Oleh : SRI RAHAYU, S.Pd.
Selasa, 22 Juli 2025
A. Sejarah Awal Perikanan di Indonesia
Sejarah awal perikanan di Indonesia dimulai ribuan tahun yang lalu, dengan aktivitas penangkapan ikan yang dilakukan oleh masyarakat pesisir. Berikut adalah beberapa poin penting dalam sejarah awal perikanan di Indonesia [1]:
- Aktivitas Penangkapan Ikan: Aktivitas penangkapan ikan di Indonesia telah dimulai sejak zaman prasejarah, dengan menggunakan alat-alat sederhana seperti tombak, jaring, dan kait. Bangsa Neanderthal diketahui telah melakukan penangkapan ikan sekitar 100.000 tahun yang lalu.
- Penggunaan Alat Tradisional: Masyarakat pesisir di Indonesia telah menggunakan alat-alat tradisional seperti kayu, batu, tulang, dan tanduk untuk menangkap ikan. Alat-alat ini digunakan untuk memancing, menjaring, dan menangkap ikan lainnya.
- Perkembangan Perahu: Pada zaman peradaban perahu, sekitar 8.300 tahun yang lalu, bangsa Eropa mulai membuat perahu untuk mempermudah menangkap ikan di lautan. Namun, perahu juga telah digunakan oleh masyarakat pesisir di Indonesia untuk memancing dan menangkap ikan.
- Pengaruh Budaya: Perikanan di Indonesia juga dipengaruhi oleh budaya dan tradisi masyarakat pesisir. Mereka memiliki pengetahuan dan keterampilan yang diturunkan dari generasi ke generasi tentang cara menangkap ikan dan mengolah hasil tangkapan.
B. Sejarah Perkembangan Perikanan di Indonesia
Perkembangan perikanan di Indonesia cukup pesat dan memiliki potensi besar dalam meningkatkan perekonomian negara. Berikut beberapa aspek penting dalam perkembangan perikanan di Indonesia:
- Potensi Perikanan: Indonesia merupakan produsen ikan tangkap laut lepas kedua terbesar di dunia setelah Tiongkok, dengan potensi produksi lestari sekitar 67 juta ton/tahun. Potensi ini terdiri dari 9,3 juta ton/tahun untuk perikanan tangkap laut dan 56,8 juta ton/tahun untuk perikanan budidaya.
- Kontribusi terhadap Perekonomian: Sektor perikanan memberikan kontribusi sebesar 2,5% terhadap PDB dan 0,1% terhadap penerimaan pajak. Namun, jika produk antara dan produk hilir dari ikan dan biota perairan lainnya dihitung, maka total kontribusinya terhadap PDB diperkirakan sekitar 6%.
- Konsumsi Ikan: Konsumsi ikan di Indonesia terus meningkat, dengan capaian konsumsi ikan penduduk Indonesia mencapai 57,61 kg/kapita/tahun pada tahun 2023.
- Perkembangan Sektor Budi Daya Perikanan: Sektor budi daya perikanan menjadi prioritas dalam Rencana Pembangunan Rencana Menengah (RPJMN) 2020-2024. Pada tahun 2022, sektor budidaya perikanan menghasilkan 16,87 juta ton, dengan produksi terbesar ada di rumput laut yaitu 9,3 juta ton.
- Tantangan: Meskipun memiliki potensi besar, sektor perikanan di Indonesia masih menghadapi beberapa tantangan, seperti penangkapan ikan yang berlebihan, rendahnya pendapatan nelayan, dan kurangnya investasi di sektor perikanan.
- Upaya Pemerintah: Pemerintah telah menerapkan beberapa kebijakan untuk meningkatkan sektor perikanan, seperti penangkapan ikan terukur (PIT) dan konservasi kawasan perairan. Pemerintah juga berencana untuk meningkatkan angka kelompok peternak untuk bertukar pengetahuan dan keahlian.
C. Perkembangan Akuakultur di Indonesia
Perkembangan akuakultur di Indonesia telah mengalami kemajuan yang signifikan dalam beberapa dekade terakhir. Berikut adalah beberapa poin penting dalam perkembangan akuakultur di Indonesia:
- Awal Perkembangan Akuakultur: Akuakultur di Indonesia mulai berkembang pada tahun 1980-an dengan dirintisnya budidaya rumput laut untuk merangsang pertumbuhan ekonomi wilayah pesisir. Hal ini menandai awal dari perkembangan akuakultur di Indonesia yang kemudian berkembang menjadi salah satu sektor andalan untuk pemenuhan kebutuhan protein hewani dan penciptaan lapangan kerja.
