Penelitian kuantitatif
dan kualitatif memiliki perbedaan yang sangat menonjol. Perbedaan tersebut meliputi
: perbedaan aksioma, karakteristik penelitian, dan proses penelitian.
1.
Perbedaan
Aksioma
Aksioma adalah pandangan dasar. Aksioma
penelitian kualitatif dan kuantitatif meliputi: realitas, hubungan peneliti
dengan yang diteliti, hubungan variabel, kemungkinan generalisasi, dan peranan
nilai.
a.
Sifat
Realitas
Kuantitatif
berlandaskan filsafat positivisme, realitas dipandang sebagai sesuatu yang
kongkrit, dapat diamati dengan panca indera, dapat dikategorikan menurut jenis,
bentuk, warna, dan perilaku, tidak berubah, dapat diukur dan diverifikasi. Contoh
: melihat ada orang memancing, penelitian kuantatif memandang bahwa memancing
adalah kegiatan mencari ikan.
Kualitatif berlandaskan
pada filsafat postpositivisme atau paradigma interpretative, suatu realitas
atau obyek tidak dapat dilihat secara parsial dan dipecah ke dalam beberapa
variabel. Kualitatif memandang objek sebagai sesuatu yang dinamis, hasil
konstruksi pemikiran dan interpretasi terhadap segala hal yang diamati secara
utuh (holistic) karena setiap aspek dari objek itu mempunyai kesatuan yang
tidak dapat dipisahkan. Contoh: dalam melihat ada orang memancing, kualitatif
melihat lebih dalam mengapa dia memancing.
b.
Hubungan
Peneliti dengan yang diteliti
Kuantitatif
memandang kebenaran itu di luar dirinya sehingga hubungan antara peneliti dan
yang diteliti harus dijaga jaraknya sehingga bersifat independen. Dengan menggunakan
kuisioner, peneliti kuantitatif hampir tidak mengenal siapa yang diteliti atau
responden yang memberikan data.
Kualitatif memandang
peneliti sebagai human instrument dan teknik pengumpulan data dengan
participant observation dan in depth interview, peneliti harus berinteraksi
dengan sumber data.
c.
Hubungan
Antar Variabel
Peneliti kuantitatif
memandang hubungan variabel terhadap obyek yang diteliti bersifat sebab dan
akibat, sehingga ada variabel independen dan dependen, selanjutnya dicari
pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Contoh: pengaruh iklan
terhadap nilai penjualan, artinya semakin banyak iklan yang ditayangkan maka
akan semakin banyak nilai penjualan. Iklan sebagai variabel independen (sebab)
dan nilai penjualan sebagai variabel dependent (akibat).
Peneliti kualitatif
bersifat holistic dan lebih menekankan pada proses. Penelitian kualitatif
memandang hubungan antar varibel bersifat interaktif atau saling mempengaruhi. Contoh:
hubungan antara iklan dan penjualan, artinya semakin banyak uang yang
dikeluarkan untuk iklan , maka semakin banyak nilai penjualan, dan sebaliknya
semakin banyak nilai penjualan maka alokasi dana untuk iklan juga semakin
tinggi.
d.
Kemungkinan
Generalisasi
Penelitian kuantitatif
lebih menekankan pada keluasan informasi sehingga metode ini cocok digunakan
untuk populasi yang luas dengan variabel terbatas. Data yang diteliti adalah
data sampel yang diambil dari populasi tersebut dengan teknik probability
sampling (random) selanjutnya peneliti membuat generalisasi.
Penelitian
kualitatif tidak melakukan generalisasi tetapi menekankan kedalaman informasi
sehingga sampai pada tingkat makna. Generalisasi dalam penelitian kualitatif
disebut dengan transferability, maksudnya adalah hasil penelitian kualitatif
dapat ditransferkan atau diterapkan di tempat lain, manakala kondisi tempat
tersebut tidak jauh berbeda.
e.
Peranan
Nilai
Penelitian kuantitatif
terbebas dari nilai-nilai yang dibawa peneliti dan sumber data karena peneliti
tidak berinteraksi dengan sumber data.
Penelitian kualitatif
terjadi interaksi antara peneliti data dengan sumber data. Peneliti dan sumber
data memiliki latar belakang, pandangan, keyakinan, nilai-nilai, kepentingan,
dan persepsi yang berbeda-beda sehingga dalam pengumpulan data, analisis, dan
pembuatan laporan akan terikat dengan nilai masing-masing.
2.
Karakteristik Penelitian
a.
Desain
Kuantitatif memiliki
desain : 1) spesifik, jelas, rinci, 2) ditentukan secara mantap sejak awal, 3)
menjadi pegangan langkah demi langkah.
Kualitatif memiliki
desain : 1) umum, 2) fleksibel, 3) berkembang dan muncul dalam proses
penelitian.
b.
Tujuan
Kuantitatif
memiliki tujuan : 1) menunjukkan hubungan antar variabel, 2) menguji teori, 3)
mencari generalisasi yang mempunyai nilai prediktif.
