalam pembentukan kepribadian.
5. Setiap Tahap Perkembangan Mempunyai Perilaku Karakteristik
Periode equilibrium, yakni apabila individu mudah menyesuaikan diri dengan tuntutan lingkungan dan berhasil melakukan penyesuaian pribadi dan sosial yang baik. Periode disequilibrium, yakni apabila individu mengalami kesulitan dalam penyesuaian yang mengakibatkan penyesuaian pribadi dan lingkungan menjadi buruk.
Bahwa beberapa tahapan perkembangan ke arah pendewasaan ditandai oleh perilaku yang lebih sulit dibandingkan dengan tahap-tahap lainnya.
6. Setiap Tahap Perkembangan Mempunyai Resiko
Ada bukti yang kuat bahwa setiap periode dalam rentang kehidupan dihubungkan dengan resiko-resiko perkembangan tertentu, baik fisik, psikologis dan lingkungan.
7. Perkembangan Dibantu Rangsangan
Rangsangan ternyata paling efektif pada saat suatu kemampuan sedamg berkembang secara normal. Penelitian terhadap usia lanjut mengungkap bahwa rangsangan dapat membantu kemunduran fisik dan mental.
8. Perkembangan Dipengaruhi Oleh Perubahan Budaya
Karena perkembangan individu dibentuk untuk menyesuaiakn dengan standar-standar budaya dan segala hal yang ideal, maka perubahan-perubahan dalam standar-standar tersebut akan dipengaruhi pola perkembangan.
9. Harapan Sosialis Pada Setiap Tahap Perkembangan
Setiap kelompok budaya mengharap anggotanya menguasai ketrampilan tertentu yang penting dan memperoleh pola perilaku yang disetujui pada berbagai rentang kehidupan. Havighurst menamakannya Tugas-Tugas Dalam Perkembangan.
Tugas-Tugas Perkembangan
a. Sebagai petunjuk individu untuk mengetahui apa yang diharapkan masyarakat dari mereka pada usia-usia tertentu
b. Dalam memberi motivasi kepada setiap individu untuk melakukan apa yang diharapkan dari mereka oleh kelompok sosial tertentu
c. Menunjukkan kepada individu tentang apa yang diharapkan dari mereka kalau sampai pada tingkat perkembangan selanjutnya
Bahaya Tugas Perkembangan
a. Harapan-harapan yang kurang tepat , baik individu maupun lingkungan sosial
b. Melangkahi tahap tertentu dalam perkembangan sebagai akibat dari kegagalan menguasai tugas-tugas tertentu.
c. Dasar untuk penguasaan tugas-tugas berikutnya dalam perkembangan menjadi tidak kuat.
10. Keyakinan Tradisional akan Manusia pada Semua Tingkat Usia,
Keyakinan pada ciri-ciri fisik dan psikologis mempengaruhi penilaian orang lain maupun evaluasi diri sendiri. Streotip yang berhubungan dengan usia lanjut dapat mengakibatkan perlakuan yang kurang menyenangkan terhadap orang-orang dalam kehidupan masa tuanya. Diterimanya streotip ini oleh mereka yang berkembang menjadi tua menyebabkan ketidakbahagiaan selama usia tua dan juga merupakan faktor dalam penurunan fisik dan mental.
Referensi:
Artikel by : S Rahayu
Hari/Tanggal : Paciran, 10 Maret 2018
Tidak ada komentar:
Posting Komentar