Sejarah dan Struktur Bahasa Thailand

SEJARAH DAN STRUKTUR BAHASA THAILAND
Oleh : SRI RAHAYU, S.Pd.

A. Sejarah
Bahasa Thailand memiliki sejarah yang panjang dan kompleks, dengan akar yang berasal dari rumpun bahasa Tai-Kadai. Berikut adalah ringkasan sejarah bahasa Thailand:
- Periode Awal (abad ke-6 SM - abad ke-13 M): Bahasa Tai-Kadai diperkirakan berasal dari wilayah selatan Cina dan menyebar ke Asia Tenggara melalui migrasi penduduk. Bahasa Thailand awal dipengaruhi oleh bahasa-bahasa lain di wilayah tersebut.
- Periode Sukhothai (abad ke-13 - abad ke-14): Bahasa Thailand mulai berkembang sebagai bahasa tertulis dengan penciptaan aksara Thai. Bahasa ini digunakan dalam prasasti dan dokumen resmi.
- Periode Ayutthaya (abad ke-14 - abad ke-18): Bahasa Thailand terus berkembang dan menjadi bahasa utama di Kerajaan Ayutthaya. Bahasa ini dipengaruhi oleh bahasa Pali dan Sanskerta.
- Periode Rattanakosin (abad ke-18 - abad ke-20): Bahasa Thailand modern mulai terbentuk dengan pengaruh dari bahasa-bahasa lain, termasuk bahasa Inggris dan bahasa Perancis.
- Periode Modern (abad ke-20 - sekarang): Bahasa Thailand terus berkembang dengan pengaruh dari globalisasi dan teknologi. Bahasa ini digunakan dalam berbagai konteks, termasuk pendidikan, bisnis, dan pemerintahan.


B. Struktur Bahasa
Bahasa Thailand memiliki struktur yang unik dan kompleks. Berikut adalah beberapa aspek penting dari struktur bahasa Thailand:
1. Fonologi
- Bahasa Thailand memiliki 5 nada dasar: mid, low, falling, high, dan rising.
- Nada sangat penting dalam bahasa Thailand, karena dapat membedakan makna kata-kata.

2. Morfologi
- Bahasa Thailand adalah bahasa isolatif, artinya bahwa kata-kata tidak berubah bentuk tergantung pada konteks gramatikal.
- Kata-kata dalam bahasa Thailand dapat dibagi menjadi beberapa jenis, seperti kata benda, kata kerja, kata sifat, dan kata keterangan.

3. Sintaksis
- Bahasa Thailand memiliki struktur kalimat yang sederhana, dengan urutan kata-kata yang biasanya adalah Subjek-Verb-Objek (SVO).
- Kalimat dalam bahasa Thailand dapat dibagi menjadi beberapa jenis, seperti kalimat deklaratif, kalimat interogatif, dan kalimat imperatif.

4. Kosakata
- Bahasa Thailand memiliki kosakata yang luas dan beragam, dengan pengaruh dari bahasa lain seperti bahasa Pali, Sanskerta, dan bahasa Inggris.
- Kosakata dalam bahasa Thailand dapat dibagi menjadi beberapa jenis, seperti kata-kata asli, kata-kata pinjaman, dan kata-kata neologis.

DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR PUSTAKA TENTANG BAHASA THAILAND
Buku:
1. Theraphan Luangthongkum. (2013). A History of the Thai Language. Bangkok: Chulalongkorn University Press.
2. Anthony Diller. (2008). The Tai-Kadai Languages. London: Routledge.
3. Shoji Chiwaki. (2019). Thai: An Essential Grammar. London: Routledge.
4. James R. Chamberlain. (2019). A Reference Grammar of Thai. Chiang Mai: Silkworm Books.


Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mengenal Nama Sayuran Dalam Bahasa Arab

SAYURAN DALAM BAHASA ARAB Oleh : SRI RAHAYU, S.Pd. 1.  Kangkung  - جرجير (jarjīr) - Pengucapan: jar-jiir 2.  Bayam  - سبانخ (sabānikh) - Pengucapan: sa-ba-nikh 3.  Sawi  - كرنب (karnab) - Pengucapan: kar-nab 4.  Kacang Panjang  - لوبيا (lūbiyā) - Pengucapan: lu-bi-ya 5.  Buncis  - فاصوليا خضراء (fāṣūliyā khaḍrā') - Pengucapan: fa-ṣu-li-ya khaḍ-ra' 6.  Wortel  - جزر (jazar) - Pengucapan: jaz-r 7.  Kentang  - بطاطا (baṭāṭā) - Pengucapan: ba-ṭa-ṭa 8.  Tomat  - طماطم (ṭamāṭim) - Pengucapan: ṭa-ma-ṭim 9.  Cabe  - فلفل (fulful) - Pengucapan: ful-ful 10.  Bawang Merah  - بصل أحمر (baṣal aḥmar) - Pengucapan: ba-ṣal aḥ-mar 11.  Bawang Putih  - ثوم (thawm) - Pengucapan: thawm 12.  Kol  - كرنب (karnab) - Pengucapan: kar-nab 13.  Labu  - قرع (qara') - Pengucapan: qa-ra' 14.  Timun  - خيار (khiyār) - Pengucapan: khi-yar 15.  Terong  - باذنجان (bādhinjā...
Baca selengkapnya

Proses Metatesis Dalam Fonologi Bahasa Indonesia

PROSES METATESIS  DALAM FONOLOGI BAHASA INDONESIA Oleh : SRI RAHAYU, S.Pd. A. DEFINISI Metatesis dapat didefinisikan sebagai proses perubahan posisi atau urutan bunyi dalam sebuah kata, sehingga bunyi-bunyi tersebut berubah tempat atau urutan. Metatesis dapat terjadi dalam berbagai konteks, seperti dalam kata, kalimat, atau bahkan dalam percakapan. Contoh metatesis dalam bahasa Indonesia adalah kata "kucing" yang kadang-kadang diucapkan sebagai "cuking". Dalam contoh ini, bunyi /k/ dan /u/ berubah posisi, sehingga kata "kucing" menjadi "cuking". B. KARAKTERISTIK. 1. Perubahan posisi atau urutan bunyi: Metatesis melibatkan perubahan posisi atau urutan bunyi dalam sebuah kata. 2. Bunyi yang berubah: Metatesis dapat melibatkan perubahan posisi atau urutan dua bunyi atau lebih dalam sebuah kata. 3. Tidak ada penambahan atau pengurangan bunyi: Metatesis tidak melibatkan penambahan atau pengurangan bunyi, tetapi hanya perubahan posisi atau urutan bunyi...
Baca selengkapnya

Proses Asimilasi Dalam Fonologi Bahasa Indonesia

PROSES ASIMILASI DALAM FONOLOGI BAHASA INDONESIA Oleh : SRI RAHAYU, S.Pd. A. DEFINISI Asimilasi dapat didefinisikan sebagai proses perubahan bunyi yang terjadi ketika sebuah bunyi dipengaruhi oleh bunyi lain yang berdekatan, sehingga bunyi tersebut berubah menjadi lebih mirip dengan bunyi yang mempengaruhinya. Asimilasi dapat terjadi dalam berbagai konteks, seperti dalam kata, kalimat, atau bahkan dalam percakapan. Aimilasi adalah proses fonologis yang terjadi ketika sebuah bunyi berubah menjadi lebih mirip dengan bunyi lain yang berdekatan dalam kata atau kalimat. Asimilasi merupakan salah satu proses fonologis yang penting dalam bahasa dan dapat mempengaruhi struktur fonologis kata dan kalimat. B. KARAKTERISTIK 1. Perubahan bunyi: Asimilasi melibatkan perubahan bunyi yang terjadi ketika sebuah bunyi dipengaruhi oleh bunyi lain yang berdekatan. 2. Pengaruh bunyi lain: Asimilasi terjadi karena pengaruh bunyi lain yang berdekatan dengan bunyi yang berubah. 3. Perubahan fonologis: Asimil...
Baca selengkapnya