Kualitatif
memiliki tujuan : 1) menemukan pola hubungan yang bersifat interaktif, 2)
menemukan teori, 3) menggambarkan realitas yang kompleks, 4) memperoleh
pemahaman makna.
c.
Teknik
pengumpulan data
Kuantitatif
menggunakan teknik kuesioner, observasi, dan wawancara terstruktur.Kualitatif menggunakan
teknik participant observation, in depth interview, dokumentasi, dan
tringulasi.
d.
Instrumen
Penelitian
Kuantitatif menggunakan
: 1) test, angket, wawancara terstruktur, 2) instrumen yang telah terstandar. Kualitatif
menggunakan : 1) peneliti sebagai instrumen (human instrument), 2) buku
catatan, tape recorder, camera, handycam, dan lain-lain.
e.
Data
Data kuantitatif
: 1) kuantitatif, 2) hasil pengukuran variabel yang dioperasionalkan dengan
menggunakan instrumen. Data kualitatif : 1) deskriptif kualitatif, 2) dokumen
pribadi, catatan lapangan, ucapan, tindakan responden, dokumen, dan lain-lain.
f.
Sampel
/ sumber data
Sampel kuantitatif : 1) besar, 2) representatif, 3) sedapat
mungkin random, 4) ditentukan sejak awal. Sampel kualitatif: 1) kecil, 2) tidak
representatif, 3) purposive, snowball, 4) berkembang selama proses penelitian.
g.
Analisis
Analisis dalam
penelitian kuantitatif: 1) setelah selesai pengumpulan data, 2) deduktif, 3)
menggunakan statistik untuk menguji hipotesis.
Analisis dalam
penelitian kualitatif : 1) terus menerus sejak awal sampai akhir penelitian, 2)
induktif, 3) mencari pola, model, tema, teori.
h.
Hubungan
dengan Responden
Penelitian kuantitatif
memiliki pola hubungan : 1) dibuat berjarak, bahkan tidak kontak supaya
obyektif, 2) kedudukan peneliti lebih tinggi dari responden, 3) jangka pendek
sampai hipotesis dapat dibuktikan.
Penelitian kualitatif
memiliki pola hubungan : 1) empati, akrab, supaya memperoleh pemahaman yang
mendalam, 2) kedudukan sama. bahkan sebagai konsultan, 3) jangka lama, sampai
datanya jenuh, dapat ditemukan hipotesis atau teori.
i.
Usulan
desain
Penelitian kuantitatif
: 1) luas dan rinci, 2) literatur yang berhubungan dengan masalah dan variabel yang diteliti, 3) prosedur yang
spesifik dan rinci langkah-langkahnya, 4) masalah dirumuskan dengan spesifik
dan jelas, 5) hipotesis dirumuskan dengan jelas, 6) ditulis secara rinci dan
jelas sebelum terjun ke lapangan.
Penelitian kualitatif
: 1) singkat, umum , bersifat sementara, 2) literatur yang digunakan bersifat
sementara, bukan pegangan utama, 3) prosedur bersifat umum, 4) masalah bersifat
sementara dan akan ditemukan setelah studi pendahuluan, 5) tidak dirumuskan
hipotesis, karena akan menemukan hipotesis, 6) fokus penelitian ditetapkan
setelah diperoleh data awal dari lapangan.
j.
Kapan
dianggap selesai?
Penelitian kuantitatif
dianggap selesai jika setelah semua kegiatan yang direncanakan selesai
dilaksanakan. Penelitian kualitatif dianggap selesai jika setelah tidak ada
data yang dianggap baru / jenuh.
k.
Kepercayaan
terhadap hasil penelitian
Kepercayaan hasil
penelitian kuantitatif diuji dengan pengujian validitas dan reliabilitas
instrumen. Kepercayaan hasil penelitian kualitatif diuji dengan pengujian
kredibilitas, depenabilitas, proses, dan hasil penelitian.
3.
Proses Penelitian
a.
Penelitian
Kuantitatif : 1) studi pendahuluan melalui fakta-fakta empiris, 2) perumusan
masalah secara spesifik dan berbentuk kalimat tanya, 3) pengujian hipotesis, 4)
penyusunan instrumen penelitian, 5) analisis data, 6) kesimpulan.
b.
Penelitian
Kualitatif : 1) orientasi , 2) reduksi, 3) selections, 4) analisis yang
mendalam terhadap data dan informasi yang diperoleh dengan cara
mengkonstruksikan data yang diperoleh menjadi suatu bangunan pengetahuan,
hipotesis, atau ilmu yang baru, 5) kesimpulan, 6) mencandra apakah kesimpulan
kredibel atau tidak.
Sumber:
Judul : Metode
Penelitian Pendidikan
Karya : Prof.
Dr. Sugiyono
Tahun : Cetakan
ke 27 , April 2018
Penerbit :
Alfabeta, Bandung
Tidak ada komentar:
Posting Komentar