Komposisi Atmosfer Bumi

KOMPOSISI ATMOSFER

By: SRI RAHAYU, S.Pd.


 Komposisi atmosfer bumi terdiri dari beberapa gas yang berbeda dalam proporsi dan fungsi. Berikut adalah komposisi atmosfer bumi: 

1.  Nitrogen (N2) : 78,08% (Wallace & Hobbs, 2006)

Nitrogen adalah gas yang paling banyak terkandung dalam atmosfer bumi. Gas ini tidak reaktif dan tidak berpartisipasi dalam reaksi kimia yang signifikan.

2.  Oksigen (O2) : 20,95% (Wallace & Hobbs, 2006)

Oksigen adalah gas yang sangat penting bagi kehidupan di bumi. Gas ini digunakan dalam proses respirasi seluler dan merupakan komponen penting dalam banyak reaksi kimia.

3.  Argon (Ar) : 0,93% (Wallace & Hobbs, 2006)

Argon adalah gas mulia yang tidak reaktif dan tidak berpartisipasi dalam reaksi kimia yang signifikan.

4.  Karbon dioksida (CO2) : 0,04% (IPCC, 2021)

Karbon dioksida adalah gas yang penting dalam proses fotosintesis dan respirasi seluler. Gas ini juga merupakan gas rumah kaca yang signifikan.

5.  Neon (Ne) : 0,0018% (Wallace & Hobbs, 2006)

Neon adalah gas mulia yang tidak reaktif dan tidak berpartisipasi dalam reaksi kimia yang signifikan.

6.  Helium (He) : 0,0005% (Wallace & Hobbs, 2006)

Helium adalah gas mulia yang tidak reaktif dan tidak berpartisipasi dalam reaksi kimia yang signifikan.

7.  Metana (CH4) : 0,0002% (IPCC, 2021)

Metana adalah gas rumah kaca yang signifikan dan memiliki potensi pemanasan global yang tinggi.

8.  Hidrogen (H2) : 0,00006% (Wallace & Hobbs, 2006)

Hidrogen adalah gas yang sangat ringan dan dapat bereaksi dengan oksigen untuk membentuk air.

9.  Nitrogen oksida (N2O) : 0,00003% (IPCC, 2021)

Nitrogen oksida adalah gas rumah kaca yang signifikan dan memiliki potensi pemanasan global yang tinggi.

10.  Ozon (O3) : 0,00001% (Wallace & Hobbs, 2006)

Ozon adalah gas yang penting dalam stratosfer karena dapat menyerap radiasi ultraviolet dari matahari.

11.  Krypton (Kr) : 0,0001% (gas mulia yang tidak reaktif)

12.  Xenon (Xe) : 0,000008% (gas mulia yang tidak reaktif)

13.  Hidrokarbon : seperti etana (C2H6), propana (C3H8), dan lain-lain

14.  Hidrogen sulfida (H2S) : gas yang dapat bereaksi dengan oksigen untuk membentuk sulfur dioksida

15.  Amonia (NH3) : gas yang dapat bereaksi dengan asam untuk membentuk garam amonium

16.  Sulfur dioksida (SO2) : gas yang dapat bereaksi dengan oksigen untuk membentuk sulfur trioksida

17.  Nitrogen dioksida (NO2) : gas yang dapat bereaksi dengan air untuk membentuk asam nitrat

18.  Karbon monoksida (CO) : gas yang dapat bereaksi dengan oksigen untuk membentuk karbon dioksida

19.  Radon (Rn) : gas radioaktif yang dapat terbentuk dari peluruhan uranium dan thorium

20.  Partikulat : seperti debu, asap, dan aerosol lainnya yang dapat mempengaruhi kualitas udara

21.  Gas-gas lainnya : seperti hidrogen fluorida (HF), hidrogen klorida (HCl), dan lain-lain


Sumber:

1. Wallace, J. M., & Hobbs, P. V. (2006). Atmospheric Science: An Introductory Survey. San Diego: Academic Press.

2. IPCC (Intergovernmental Panel on Climate Change). (2021). Climate Change 2021: The Physical Science Basis. Contribution of Working Group I to the Sixth Assessment Report of the Intergovernmental Panel on Climate Change. Cambridge: Cambridge University Press.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mengenal Nama Sayuran Dalam Bahasa Arab

Proses Metatesis Dalam Fonologi Bahasa Indonesia

Proses Asimilasi Dalam Fonologi Bahasa Indonesia