- Jenis Akuakultur: Akuakultur di Indonesia meliputi berbagai jenis, seperti:
- Budidaya Rumput Laut: Rumput laut merupakan salah satu komoditas akuakultur yang penting di Indonesia. Budidaya rumput laut telah berkembang pesat di beberapa daerah, seperti Sulawesi Selatan dan Nusa Tenggara Barat.
- Budidaya Ikan: Budidaya ikan air tawar dan air laut juga merupakan salah satu jenis akuakultur yang penting di Indonesia. Beberapa jenis ikan yang dibudidayakan antara lain ikan nila, ikan lele, dan ikan kerapu.
- Budidaya Udang: Budidaya udang juga merupakan salah satu jenis akuakultur yang penting di Indonesia. Udang merupakan salah satu komoditas ekspor yang penting bagi Indonesia.
- Dampak Ekonomi: Akuakultur telah memberikan dampak ekonomi yang signifikan bagi Indonesia. Sektor ini telah menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat pesisir dan meningkatkan pendapatan negara melalui ekspor produk akuakultur.
- Tantangan dan Peluang: Meskipun telah mengalami kemajuan yang signifikan, akuakultur di Indonesia masih menghadapi beberapa tantangan, seperti kualitas air yang buruk, penyakit, dan perubahan iklim. Namun, dengan pengelolaan yang baik dan investasi dalam teknologi modern, akuakultur di Indonesia dapat terus berkembang dan memberikan kontribusi yang signifikan pada ekonomi negara.
D. Perkembangan Penelitian Perikanan dan Kelautan di Indonesia
Perkembangan penelitian perikanan dan kelautan di Indonesia telah berlangsung selama beberapa abad, dengan beberapa periode penting yang menandai kemajuan dalam bidang ini. Berikut adalah beberapa poin penting dalam perkembangan penelitian perikanan dan kelautan di Indonesia :
- Periode Pengumpulan Spesimen (1600-1850): Pada periode ini, penelitian laut di Indonesia difokuskan pada pengumpulan spesimen biota laut. Penelitian ini dilakukan oleh beberapa ilmuwan Eropa yang tertarik dengan keanekaragaman hayati laut di Indonesia.
- Periode Koleksi Sistematis (1850-1905): Pada periode ini, penelitian laut di Indonesia mulai dilakukan secara sistematis, dengan fokus pada klasifikasi dan deskripsi spesies laut. Penelitian ini dilakukan oleh beberapa lembaga penelitian yang didirikan pada saat itu.
- Periode Penelitian Modern (setelah 1905): Pada periode ini, penelitian laut di Indonesia mulai menggunakan metode ilmiah modern, dengan fokus pada penelitian biologi, fisika, dan kimia oseanografi. Penelitian ini dilakukan oleh beberapa lembaga penelitian yang didirikan pada saat itu, termasuk Lembaga Oseanologi Nasional.
- Lembaga Penelitian Kelautan: Lembaga penelitian kelautan tertua di Indonesia adalah Lembaga Oseanologi Nasional, yang didirikan pada tahun 1905 sebagai Zoologish Museum en Laboratorium te Buitenzorg. Lembaga ini telah memainkan peran penting dalam penelitian laut di Indonesia dan telah menghasilkan banyak penemuan ilmiah yang signifikan.
DAFTAR PUSTAKA
1. Faizal Rachman. (2018). Sejarah Perkembangan Penangkapan Ikan. Bandung: Penerbit Universitas Padjadjaran.
2. Sahrhange dan Lundbeck. (1991). Sejarah Perkembangan Penangkapan Ikan. Dalam Faizal Rachman. (2018). Sejarah Perkembangan Penangkapan Ikan. Bandung: Penerbit Universitas Padjadjaran.
3. Dahuri. (2002). Pengembangan Akuakultur di Indonesia. Jakarta: Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama.
4. Soegiarto. (1987). Akuakultur di Indonesia: Potensi dan Tantangan. Jakarta: Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama.
5. Kementerian Kelautan dan Perikanan. (2023). Laporan Kinerja Kementerian Kelautan dan Perikanan Tahun 2023. Jakarta: Penerbit Kementerian Kelautan dan Perikanan.
6. Kementerian Kelautan dan Perikanan. (2023). Laporan Kinerja Kementerian Kelautan dan Perikanan Tahun 2023. Jakarta: Penerbit Kementerian Kelautan dan Perikanan.
7. Dewan Pertimbangan Presiden. (2022). Menuju Hilirisasi Sektor Perikanan Indonesia yang Kuat dan Berkelanjutan. Jakarta: Penerbit Dewan Pertimbangan Presiden.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar